Jumat, 10 Oktober 2025

5 Film India Paling Mengharukan: Cinta dan Persahabatan yang Berakhir Tragis

5 Film India Paling Mengharukan: Cinta dan Persahabatan yang Berakhir Tragis
5 Film India Paling Mengharukan: Cinta dan Persahabatan yang Berakhir Tragis

PR SURABAYA- Meskipun Bollywood dan perfilman India lebih terkenal dengan lagu dan tarian yang megah, banyak kisah cinta yang sangat mengharukan—terutama yang premisnya berawal dari masa kecil atau persahabatan lama (childhood friends), kemudian dihiasi dengan perpisahan atau tragedi. Nostalgia menjadi senjata utama, karena kita turut merasakan bagaimana ikatan masa kecil, harapan, rasa bersalah, dan kerinduan akhirnya diuji oleh keluarga, posisi sosial, pilihan hidup, atau takdir.

Berikut 5 film India terbaik yang menggambarkan cinta masa kecil/teman lama dengan akhir yang menyedihkan —reviewsingkatkan setiap film agar kamu tahu alasan mengapa film-film ini layak masuk daftar.

1. Devdas (2002) 

Devdasmerupakan contoh klasik bagaimana cinta masa kecil dapat berubah menjadi kutukan ketika menghadapi norma masyarakat dan rasa percaya diri keluarga. Devdas dan Paro adalah teman dekat yang hubungannya sangat kuat. Ketika Devdas pulang setelah menempuh pendidikan jauh, persahabatan mereka berubah menjadi perasaan cinta.

Namun, posisi sosial dan martabat keluarga menjadi penghalang yang besar. Paro dipaksa menikah dengan lelaki lain, sementara Devdas tenggelam dalam minuman keras dan penyesalan. Kekacauan nyata bukan hanya berasal dari kematian atau perpisahan, tetapi dari bagaimana pilihan-pilihan kecil yang dipengaruhi oleh ego dan tradisi merusak kesempatan untuk bersama.

2. Kuch Kuch Hota Hai (1998)

Dalam film ini, persahabatan lama antara Anjali dan Rahul menjadi dasar emosional. Sejak kecil Anjali dan Rahul sudah saling mengenal, namun Rahul belum menyadari bahwa perasaan cinta Anjali telah berubah. Saat dia jatuh cinta pada Tina, perasaan cinta Anjali harus tetap tersembunyi.

Setelah kematian Tina, putrinya—yang juga diberi nama Tina—berusaha mempersatukan kembali Anjali dan Rahul. Film ini menyajikan unsur-unsur nostalgia yang kuat: sekolah, surat cinta, dan kenangan masa kecil. Meskipun akhirnya terjadi perdamaiannya, kesedihan muncul dari kehilangan, rasa kehilangan, serta waktu yang terbuang akibat penundaan dan salah paham.

3. Ishq Vishk (2003) 

Berbeda dengan Devdas yang tragis sepenuhnya, Ishq Vishklebih ringan tetapi masih menggambarkan inti persahabatan yang berubah menjadi cinta. Rajiv dan Payal adalah sahabat sejak kecil; Payal mencintai Rajiv namun Rajiv belum menyadari hal itu di awal. Ketegangan muncul ketika Rajiv mulai berkencan dengan seseorang lain, dan Payal merasa sakit namun tetap menjaga hubungan persahabatan mereka.

Meskipun akhirnya terjadi perdamaian, film ini menunjukkan bagaimana perasaan cinta dari masa kecil dapat bertahan lama, bahkan ketika pengakuan atau saling mengakui tidak secara langsung muncul. Nostalgia di sini digunakan untuk membuat penonton merasakan rasa sakit hati dan kecemasan yang halus namun nyata.

4. Laal Singh Chaddha (2022)

Laal Singh Chaddha mengadaptasi premis “forrest gump stylenamun tetap menyisipkan unsur cinta masa kecil yang penuh dengan kesedihan. Laal memiliki satu teman sejak kecil, yaitu Rupa. Sejak masa sekolah, Rupa menjadi tempat Laal berharap perhatian dan pengakuan. Namun jalannya hidup memisahkan mereka: Rupa pergi mencari karier di kota besar, sementara Laal menghadapi tantangan hidup yang berat.

Meskipun Laal tetap mencintai Rupa, hidupnya penuh dengan luka dan kehilangan. Salah satu adegan yang sangat menyedihkan adalah ketika Rupa pergi, dan seiring waktu, kehidupan Laal diisi oleh harapan dan kesendirian, meskipun cinta yang ia miliki sejak kecil tetap tersimpan. Akhir cerita menggabungkan harapan dan tragedi—meski terjadi pertemuan kembali, tetap ada unsur kehilangan yang membuat film ini sangat penuh emosi.

Film-film India yang mengangkat tema cinta masa kecil atau persahabatan lama yang berkembang menjadi hubungan romantis memiliki daya tarik emosional yang kuat, terutama jika dihiasi oleh perpisahan atau kesedihan. Menyaksikan bagaimana tokoh-tokohnya berkembang, membuat pilihan, dan akhirnya menghadapi dampak dari masa lalu mereka tidak hanya membuat kita merasakan kisah cinta, tetapi juga memicu refleksi tentang pilihan-pilihan dalam kehidupan kita sendiri.

Dari Devdasyang klasik dan menyedihkan, keLaal Singh Chaddhayang modern dan penuh dengan kenangan, setiap film menyampaikan pesan: bahwa cinta sejati terkadang membutuhkan kesabaran—atau bahkan menderita luka yang tak pernah pulih sepenuhnya. Jadi jika kamu ingin merasakan sedih, nostalgia, dan keindahan persahabatan lama, daftar film di atas wajib ditonton.watch listmu. ***

Minggu, 05 Oktober 2025

Resep Ayam Pop Gurih ala Restoran Pagi Sore, Menu Spesial untuk Keluarga di Rumah

Resep Ayam Pop Gurih ala Restoran Pagi Sore, Menu Spesial untuk Keluarga di Rumah

D'moneyTalkAyam Pop adalah hidangan khas Restoran Padang Pagi Sore yang terkenal, sangat cocok dijadikan menu spesial keluarga di rumah.

Selain rasanya yang gurih, ayam pop mudah dibuat dengan bahan sederhana seperti ayam pejantan, santan, dan bumbu rempah khas Nusantara yang aromanya menggugah selera.

Hidangan ini cocok disajikan untuk sarapan, makan siang atau sore, bahkan bisa menjadi menu spesial keluarga yang ingin menikmati masakan restoran di rumah tanpa ribet.

Ayam pop ala Pagi Sore semakin nikmat disantap hangat dengan daun singkong rebus atau irisan timun sebagai pelengkap. Pelengkap ini menambah kesegaran di setiap suapan.

Dilansir D'moneyTalkdari akun Chef Devina Hermawan di X, berikut resep lengkap ayam pop Pagi Sore untuk delapan porsi.

Bahan-bahan

Bahan utama:

  • 2 ekor ayam pejantan, potong 4 bagian
  • 6 siung bawang putih
  • 3 lembar daun salam
  • 6 lembar daun jeruk
  • 2 batang serai
  • 4 cm jahe

Bahan lainnya:

  • 1 sdm garam
  • ½ sdm kaldu jamur/penyedap
  • 1/6 sdt merica
  • 100 ml santan
  • 600 ml air kelapa
  • 600 ml air

Bahan sambal:

  • 8 siung bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 1 buah tomat merah
  • 7 buah cabai merah tanjung
  • 1 sdm gula pasir
  • 1 sdt kaldu jamur/penyedap
  • 300 ml air ungkepan ayam pop
  • 2 sdm tepung terigu protein sedang
  • 60 ml minyak kelapa

Pelengkap:

  • Daun singkong rebus
  • Timun

Cara Membuat Ayam Pop ala Restoran Pagi Sore:

1. Haluskan bawang putih dengan sedikit air hingga benar-benar halus, kemudian iris jahe dan geprek serai agar aroma rempah semakin kuat.

2. Siapkan panci, masukkan ayam pejantan, air kelapa, air, bawang putih halus, jahe iris, serai geprek, daun salam, daun jeruk, dan santan.

3. Tambahkan garam, kaldu jamur, dan merica, aduk rata, lalu masak dengan api sedang kecil selama kurang lebih 30 menit sambil ditutup.

4. Untuk sambal, potong tomat, cabai merah tanjung, bawang merah, dan bawang putih, siapkan untuk ditumis hingga wangi dan lembut.

5. Panaskan minyak kelapa di wajan, masukkan bahan sambal, masak hingga harum dan bahan menjadi lunak, kemudian angkat untuk diblender.

6. Masukkan bahan sambal ke gelas blender, tambahkan tepung terigu, gula pasir, dan kaldu jamur, haluskan hingga benar-benar halus, lalu saring sambal.

7. Tiriskan ayam yang sudah matang, siram sedikit air ungkepan ayam pop agar daging tetap lembut dan kuah meresap sempurna.

8. Sajikan ayam pop hangat bersama sambal, daun singkong rebus, dan timun sebagai pelengkap agar lebih segar.

Ayam Pop ala Restoran Pagi Sore menawarkan perpaduan rempah yang membuat hidangan ini semakin sempurna untuk dinikmati bersama keluarga di rumah.

Resep ini mudah dicoba di rumah karena bahan-bahannya mudah didapat, cara membuatnya sederhana, dan hasilnya pun bisa dinikmati semua anggota keluarga.

Menambahkan sambal pedas manis atau pelengkap daun singkong dan timun membuat rasa ayam pop semakin lengkap, gurih, dan nikmat disantap hangat.

Dengan resep ini, siapapun bisa menghadirkan cita rasa Restoran Pagi Sore di rumah tanpa harus repot sehingga keluarga bisa menikmati hidangan spesial kapan saja.

Ayam pop ini cocok untuk acara santai, makan bersama keluarga, atau sekadar menyajikan menu spesial untuk tamu di rumah dengan mudah.

Selasa, 30 September 2025

5 Alasan Kenapa Sebagian Anime Sering Dibilang Overrated

5 Alasan Kenapa Sebagian Anime Sering Dibilang Overrated

Anime sekarang tuh bukan cuma tontonan anak muda doang, tapi juga udah jadi bagian dari budaya populer dunia. Setiap tahun selalu ada judul baru yang heboh banget dibicarakan di media sosial, bahkan sampai trending di mana-mana. Namun, gak semua anime yang populer itu benar-benar punya kualitas yang sebanding sama hype-nya.

Sering kali, anime dianggap terlalu dilebih-lebihkan alias overrated. Entah karena fansnya terlalu fanatik, visualnya kece tapi ceritanya tipis, atau sekadar ikut-ikutan tren. Nah, biar gak salah kaprah, kira-kira apa sih alasan yang bikin anime bisa dibilang overrated? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!

1. Hype di media sosial yang berlebihan

Gak bisa dimungkiri, media sosial punya peran besar dalam bikin sebuah anime jadi booming. Begitu ada satu cuplikan keren atau plot twist mengejutkan, langsung deh viral di X, TikTok, atau Instagram. Belum lagi kalau ditambah strategi marketing besar-besaran, kesannya anime ini wajib banget ditonton semua orang.

Masalahnya, hype ini sering bikin ekspektasi penonton kelewat tinggi. Banyak yang mulai nonton dengan bayangan “wah pasti bakal masterpiece banget, nih”, padahal ceritanya bisa jadi biasa saja. Pada akhirnya, popularitas tidak berarti sama dengan kualitasnya. Karena bisa jadi, kamu akan merasa kecewa dengan jalan cerita, character development, hingga animasinya.

2. Fans yang terlalu fanatik

Fandom yang solid memang bisa jadi kekuatan besar buat mendukung sebuah anime. Tapi kalau dukungannya terlalu fanatik, justru bisa bikin orang lain merasa risih. Misalnya, fans selalu bilang anime ini “terbaik banget sepanjang masa” atau ngegas kalau ada orang yang gak suka. Jadinya, anime tersebut terlihat “wah” daripada kenyatannya.

Gak jarang juga, anime jadi trending bukan karena kualitas ceritanya, tapi karena komunitas fansnya gencar banget promosiin ke mana-mana. Alhasil, orang yang baru nonton merasa “kok biasa saja ya?” dan akhirnya melabeli anime itu sebagai overrated.

3. Visualnya bagus tapi ceritanya klise

Banyak anime yang berhasil mencuri perhatian karena animasinya super mulus dan soundtrack-nya cakep banget. Opening atau ending yang super catchy juga sering jadi faktor utama kenapa anime cepat terkenal. Visual yang memukau bikin orang terpesona di awal, meskipun isi ceritanya ternyata gak terlalu kuat.

Masalahnya, kalau daya tarik utama cuma ada di tampilan luar, lama-lama penonton sadar kalau plotnya tipis atau bahkan klise. Akhirnya, popularitas anime itu terasa gak sebanding dengan kualitas ceritanya. Inilah yang bikin sebagian orang bilang dan mengecap sebuah anime tersebut overrated.

4. Formula cerita yang itu-itu saja

Gak sedikit anime populer yang sebenarnya cuma mengulang formula lama. Misalnya, kisah anak muda yang tiba-tiba punya kekuatan super, cerita isekai dengan pola yang mirip, atau turnamen battle yang sudah sering banget dipakai. Walaupun seru buat penonton baru, bagi yang udah sering nonton anime, pola ini terasa generik.

Karena familiar banget, cerita seperti ini kadang jadi cepat naik daun. Namun setelah hype mereda, banyak yang sadar kalau sebenarnya gak ada sesuatu yang benar-benar fresh. Dari sinilah muncul anggapan kalau anime semacam itu terlalu dilebih-lebihkan alias overrated.

5. Ekspektasi vs realita

Salah satu alasan terbesar kenapa anime sering dicap overrated adalah karena ekspektasi penonton yang terlalu tinggi. Begitu banyak orang bilang sebuah anime itu “masterpiece” atau “wajib ditonton”, otomatis banyak yang datang dengan harapan super besar.

Masalahnya, gak semua anime bisa memenuhi ekspektasi itu. Kalau ceritanya ternyata biasa saja atau malah gak sesuai selera, rasa kecewanya jadi makin besar. Dari situ lahir komentar-komentar kalau anime tersebut sebenarnya gak seheboh yang digembar-gemborkan.

Pada akhirnya, label “overrated” itu relatif banget, tergantung dari sudut pandang kamu sebagai penonton. Ada yang benar-benar menikmati sebuah anime karena visual, musik, atau karakternya, sementara yang lain merasa biasa saja. Jadi, daripada terlalu terpengaruh hype atau omongan orang, lebih baik nikmati anime sesuai selera masing-masing. Toh, yang penting tetap bisa dapet hiburan dan pengalaman seru dari cerita yang disajikan, ya!

5 Anime Paling Overrated yang Pernah Ada, Kamu Setuju? 5 Anime Adaptasi dengan Animasi Mengecewakan