
D'moneyTalkTerkadang, kata-kata yang kita ucapkan dalam percakapan sehari-hari tidak selamanya memiliki dampak positif.
Beberapa frasa, meskipun biasa digunakan, dapat menyiratkan kesan yang tidak disengaja. Penggunaan kalimat-kalimat ini bisa jadi menandakan ketidakpahaman mendalam terhadap suatu makna.
Melansir dari Geediting.com Selasa (26/8), ada delapan ungkapan yang sering dipakai tanpa sadar akan efeknya. Kalimat-kalimat ini kerap menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap standar penggunaan bahasa. Berikut adalah delapan ungkapan yang perlu diwaspadai dalam percakapan.
1. "Saya bisa lebih tidak peduli"
Ungkapan ini sering kali salah digunakan ketika seseorang ingin menyampaikan ketidakpeduliannya. Yang benar, seharusnya adalah "saya tidak bisa lebih tidak peduli". Frasa ini menyiratkan bahwa Anda tidak terlalu peduli, padahal maksudnya Anda tidak peduli sama sekali.
2. "Untuk semua tujuan intensif"
Frasa ini adalah miskonsepsi umum dari "untuk semua maksud dan tujuan". Kata "intensif" di sini tidak tepat dan tidak memiliki hubungan dengan makna aslinya. Ungkapan ini terdengar seperti Anda salah mengartikan idiom yang sudah baku.
3. "Tanpa peduli"
Ungkapan ini, yang merupakan gabungan dari "terlepas dari" dan "tanpa peduli", tidak termasuk dalam kosakata bahasa baku. Orang yang menggunakannya mungkin ingin menekankan suatu poin. Namun, kata "tanpa peduli" sudah cukup untuk menyampaikan makna yang sama.
4. "Saya sudah melakukannya"
Pola kalimat ini sering terdengar dalam percakapan kasual dan tidak mengikuti aturan tata bahasa yang benar. Seharusnya, Anda menggunakan "saya sudah melakukannya" atau "saya telah melakukannya." Kesalahan tata bahasa ini dapat membuat seseorang terlihat kurang terpelajar.
5. "Menjepitnya di pantat"
Ini adalah salah satu kesalahan paling klasik dalam penggunaan idiom dan terdengar agak konyol. Frasa yang benar adalah "nip it in the bud," yang berasal dari dunia hortikultura dan berarti menghentikan masalah sejak awal. Salah penggunaan ini menunjukkan ketidakpahaman makna yang sebenarnya.
6. "Anda akan mendapatkan hal lain"
Ungkapan ini sering digunakan sebagai peringatan atas konsekuensi yang akan terjadi. Frasa yang benar dan lebih umum adalah "Anda akan mendapatkan kejutan lain". Penggunaan yang salah dapat membingungkan lawan bicara dan terkesan aneh.
7. "Satu dalam sama"
Frasa ini adalah versi yang salah dari idiom "satu dan sama", yang berarti dua hal yang identik. Menggunakan "dalam" di sini adalah kesalahan yang umum sekali. Ini menandakan kurangnya pengetahuan tentang idiom yang benar.
8. "Ekspreso"
Pengucapan kata ini dengan "x" sering kali menjadi tanda orang yang tidak terbiasa dengan nama minumannya. Seharusnya, kata yang benar adalah "es-pres-so". Kesalahan ini sering kali dilakukan oleh orang yang kurang teredukasi tentang istilah-istilah di luar bahasa ibu mereka.
Penggunaan frasa-frasa di atas bisa mencerminkan kebiasaan komunikasi yang perlu diperbaiki. Meskipun niatnya baik, kesalahan-kesalahan ini sering kali disalahartikan. Kesadaran akan penggunaan bahasa sangat penting sekali.
Mempelajari ekspresi yang benar dapat membantu kita berkomunikasi lebih efektif dan menghindari kesalahpahaman. Perbaikan kecil dalam pemilihan kata dapat membuat perbedaan yang sangat besar. Pada akhirnya, komunikasi adalah tentang bagaimana kita menyampaikan ide kita dengan jelas.