Senin, 13 Oktober 2025

Berita Persebaya Hari Ini: Edu Perez Buktikan Skuad Tim Bajul Ijo,4 Pemain Dipanggil Timnas

Berita Persebaya Hari Ini: Edu Perez Buktikan Skuad Tim Bajul Ijo,4 Pemain Dipanggil Timnas
Berita Persebaya Hari Ini: Edu Perez Buktikan Skuad Tim Bajul Ijo,4 Pemain Dipanggil Timnas

D'moneyTalkSURABAYA- Pelatih Persebaya, Eduardo Perez membuktikan keyakinannya membawa Persebaya produktif.

Hal itu sudah dilakukan saat Persebaya berhasil melibas Bali United dengan skor 5-2 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya pada Sabtu (23/8/2025) malam.

Skor tersebut, juga menjadi sejarah bagi pelatih asal Spanyol itu bersama Persebaya. 

Karena, Persebaya sudah cukup lama tidak mencetak 5 gol dalam satu pertandingan.

Terakhir kali Persebaya mencetak 5 gol pada dua musim lalu, tepatnya saat menang 0-5 dari Persita (18/1/2023), laga pekan ke-19 Liga 1 2022/2023.

"Gaya kami adalah berusaha sebisa mungkin mendekati kotak penalti dan menciptakan banyak peluang," kata Eduardo Perez menjawab pertanyaan D'moneyTalk, Senin (25/8/2025).

Bahkan, ia menyebut, sudah yakin bisa membawa Persebaya produktif sejak laga pertama Super League 2025/2026.

"Di laga pertama, saya tidak khawatir kami tidak mencetak gol. Saya khawatir jika kami tidak menciptakan peluang," ucap Eduardo Perez.

"Sekarang bisa dilihat pemain yang berbeda mencetak gol. Di setiap pertandingan, jika kami terus bermain seperti ini, kami akan menciptakan lebih banyak peluang dan gol," tambah Eduardo Perez.

5 gol Persebaya ke gawang Bali United dicetak oleh Francisco Rivera menit 38, Risto Mitrevski menit 45, Mihailo Perovic menit 53, Bruno Moreira menit 61 (P), dan Gali Freitas menit 82.

2 gol merupakan gol perdana dari Mihailo Perovic dan Gali Freitas, sejak musim ini bergabung dengan Persebaya.

"Jadi, saya sangat senang dengan Mihailo, Gali, juga semua pemain, juga para pemain yang tidak bermain (saat melawan Bali United). Karena pada akhirnya, ini satu dunia, mereka semua bersama," tukas Eduardo Perez.

Pembuktian Eduardo Perez selanjutnya, saat Persebaya menyambangi kandang PSM Makassar pada 31 Agustus 20

Sementara itu jelang lanjutan kompetii pekan ke-4 nasib Persebaya Surabaya dalam waktu dekat tim akan ditinggal dua pemain mudanya.

Mereka adalah Toni Firmansyah dan Mikael Alfredo Tata, yang resmi dipanggil untuk memperkuat Timnas U23 Indonesia untuk ajang Kualifikasi Piala Asia U23 2026.

Kondisi ini menjadi tantangan berat dan dilema usai menjalani pekan ke-3 Super League 2025-2026. Sesuai jadwal Skuad Garuda Muda akan memulai pemusatan latihan di Surabaya pada 25 Agustus 2025.

Ini hanya beberapa hari sebelum Persebaya menjalani laga tandang sebagai bagian pekan ke-4 Super League 2025-2026 melawan PSM Makassar. 

Pemanggilan tersebut menjadi perhatian dari pelatih Persebaya, Eduardo Perez Moran.

Ia mengakui bahwa kondisi ini perlu pembahasan serius bersama manajemen klub.

“Dua pemain dipanggil ke Timnas U23, diminta kumpul tanggal 25 atau 26, sementara Persebaya harus main tanggal 31,” kata pelatih asal Spanyol melansir Kompas.Com.

"Akan dilepas ke TC atau dimainkan dulu lawan PSM? Akhirnya ini soal aturan. Aturan PSSI. Ini pertanyaan yang harus kami bicarakan dengan klub." katanya

Meski berharap tetap bisa mengandalkan dua pemain mudanya dalam laga krusial melawan PSM, ia menegaskan memahami situasi. 

Dengan pengalaman pernah bekerja di PSSI sebagai pelatih kiper timnas Indonesia, sehingga ia tahu benar bagaimana mekanisme regulasi berjalan.

“Jika tim nasional memanggil para pemain, tentu saya ingin mereka selalu bersama kami. Tapi saya juga pernah bekerja di PSSI dan saya tahu bagaimana sistem ini berjalan. Jadi kita lihat saja nanti. Ini pertanyaan yang perlu kami diskusikan,” imbuh Eduardo Perez.

Fenomena seperti ini sejatinya bukan hal baru di sepak bola Indonesia. Klub-klub kerap berada pada posisi dilematis ketika harus melepas pemain ke timnas di tengah padatnya jadwal kompetisi. 

Di satu sisi, klub membutuhkan tenaga terbaik demi meraih hasil maksimal. Namun di sisi lain, pemanggilan ke timnas adalah kebanggaan sekaligus kewajiban yang tidak bisa ditolak.

Toni Firmansyah dan Mikael Tata bukan sekadar pemain muda biasa. Keduanya telah mengukir prestasi bersama Garuda Muda di ajang AFF U23 2025 lalu, yang membuat nama mereka semakin bersinar. 

Tidak heran jika pelatih timnas U23 Indonesia, Gerald Vanenburg kembali memanggilnya untuk memperkuat lini tengah dan belakang tim di ajang Kualifikasi Piala Asia U23 2026.

Duel Timnas U23 ini akan berlangsung di Sidoarjo pada 3–9 September 2025 melawan Makau, Korea Selatan, dan Laos menanti.

Namun tidak hanya Toni Firmansyah dan Mikael Tata, Persebaya juga melepas dua pemain andalan lain untuk agenda internasional FIFA Matchday yang akan berlangsung September 2025 mendatang. 

Gali Freitas dipanggil memperkuat negaranya Timor Leste dan Ernando Ari penjaga gawang juga masuk daftar pemanggilan timnas Indonesia senior asuhan pelatih Patrick Kluivert.

Persebaya Surabaya Terancam Gembos! Bonek Desak Cari Pelapis Francisco Rivera yang Tampil Menggila

Persebaya Surabaya Terancam Gembos! Bonek Desak Cari Pelapis Francisco Rivera yang Tampil Menggila

D'moneyTalk — Persebaya Surabaya terancam gembos di laga-laga Super League 2025/2026 berikutnya jika Francisco Rivera absen karena cedera atau akumulasi kartu. Desakan keras muncul dari Bonek yang meminta manajemen Green Force segera mendatangkan pelapis Francisco Rivera.

Meski skuat Persebaya Surabaya dihuni sejumlah pemain bintang, suporter setia tak puas dengan kedalaman tim. Mereka menilai Rivera terlalu vital sehingga absennya gelandang asal Meksiko itu bisa berakibat fatal.

Bonek menyoroti pengalaman pahit musim lalu saat Rivera cedera cukup lama. Serangan Persebaya Surabaya menjadi monoton dan mudah ditebak lawan ketika sang kreator serangan absen.

Imbasnya, Persebaya Surabaya beberapa kali harus menelan hasil minor di pertandingan penting. Situasi tersebut membuat tim kebanggaan Kota Pahlawan kesulitan bersaing di papan atas klasemen.

Rivera selama dua musim terakhir memang tampil menggila bersama Green Force. Pemain berusia 30 tahun itu dikenal sebagai motor serangan dan pengatur tempo permainan yang sulit digantikan.

Dengan nilai pasar mencapai Rp 7,82 miliar, kualitas Rivera dianggap di atas rata-rata gelandang asing di Super League. Ia kerap menjadi pembeda dalam laga-laga besar yang menentukan.

Bonek pun beramai-ramai menyuarakan keresahan mereka lewat kolom komentar Instagram resmi Persebaya Surabaya.

Banyak yang menilai manajemen harus gerak cepat mencari pemain pelapis yang setara dengan Rivera.

“Cari pelapis Rivera, awal mula kemerosotan tim ini musim lalu sejak Rivera cedera,” tulis salah satu akun. Komentar itu langsung mendapat banyak dukungan dari sesama pendukung Persebaya Surabaya.

Tak sedikit pula yang menandai akun sang pelatih, @gueduperez, agar segera memberi masukan ke manajemen. “Tolong cari pelapis Rivera, coach,” imbuh salah satu komentar Bonek.

Ada pula suara yang lebih lantang agar Persebaya Surabaya tidak menunggu hingga kompetisi berjalan.

“Mumpung belum terlambat, segera cari pelapisnya Rivera. Entah lokal atau asing yang penting hampir setara kemampuannya,” tegas seorang Bonek.

Sebagian suporter bahkan memberi saran agar Rivera dipasang lebih ofensif. “Sepertinya Rivera cocok jadi striker duet sama Bruno. Meski kecil tapi insting golnya ngeri,” tulis komentar lain.

Namun ada pula nada pesimistis dari sebagian Bonek terkait kemampuan finansial klub. “Ngimpi tuku pelapis e Rivera,” tulis akun lain yang seolah ragu Persebaya Surabaya bisa mendatangkan pemain dengan kualitas setara.

Meski begitu, desakan mayoritas tetap sama: Persebaya Surabaya harus punya pelapis untuk Rivera. Mereka tak ingin Green Force kembali tergelincir hanya karena ketergantungan pada satu pemain.

Rivera sendiri baru saja tampil menggila saat Persebaya Surabaya membantai Bali United dengan skor 5-2. Statistiknya di laga itu membuat Bonek semakin sadar betapa pentingnya peran sang gelandang.

Dalam 90 menit, Rivera mencetak satu gol dan satu assist. Ia juga mencatatkan expected goals (xG) 0,46 dan expected assists (xA) 0,30.

Selain itu, Rivera melakukan dua tembakan tepat sasaran dan empat dribel sukses dari empat percobaan. Ia bahkan memenangkan satu penalti, meski juga sempat menyia-nyiakan satu peluang emas.

Dari sisi distribusi bola, Rivera menyentuh bola 51 kali dengan 19 umpan akurat dari total 29 percobaan. Angka itu menunjukkan betapa dirinya jadi tumpuan utama dalam membangun serangan.

Ia juga tercatat kehilangan bola 12 kali dan hanya sekali melakukan pelanggaran. Sebaliknya, Rivera tiga kali dijatuhkan lawan yang kesulitan menghentikan aksinya.

Performa konsisten Rivera inilah yang membuat Bonek tak ingin ada celah ketika ia absen. Tanpa pelapis setara, Persebaya Surabaya diprediksi kembali kesulitan menjaga stabilitas permainan.

Desakan Bonek semakin kuat karena bursa transfer awal musim segera dibuka. Mereka berharap manajemen Persebaya Surabaya bergerak cepat mendatangkan amunisi baru sebelum kompetisi resmi dimulai.

Jika tidak, ancaman gembos bisa benar-benar terjadi pada musim 2025/2026. Green Force dikhawatirkan kembali bergantung penuh pada Rivera yang sewaktu-waktu bisa cedera atau terkena akumulasi kartu.

Kini bola panas ada di tangan manajemen Persebaya Surabaya dan pelatih kepala Eduardo Perez. Keputusan mereka dalam bursa transfer kali ini akan sangat menentukan arah perjuangan Green Force di musim baru.

Dengan target tinggi yang dipatok, Persebaya Surabaya dituntut tampil konsisten sejak awal. Dan kunci dari itu semua adalah memastikan Francisco Rivera tak lagi jadi satu-satunya poros serangan.

Bonek jelas tak ingin musim lalu terulang kembali. Mereka menunggu langkah nyata manajemen agar Persebaya Surabaya benar-benar siap tempur di Super League 2025/2026.

Jumat, 10 Oktober 2025

Bobotoh Intip Skill Federico Barba,Calon Bintang Persib Bandung: Garang and Pintar Baca Posisi Lawan

Bobotoh Intip Skill Federico Barba,Calon Bintang Persib Bandung: Garang and Pintar Baca Posisi Lawan

D'moneyTalk- Bobotoh intip skill Federico Barba, calon pemain bintang Persib Bandung di musim 2025/2026.

Dilansir D'moneyTalk, Persib Bandung dikabarkan akan mendatangkan pemain asing lagi, yakni Federico Barba sebelum bursa transfer awal musim 2025/2026 ditutup pada akhir Agustus 2025 mendatang.

Kabar akan merapatnya Federico Barba ke Persib Bandung santer menyeruak.

Satu di antaranya diungkap oleh akun Instagram yang membahas seputar sepak bola Tanah Air beserta isu transfernya, @liga_dagelann, Senin, 25 Agustus 2025.

"Bursa Transfer

Persib amankan Federico Barba yang sebelumnya memperkuat FC Sion

Persib berhasil mengalahkan Avellino (Serie B) yang sejak 2 bulan lalu sudah mengincarnya

Bek Italia tersebut memiliki catatan 108 match di Serie A," tulis @liga_dagelann.

Akun tersebut mengabarkan bahwa Persib Bandung berhasil mengamankan Federico Barba.

Kehadiran Federico Barba diprediksi akan menambah kedalaman skuad sekaligus membuat Persib Bandung menjadi tim yang sulit ditembus.

Mengingat, Federico Barba dikenal sebagai bek garang dan skillful (mahir).

Skill Federico Barba itu tampak pada unggahan kanal YouTube akun fan base Persib Bandung, Adun Biru Barat, Kamis, 21 Agustus 2025.

Kanal tersebut mempertontonkan kumpulan aksi Federico Barba selama bermain sebagai bek.

Dalam video tersebut, Federico Barba dikenal sebagai bek garang yang tak segan-segan untuk berduel dengan pemain lawan agar gawang timnya tak kemasukan gol.

Federico Barba juga cukup bersih ketika me-tackle atau merebut bola dari kaki lawan.

Bek berpostur 187 cm tersebut juga cermat memanfaatkan peluang ketika terjadi corner kick atau tendangan bebas.

Tak jarang, ia membantu timnya mencetak gol lewat tandukan ketika terjadi situasi bola mati.

Skill yang juga melekat pada diri Federico Barba adalah pintar dalam membaca posisi lawan.

Terkhusus, ketika timnya tengah diserang bertubi-tubi.

Federico Barba mampu mengintersep dan menyapu bola dengan baik ketika pertahanannya diserang lawan.

Bahkan, ia berhasil memotong dan mematahkan peluang ketika bola belum sampai ke kaki lawan.

Lihat Skill Federico Barba dari Menit Awal:

Prediksi Starting XI Persib Bandung Jika Federico Barba Gabung

Melihat dari rekam jejaknya yang cukup mengerikan dan skill-nya yang cukup menawan, Federico Barba diprediksi mendapat prioritas pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.

Ya, Bojan Hodak diprediksi akan kerap mengandalkan Federico Barba di setiap pertandingan, baik untuk gelaran Super League dan AFC Champions League Two 2025/2026.

Dengan pengalaman yang ia miliki di AS Roma, Empoli, Vfb Stuttgart hingga Como 1907, Federico Barba diprediksi membuat lini belakang Persib Bandung menjadi kuat dan sulit ditembus lawan.

Federico Barba bakal menjadi bestie Patricio Matricardi atau Julio Cesar.

Bek jangkung berpostur 187 cm tersebut juga akan dibantu oleh Frans Putros dan Kakang Rudianto dari sisi sayap.

Namun, kehadiran Federico Barba berpotensi membuat pemain-pemain lokal tersingkir.

Satu di antaranya adalah Alfeandra Dewangga.

Ya, Alfeandra Dewangga didatangkan Persib Bandung pada awal musim 2025/2026 untuk memperkuat lini belakang.

Meski dikenal sebagai pemain serba bisa, Alfeandra Dewangga justru sulit menembus skuad utama Persib Bandung.

Di jantung pertahanan, Persib Bandung menduetkan bek asing.

Selain itu, Hamra Hehanussa beberapa kali dipilih sebagai pemain pengganti.

Untuk bek kiri, Persib Bandung memilih memasang Frans Putros.

Sementara itu, untuk posisi gelandang, Persib Bandung kerap memasang Marc Klok dan beberapa pemain asing, seperti Wiliam Marcilio, Luciano Guaycochea dan Bergunho.

Oleh karenanya, kehadiran Federico Barba berpotensi membuat posisi Alfeandra Dewangga makin nyungsep alias sulit mendapat tempat utama.

Akan tetapi, meski rumor Persib Bandung gaet Federico Barba santer menyeruak, belum ada konfirmasi dari pihak Pangeran Biru terkait isu tersebut.

Menarik dinantikan, apakah benar Persib Bandung berhasil mendatangkan Federico Barba dan sang pemain akan mendapat prioritas dari Bojan Hodak.

Prediksi Starting XI Persib Bandung Jika Federico Barba Gabung:

Kiper: Adam Pryzbek

Bek: Patricio Matricardi, Federico Barba, Frans Putros dan Kakang Rudianto

Gelandang: Wiliam Marcilio, Marc Klok dan Luciano Guaycochea

Depan: Beckham Putra, Saddil Ramdani dan Uilliam Barros

Kapten Tim: Marc Klok

Kuota U-23 (untuk Super League): Kakang Rudianto

(D'moneyTalk/Yonatan Krisna Halman Tri Santosa)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News 

Rabu, 08 Oktober 2025

5 Klub Termahal Liga Super 2025-2026, Persija Paling Mewah, Persib dan Dewa United Tampil Kencang

5 Klub Termahal Liga Super 2025-2026, Persija Paling Mewah, Persib dan Dewa United Tampil Kencang

Radar Info- Berikut adalah lima klub paling mahal di Super League 2025-2026, pembaruan pada Selasa (26/8/2025).

Dilansir Radar Info dari transfermarkt,Klub United yang sebelumnya berada di puncak klasemen, kini digeser oleh Persija Jakarta.

Klub yang memiliki julukan Macan Kemayoran saat ini berada di puncak sebagai klub dengan nilai pasar tertinggi, yaitu sebesar Rp 108,20 miliar.

Di sisi lain, Dewa United berada di posisi kedua, dengan total nilai pasar sebesar Rp 95,34 miliar.

Lalu, bagaimana Persib Bandung berhasil meraih gelar juara musim lalu? Berikut penjelasannya.

1. Persija Jakarta (Rp 108,2 miliar)

Persija Jakarta menjadi klub yang paling mahal.

Pemain dengan harga tertinggi di Persija Jakarta saat ini adalah bek tengah yang telah naturalisasi, yaitu Jordi Amat.

Tokoh yang dihadirkan Persija Jakarta pada 5 Juli 2025 saat ini memiliki nilai pasar sebesar Rp 11,30 miliar.

Di posisi kedua, terdapat kapten tim, Rizky Ridho, dengan nilai pasar sebesar Rp 9,56 miliar.

Dua pemain baru lainnya dari Persija Jakarta juga ikut masuk dalam daftar pemain dengan harga tertinggi, yaitu Maxwell Souza dan Bruno Tubarao.

Dua pemain sayap baru asal Brasil dari Persija Jakarta saat ini memiliki nilai pasar masing-masing sebesar Rp 6,95 miliar.

Dari total dana sebesar Rp 108,20 miliar, terdapat empat pemain Persija Jakarta yang belum memiliki nilai pasar yang tercatat.

Empat pemain ini terdiri dari Agi Firmansyah (penyerang/20 tahun), Zahaby Gholy (penyerang/16 tahun), Hafizh Rizkianur (kiper/19 tahun), serta Irham Nadzhofa (kiper/18 tahun).

2. United God (Rp 95,34 Miliar)

Pernah menjadi tim dengan nilai pasar tertinggi, kini United turun ke posisi kedua.

Pemain dengan kontribusi terbesar di Dewa United adalah Alexsis Messidoro, gelandang asal Argentina yang saat ini memiliki nilai pasar sebesar Rp 7,82 miliar.

Kemudian datang pemain gelandang asal Brasil, Jaja, yang memiliki nilai pasar sebesar Rp 6,95 miliar.

Dari keseluruhan nilai pasar Dewa United, terdapat dua pemain yang belum memiliki harga pasar tercatat, yaitu Dafa Al Gasemi (kiper/17 tahun) dan Husain Anshori (gelandang tengah/17 tahun).

Hanya empat pemain Dewa United yang memiliki nilai pasar di bawah Rp 1 miliar, yaitu Akbar Arjunsyah (bek/24 tahun) dengan harga pasar sebesar Rp 869,08 miliar.

Kemudian Yofandi Pranata (kiper/24 tahun/Rp 434,54 juta), Kafiatur Rizky (gelandang/19 tahun/Rp 434,54 juta), dan Dani Saputra (penyerang/18 tahun/Rp 173,82 miliar.

3. Persib Bandung (Rp 95,34 miliar)

Persib Bandung, yang saat ini menjadi juara bertahan, memiliki nilai pasar yang berada di posisi ketiga, dengan angka yang sama seperti Dewa United.

Pemain dengan nilai pasar tertinggi di Persib Bandung adalah kapten tim, Marc Klok, yang saat ini memiliki harga pasaran sebesar Rp 6,95 miliar.

Di peringkat kedua, terdapat bek tengah baru Persib Bandung asal Argentina, Patrico Matricardi, yang memiliki nilai pasar yang sama dengan Marc Klok.

Dari keseluruhan nilai pasar, terdapat empat pemain yang belum diketahui harganya, dan semua di antaranya adalah pemain muda.

Seperti Zulkifli Lukmansyah (bek), Fitrah Maulana (kiper), Nazriel Alfaro (gelandang), dan Rhaka Syafaka (kiper).

Di sisi lain, jumlah pemain yang memiliki nilai pasar di bawah Rp 1 miliar di Persib Bandung hanya terdiri dari dua orang.

Yaitu Abdul Aziz (gelandang tengah), yang memiliki nilai pasar sebesar Rp 869.080.000.

Saat ini, kondisi Abdul Aziz masih tidak jelas atau samar, karena tidak terdaftar dalam Super League musim ini, serta belum ada informasi tentang pemutusannya atau peminjamannya.

Sementara itu, masa kontraknya di Persib Bandung akan berakhir pada 31 Mei 2026.

Sementara itu, sosok kedua Persib Bandung yang memiliki nilai pasar di bawah Rp 1 miliar adalah Ahmad Jufriyanto, yang saat ini harganya mencapai Rp 173,82 juta.

Ahmad Jufriyanto kini berusia 38 tahun dan ikut serta dalam pelatihan Persib Bandung.

4. PSM Makassar (Rp 90,34)

Di peringkat keempat, klub dengan nilai tertinggi adalah PSM Makassar, tim yang berasal dari Sulawesi Selatan, dengan nilai pasar saat ini sebesar Rp 90,34 miliar.

Pemain dengan harga tertinggi di PSM Makassar saat ini adalah kapten tim, Yuran Fernandes.

Pemain bek asal negara Cape Verde tersebut saat ini memiliki nilai pasar sebesar Rp 6,95 miliar.

Di peringkat kedua dan ketiga, terdapat Lucas Dias serta Savio Roberto, dengan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 6,08 miliar.

Di PSM Makassar, terdapat lima pemain yang belum memiliki nilai pasar yang tercatat, dan sebagian besar merupakan pemain muda yang baru saja naik pangkat.

5. PSIM Yogyakarta (Rp 85,34 miliar)

Juara Liga 2 musim lalu kini benar-benar melakukan perubahan, dan bertransformasi menjadi lima klub terkaya di Super League.

Enam pemain termahal di PSIM Yogyakarta semuanya merupakan pemain baru.

Di puncak daftar, terdapat gelandang asal Belanda, Donny Warmerdam (Rp 9,56 miliar), diikuti oleh gelandang asal Argentina, Ezequiel Vidal (Rp 7,82 miliar).

Di posisi 3 dan 4, terdapat pemain tengah asal Portugal bernama Ze Valente, serta striker asal Slovenia, Nermin Haljeta.

Keduanya memiliki nilai pasar sebesar Rp 6,08 miliar.

Pemain dengan biaya tertinggi kelima di PSIM Yogyakarta adalah Franco Ramos Mingo, bek asal Argentina yang diboyong dengan harga Rp 5,21 miliar.

Sementara itu, sosok paling mahal keenam di PSIM Yogyakarta adalah Reva Adi, bek yang didatangkan dari Dewa United.

Saat ini, nilai pasar Reva Adi mencapai Rp 3,91 miliar.

PSIM Yogyakarta memiliki dua pemain yang nilai pasar mereka kurang dari Rp 1 miliar.

Yaitu Muhammad Iqbal (Rp 869.08 juta), pemain gelandang serang baru, yang didatangkan dari PSBS Biak.

Dan Khairul Fikri, kiper berusia 22 tahun dengan nilai pasar saat ini sebesar Rp 1,73 juta.

10 Besar Klub Termahal

Di sisi lain, berikut daftar nilai pasar klub dari peringkat 5 hingga 18, siapa yang masuk 10 besar?

6. Persebaya Surabaya (Rp 82,56 miliar)

7. Borneo FC (Rp 79,69 miliar)

8. Klub Bhayangkara FC (sebesar 78,74 miliar rupiah)

9. Bali United (Rp 77,26 miliar)

10. United Malut (Rp 76,04 miliar)

11. Persita Tangerang (Rp 65,35 miliar)

12. Persis Solo (RP 64,49 miliar)

13. Persik Kediri (Rp 63,62 miliar)

14. Arema FC (Rp 58,58 miliar)

15. Persijap Jepara (Rp 54,32 miliar)

16. Semen Padang (Rp 50,58 miliar)

17. Madura United (Rp 50,23 miliar)

18. PSBS Biak (Rp 38,24 miliar)

(Radar Info/Lailatun Niqmah)

Rabu, 01 Oktober 2025

Leny Yoro Bersinar, Bawa Setan Merah Imbang 1-1 Lawan Fulham

Leny Yoro Bersinar, Bawa Setan Merah Imbang 1-1 Lawan Fulham

Radar Info- Manchester United hanya mampu berbagi angka setelah diimbangi Fulham dengan skor 1-1 dalam pertandingan Liga Inggris di Craven Cottage, Minggu (24/8/2025).

Di pertandingan ini, nama Leny Yoro menjadi perhatian karena kontribusinya yang luar biasa di lini pertahanan serta saat membantu serangan.

Gol pertama United tercipta melalui sundulan Yoro yang sempat mengenai Rodrigo Muniz sebelum bola masuk ke gawang. Meski gol resmi diakui sebagai gol bunuh diri Muniz, peran Yoro tetap diapresiasi karena menjadi awal dari keunggulan tim tamu. Sayangnya, Fulham mampu menyamakan skor melalui Emile Smith Rowe, sehingga pertandingan berakhir dengan hasil imbang.

Tindakan Penyelamatan dan Angka yang Mengagumkan

Selain berkontribusi dalam mencetak gol, Leny Yoro juga menunjukkan ketenangan sebagai pemain bertahan United. Bek berusia 19 tahun tersebut mencatat dua tekel yang berhasil, termasuk satu sapuan penting saat menggagalkan peluang emas Fulham.

Kinerja yang konsisten ini membuat Yoro terpilih sebagai pemain terbaik menurut suara penggemar dengan perolehan 38 persen dalam pemungutan suara. Ia unggul dari Matheus Cunha yang sempat mengancam gawang Fulham dengan tembakan yang mengenai tiang, serta Bryan Mbeumo yang berada di posisi ketiga.

Pujian Mengalir dari Legenda 

Penampilan Yoro tidak lepas dari perhatian para pengamat. Mantan pemain United, Danny Simpson, mengapresiasi keberanian pemain muda tersebut yang dianggap semakin dewasa dalam menjalankan perannya di sisi kanan pertahanan.

"Saya sangat antusias melihatnya di musim ini. Ia terlihat semakin percaya diri dalam menguasai posisinya," kata Simpson kepada MUTV.

Prestasi Yoro juga diakui oleh komentator MUTV, Liam Bradford dan Ben Thornley. Mereka menyoroti saat Yoro berhasil memotong serangan lawan, kemudian beberapa menit kemudian mencetak gol pembuka bagi United.

Tugas Matheus Cunha yang Juga Menarik Perhatian

Selain Yoro, Matheus Cunha juga mendapatkan pujian. Bermain dengan nomor 10, Cunha aktif dalam mencari bola dan menghasilkan peluang. Meskipun tidak berhasil mencetak gol, keberaniannya dalam mengganggu lini pertahanan Fulham membuatnya mendapat banyak perhatian positif.

"Nomor 10 merupakan beban berat di United, tetapi Cunha menggunakannya dengan penuh keyakinan. Ia ingin mendapatkan bola, ingin menciptakan peluang, tanpa rasa takut," tambah Simpson.

Fokus United Selanjutnya

Hasil imbang melawan Fulham menyebabkan Manchester United tidak mampu meraih tiga poin penuh, tetapi penampilan Leny Yoro memberikan harapan baru bagi lini pertahanan mereka. Setelah pertandingan ini, The Red Devils akan menghadapi Grimsby Town dalam kompetisi Carabao Cup sebelum kembali berlaga di Liga Inggris menghadapi Burnley di Old Trafford.

Laga melawan Fulham menunjukkan bahwa Leny Yoro mulai menjadi sosok penting dalam lini pertahanan Manchester United. Meskipun pertandingan berakhir imbang 1-1, dukungan dari para penggemar dan pujian dari legenda menunjukkan harapan bahwa Yoro bisa menjadi andalan pada musim ini. Dengan penampilan Matheus Cunha yang juga menjanjikan, Fulham menjadi saksi lahirnya bintang baru di tim Setan Merah.

Selasa, 30 September 2025

Eduardo Perez Buka Suara Usai Diego Mauricio Jadi Bomber Persebaya

Eduardo Perez Buka Suara Usai Diego Mauricio Jadi Bomber Persebaya

Radar Info— Jujur saja! Eduardo Perez akhirnya angkat bicara setelah Persebaya Surabaya secara resmi mengumumkan kedatangan Diego Mauricio sebagai striker baru mereka di bursa transfer Super League 2025/2026. Pelatih asal Spanyol ini memilih bersikap tenang meskipun kedatangan penyerang asal Brasil ini menjadi perhatian besar dari publik sepak bola Indonesia.

Persebaya Surabaya benar-benar kembali menunjukkan kejutan dengan menghadirkan seorang penyerang yang sudah berpengalaman.

Melalui akun Instagram resmi klub @officialpersebaya, Senin (25/8/2025), manajemen Green Force mengumumkan penandatanganan kontrak pemain depan dengan kalimat singkat namun penuh makna, “Mauricio Officially Green.”

Diego Mauricio bukan nama asing dalam dunia sepak bola global. Pemain dengan kewarganegaraan Brasil ini dikenal gesit di Liga India saat bermain bersama Odisha FC, dengan catatan 57 gol dan 19 assist dalam 110 pertandingan, total 7.781 menit berlaga.

Jejak karier yang dimilikinya cukup menonjol karena pernah bermain bersama klub-klub seperti Cangzhou Mighty Lions di Liga Tiongkok, Red Bull Bragantino di Brasil, serta Busan IPark di Korea Selatan.

Bahkan, Mauricio pernah bermain bersama Timnas Brasil U-20 dengan Neymar Jr.

Tidak heran jika masyarakat dan Bonek langsung memiliki harapan besar terhadap sosok yang berusia 34 tahun tersebut.

Kehadirannya dianggap akan memperkaya pilihan serangan Persebaya Surabaya yang selama ini bergantung pada kombinasi Mihailo Perovic, Risky Dwi, dan Gali Freitas.

Meski demikian, Eduardo Perez enggan memberikan komentar terlalu jauh mengenai transfer ini. "Saya ingin memastikan tim siap berlaga," kata Eduardo Perez dilansir dari Radar Surabaya, Selasa (26/8/2025).

Komentar ini tampaknya mengarahkan perhatian pada persiapan pertandingan berikutnya.

Pernyataan itu mencerminkan sikap waspada Eduardo Perez dalam mengatur harapan. Pelatih ini memutuskan untuk menekankan arti pentingnya kerja sama tim daripada pujian berlebihan terhadap satu pemain utama.

Namun di sisi lain, tidak dapat dipungkiri kedatangan Mauricio akan mempercepat persaingan di lini depan. Posisi penyerang utama diperkirakan akan menjadi rebutan sengit di dalam ruang ganti Green Force.

Para penggemar Green Force justru semakin penasaran dengan strategi Eduardo Perez. Apakah ia akan langsung memasukkan Mauricio sebagai starter atau memberikan waktu penyesuaian sebelum akhirnya menjadi andalan utama.

Persebaya Surabaya jelas memerlukan pemain baru setelah penampilan mereka cenderung fluktuatif di babak pertama. Mauricio diharapkan menjadi jawaban instan berkat ketajamannya yang telah terbukti dalam berbagai kompetisi.

Data Transfermarkt menunjukkan betapa efisien seorang penyerang. Dari total 393 penampilan sepanjang kariernya, ia mencetak 112 gol, memberikan 47 umpan terbuka, serta hanya sekali menerima kartu merah.

Data menunjukkan bahwa Mauricio bukan hanya tajam, tetapi juga cukup terkontrol. Rekor 37 kartu kuning selama 22.471 menit bermain dianggap wajar bagi seorang striker yang sering mendapat pengawalan ketat.

Kini, masyarakat Surabaya menantikan momen debut sang penyerang. Pertandingan melawan Semen Padang menjadi uji pertama apakah Mauricio langsung dapat beradaptasi dengan rekan-rekannya di lapangan.

Antusiasme para penggemar Persebaya, Bonek, sudah tampak sejak pengumuman perekrutan. Kolom komentar di akun Instagram resmi Persebaya Surabaya langsung dipenuhi oleh dukungan dan harapan dari ribuan suporter.

Mereka berharap kehadiran mantan pemain Odisha FC tersebut dapat mengembalikan tradisi juara ke Surabaya. Apalagi pada musim ini persaingan Super League semakin sengit dengan hadirnya tim-tim besar lain yang juga menghadirkan bintang asing.

Eduardo Perez tampaknya tidak ingin terburu-buru. Ia lebih memilih mengurangi semangat berlebihan dan menjaga konsentrasi para pemain agar tidak terbebani dengan harapan yang terlalu tinggi.

Meskipun demikian, gaya bicaranya yang terbuka juga bisa dianggap sebagai keyakinan terhadap kemampuan Mauricio. Pelatih tersebut memahami bahwa seorang penyerang seperti mantan pemain Timnas Brasil U-20 ini akan menunjukkan kemampuannya melalui permainan di lapangan.

Persebaya Surabaya memang membutuhkan seorang penyerang yang mampu menjadi pembeda. Kehadiran Mauricio diharapkan menjadi jawaban nyata terhadap kendala efektivitas lini depan yang sering kali kurang optimal dalam pertandingan-pertandingan penting.

Jika mampu beradaptasi dengan cepat, Mauricio bisa menjadi idola baru bagi Bonek. Namanya berpeluang sama dengan legenda asing Persebaya Surabaya yang pernah meninggalkan kesan baik di GBT.

Namun semuanya kembali pada bagaimana Perez menyusun strategi. Kombinasi antara pemain lama dan bintang baru akan sangat memengaruhi jalannya perjalanan Green Force di paruh kedua musim ini.

Salah satu hal yang jelas, masyarakat sepak bola Indonesia saat ini sedang menantikan terobosan Diego Mauricio di kompetisi Super League. Apakah ia benar-benar mampu menjadi pencetak gol baru yang dinantikan oleh Persebaya Surabaya.

Bonek pasti berharap debutnya langsung menggelegar dengan mencetak gol kemenangan. Jika hal tersebut terwujud, maka Persebaya Surabaya dapat melangkah lebih percaya diri menghadapi sisa musim dengan target finis di papan atas.

Dengan kedatangan pemain baru di lini depan, Persebaya Surabaya tampaknya mengirimkan pesan keras kepada lawan-lawannya. Green Force serius dalam upaya kembali memperoleh kejayaan di tingkat sepak bola nasional.

Dan di balik segalanya, Eduardo Perez tetap setia pada gaya terbuka miliknya. Fokus utama bukanlah antusiasme transfer, melainkan memastikan tim selalu siap berlaga dalam setiap pertandingan.

Senin, 29 September 2025

Blak-blakan! Eduardo Perez Buka Suara Usai Diego Mauricio Resmi Jadi Bomber Persebaya Surabaya

Blak-blakan! Eduardo Perez Buka Suara Usai Diego Mauricio Resmi Jadi Bomber Persebaya Surabaya

D'moneyTalk — Blak-blakan! Eduardo Perez akhirnya buka suara usai Persebaya Surabaya resmi memperkenalkan Diego Mauricio sebagai bomber anyar mereka di bursa transfer Super League 2025/2026. Pelatih asal Spanyol itu memilih kalem meski kedatangan penyerang asal Brasil tersebut menjadi sorotan besar publik sepak bola Indonesia.

Persebaya Surabaya memang kembali membuat gebrakan dengan mendatangkan striker berpengalaman.

Lewat akun Instagram resmi klub @officialpersebaya, Senin (25/8/2025), manajemen Green Force mengumumkan penandatanganan kontrak sang striker dengan kalimat singkat namun penuh makna, “Mauricio Officially Green.”

Diego Mauricio bukan nama asing di dunia sepak bola internasional. Pemain berpaspor Brasil itu dikenal tajam di Liga India bersama Odisha FC dengan torehan 57 gol dan 19 assist dari 110 laga, total 7.781 menit bermain.

Rekam jejaknya juga cukup mengilap karena pernah merumput bersama klub seperti Cangzhou Mighty Lions di Liga Tiongkok, Red Bull Bragantino di Brasil, hingga Busan IPark di Korea Selatan.

Bahkan, Mauricio pernah memperkuat Timnas Brasil U-20 seangkatan dengan Neymar Jr.

Tak heran bila publik dan Bonek langsung menaruh ekspektasi tinggi pada sosok berusia 34 tahun itu.

Kehadirannya diyakini akan menambah variasi serangan Persebaya Surabaya yang selama ini masih mengandalkan kombinasi Mihailo Perovic, Risky Dwi, dan Gali Freitas.

Meski begitu, Eduardo Perez tidak ingin terlalu jauh berkomentar soal transfer ini. “Saya ingin memastikan tim siap bertanding,” ujar Eduardo Perez dikutip dari Radar Surabaya, Selasa (26/8/2025).

Komentar ini seolah memberi kode fokusnya tetap pada persiapan laga terdekat.

Pernyataan tersebut menunjukkan sikap hati-hati Eduardo Perez dalam mengelola ekspektasi. Sang pelatih memilih menekankan pentingnya kolektivitas tim ketimbang sorotan berlebihan pada satu pemain bintang.

Namun di sisi lain, tidak bisa dipungkiri kedatangan Mauricio akan memanaskan persaingan di lini depan. Slot striker utama diprediksi akan menjadi rebutan panas di ruang ganti Green Force.

Para suporter Green Force justru semakin penasaran dengan strategi Eduardo Perez. Apakah ia akan langsung menurunkan Mauricio sebagai starter atau memberi waktu adaptasi sebelum benar-benar menjadi ujung tombak utama.

Persebaya Surabaya jelas membutuhkan amunisi baru setelah performa mereka sempat naik-turun di putaran pertama. Mauricio diharapkan menjadi solusi instan dengan ketajamannya yang sudah teruji di berbagai kompetisi.

Data Transfermarkt menunjukkan betapa produktifnya sang striker. Dari total 393 penampilan sepanjang karier, ia mengoleksi 112 gol, 47 assist, serta hanya satu kali mendapatkan kartu merah.

Statistik itu membuktikan Mauricio bukan hanya tajam, tetapi juga cukup disiplin. Catatan 37 kartu kuning selama 22.471 menit bermain dianggap wajar untuk seorang penyerang yang kerap mendapat pengawalan ketat.

Kini, publik Surabaya menunggu momen debut sang bomber. Laga melawan Semen Padang menjadi ujian pertama apakah Mauricio langsung bisa klop dengan rekan-rekannya di lapangan.

Antusiasme Bonek pun sudah terlihat sejak pengumuman perekrutan. Kolom komentar Instagram resmi Persebaya Surabaya langsung dibanjiri dukungan dan optimisme dari ribuan suporter.

Mereka berharap kehadiran eks pemain Odisha FC itu bisa membawa kembali tradisi juara ke Surabaya. Apalagi musim ini persaingan Super League semakin ketat dengan tim-tim besar lain yang juga mendatangkan bintang asing.

Eduardo Perez tampaknya tidak ingin gegabah. Ia lebih suka menurunkan tensi euforia dan menjaga fokus pemain agar tidak terbebani ekspektasi berlebihan.

Meski demikian, gaya bicara blak-blakan Perez juga bisa dibaca sebagai kepercayaan pada kualitas Mauricio. Sang pelatih tahu, striker sekelas mantan penggawa Timnas Brasil U-20 itu akan berbicara lewat aksi di lapangan.

Persebaya Surabaya memang butuh sosok predator yang bisa menjadi pembeda. Kehadiran Mauricio diharapkan menjadi solusi konkret atas masalah efektivitas lini depan yang sering kali tumpul di laga-laga penting.

Jika mampu beradaptasi cepat, Mauricio bisa jadi idola baru Bonek. Namanya berpotensi sejajar dengan legenda asing Persebaya Surabaya yang pernah meninggalkan jejak manis di GBT.

Namun semua itu kembali pada bagaimana Perez meramu strategi. Kombinasi antara pemain lama dan bintang baru akan sangat menentukan arah perjalanan Green Force di paruh kedua musim ini.

Satu hal yang pasti, publik sepak bola Indonesia kini menunggu gebrakan Diego Mauricio di kompetisi Super League. Apakah ia benar-benar bisa menjadi mesin gol baru yang ditunggu-tunggu Persebaya Surabaya.

Bonek tentu berharap debutnya langsung meledak dengan gol kemenangan. Jika itu terjadi, maka Persebaya Surabaya bisa melangkah lebih percaya diri menghadapi sisa musim dengan target finis di papan atas.

Dengan kedatangan bomber anyar ini, Persebaya Surabaya seakan memberi pesan tegas pada rival-rivalnya. Green Force tidak main-main dalam upaya kembali merebut kejayaan di kancah sepak bola nasional.

Dan di balik semua itu, Eduardo Perez tetap konsisten dengan gaya blak-blakan miliknya. Fokus utama bukanlah euforia transfer, melainkan memastikan tim selalu siap tempur di setiap pertandingan.

Minggu, 28 September 2025

Pembaruan Transfer Striker AC Milan: Abaikan Panggilan Allegri, Rossoneri Pilih yang Aman

Pembaruan Transfer Striker AC Milan: Abaikan Panggilan Allegri, Rossoneri Pilih yang Aman

Radar Info- Terdapat ketidakcocokan antara AC Milan dan pelatih Massimiliano Allegri dalam mencari pemain depan baru menjelang penutupan bursa transfer musim panas pada 1 September 2025.

AC Milan menolak permintaan Massimiliano Allegri, dan lebih memilih fokus pada target striker yang lebih jelas bisa datang ke San Siro.

AC Milan sedang dalam keadaan kacau setelah transfer Victor Boniface dari Bayer Leverkusen gagal. Masalah kondisi fisik menjadi alasan utama mengapa penyerang asal Nigeria itu tidak jadi bergabung dengan klub Rossoneri.

Situasi kini semakin mendesak, mengingat AC Milan membutuhkan penyerang tambahan di lini depan, setelah performa Santiago Gimenez belum mampu memenuhi ekspektasi Massimiliano Allegri.

Dalam laporan SempreMilan, Senin (25/8), Massimiliano Allegri sebagai pelatih AC Milan sebenarnya mengambil langkah terkait kegagalan transfer Boniface.

Pelatih asal Italia tersebut dilaporkan telah menghubungi pihak manajemen AC Milan dalam upaya mendatangkan Dusan Vlahovic.

Masalah utama dalam perpindahan Vlahovic ke San Siro bukan terletak pada biaya transfer.

Disebutkan bahwa kesepakatan antara Milan dan Juventus dapat tercapai sebesar €15 juta (Rp283 miliar) ditambah insentif. Namun, hambatan utamanya berada pada gaji pemain tersebut, yang masih memiliki sisa kontrak besar senilai €12 juta (Rp227 miliar) di Juventus.

Situasi semakin memburuk setelah Vlahovic mencetak gol dalam pertandingan akhir pekan lalu saat Juventus mengalahkan Parma dengan skor 2-0.

Memang hal ini tidak bisa menjadi jaminan bahwa mantan pemain Fiorentina tersebut dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya. Namun, satu gol yang ia ciptakan ke gawang Parma berhasil membangkitkan semangat para penggemar Bianconeri terhadap dirinya.

AC Milan juga memahami situasi yang sedang berkembang. Mereka akan kesulitan mewujudkan transfer Dusan Vlahovic ke AC Milan, mengingat posisinya sebagai lawan dari Juventus dalam persaingan gelar Scudetto.

Peran Zlatan Ibrahimovic sebagai idola Dusan Vlahovic serta hubungan dekat sang penyerang dengan Massimiliano Allegri belum cukup untuk mendorong tercapainya proses transfer ini.

Oleh karena itu, manajemen AC Milan memutuskan untuk mencari seorang penyerang yang pasti bisa datang ke San Siro.

Menurut laporan Football Italia, pihak klub telah mencapai kesepakatan dengan Sporting Lisbon untuk mendatangkan penyerang asal Denmark berusia 20 tahun, Conrad Harder.

Rossoneri bersedia mengeluarkan dana sebesar 24 juta euro (454,5 miliar rupiah) sebagai biaya transfer utama untuk mendatangkan penyerang yang bernama lengkap Conrad Harder Weibel Schandorf.

Jumlahnya belum mencakup sejumlah bonus senilai 3 juta euro, tergantung pada kondisi yang dipenuhi.

Sporting Lisbon berhak menerima 10 persen komisi dari penjualan Harder di masa mendatang. Setelah kesepakatan antar klub selesai, Milan hanya perlu melakukan negosiasi dengan Harder dan agennya.

Syarat terakhir ini cukup rumit. Igli Tare dkk perlu meyakinkan Harder untuk pindah ke San Siro. Pemain yang sering disapa sebagai pewaris Viktor Gyokeres ini juga tengah menjadi incaran dekat dari klub Prancis, Stade Rennes.

Mengenai popularitas, jelas AC Milan lebih unggul dibandingkan tim peringkat 12 Liga Prancis musim lalu. Namun, Harder memiliki alasan khusus yang membuatnya mempertimbangkan kesempatan bergabung dengan Rennes daripada Milan.

Di Rennes, peluangnya bermain sebagai pemain depan utama sangat terbuka. Ia memang disiapkan sebagai penyerang utama.

Sementara situasi di Milan akan berbeda. Harder harus bersaing keras untuk memperoleh menit bermain setiap minggu.

Ia akan bersaing ketat dengan Santiago Gimenez, atau jika pelatih memilih sistem false nine, Christian Pulisic dan Rafael Leao.

Cara memikat Milan adalah dengan menawarkan gaji yang lebih menarik. Calcio e Finanza memprediksi Harder akan menerima gaji sekitar 1,5 juta euro per musim.

Uang senilai 28,4 miliar rupiah itu dicairkan sepanjang masa berlakunya kontrak hingga tahun 2030.

AC Milan disebut telah menentukan jadwal pemeriksaan medis dan penandatanganan kontrak pemain incarannya dalam waktu 48 jam ke depan.

Bisa dikatakan bahwa pemain serang timnas Denmark tersebut mungkin akan diumumkan sebagai Diavolo pada hari Jumat besok.

Pencarian pemain nomor sembilan yang baru menjadi prioritas jika melihat performa tim yang dilatih oleh Massimiliano Allegri di pekan pertama.

The Red Devil started the Italian League season with a surprising defeat when hosting the promotion team Cremonese with a 1-2 loss at San Siro.

(Radar Info/Giri)

Rabu, 24 September 2025

3 Fakta Diego Mauricio Bisa Meledak di Persebaya Surabaya Berkat Tangan Dingin Eduardo Perez

3 Fakta Diego Mauricio Bisa Meledak di Persebaya Surabaya Berkat Tangan Dingin Eduardo Perez

D'moneyTalk — Persebaya Surabaya kembali membuat kejutan di bursa transfer Super League 2025/2026 dengan mendatangkan striker anyar asal Brasil, Diego Mauricio. Penyerang berpengalaman ini diyakini bisa meledak bersama Green Force berkat polesan tangan dingin pelatih Eduardo Perez.

Kehadiran Mauricio langsung disambut antusias oleh Bonek setelah diumumkan resmi lewat akun Instagram @officialpersebaya pada Senin (25/8/2025).

Dengan rekam jejak mentereng di berbagai liga internasional, bomber asal Brasil itu diprediksi akan menjadi senjata baru Green Force di lini depan.

Mauricio bukan nama sembarangan di dunia sepak bola. Ia pernah menjadi andalan klub-klub besar di Asia dan Amerika Latin serta memiliki reputasi sebagai mesin gol di Liga India bersama Odisha FC.

Kiprahnya di Odisha FC cukup menggemparkan dengan torehan 57 gol dan 19 assist dalam 110 pertandingan.

Catatan itu membuktikan dirinya bukan sekadar pelengkap, melainkan penyerang haus gol yang bisa mengubah jalannya pertandingan.

Berbekal pengalaman di Cangzhou Mighty Lions, Red Bull Bragantino, hingga Busan IPark, Mauricio membawa modal besar ke Super League.

Total, ia sudah tampil 393 kali sepanjang karier profesionalnya dengan sumbangan 112 gol dan 47 assist.

Statistik itu membuat Persebaya Surabaya percaya diri menghadirkan sosok berpaspor Brasil tersebut. Apalagi, Eduardo Perez dikenal sebagai pelatih yang jeli dalam mengasah potensi pemain depan agar tampil optimal di lapangan.

Berikut tiga fakta yang membuat Diego Mauricio berpotensi meledak bersama Persebaya Surabaya berkat racikan strategi Eduardo Perez.

Fakta pertama, Mauricio adalah mantan pemain Timnas Brasil U-20 yang satu angkatan dengan Neymar Jr. Latar belakang tersebut menunjukkan kualitas dasar yang ia miliki sejak usia muda berada di level tertinggi sepak bola dunia.

Pengalaman bersaing dengan pemain top Brasil di masa remaja menjadikan Mauricio tidak canggung tampil dalam kompetisi keras.

Mental bertandingnya sudah teruji sehingga sangat cocok dengan atmosfer Super League yang penuh tekanan dari suporter fanatik.

Fakta kedua, kehadiran Mauricio akan menambah persaingan sehat di lini depan Persebaya Surabaya.

Saat ini skuad Green Force sudah memiliki penyerang seperti Mihailo Perovic, Risky Dwi, serta Gali Freitas yang berperan sebagai second striker.

Masuknya Mauricio membuat opsi serangan semakin variatif karena gaya bermainnya berbeda dari striker yang sudah ada.

Dengan naluri gol tinggi dan kemampuan membuka ruang, ia bisa menjadi pembeda saat tim menemui kebuntuan.

Persaingan di lini depan justru bisa meningkatkan performa semua pemain. Eduardo Perez diyakini mampu mengelola atmosfer tersebut menjadi energi positif bagi Persebaya Surabaya agar lebih tajam di setiap laga.

Fakta ketiga, gaya melatih Eduardo Perez sangat cocok untuk mengoptimalkan potensi seorang striker.

Pelatih asal Spanyol itu lebih memilih bekerja dalam senyap tanpa banyak komentar, tetapi fokus pada detail taktik dan kesiapan mental tim.

Dalam beberapa kesempatan, Perez menegaskan dirinya ingin memastikan skuad Green Force benar-benar siap menghadapi laga ketat.

"Saya ingin memastikan tim siap bertanding," ujar Eduardo Perez dikutip dari Radar Surabaya, Selasa (26/8/2025).

Pendekatan inilah yang bisa membuat Mauricio cepat beradaptasi dan tampil maksimal bersama rekan setimnya.

Dengan pengalaman panjangnya, Perez paham bagaimana memoles pemain baru agar langsung menyatu dalam sistem permainan.

Pengalamannya itu menjadi kunci penting agar Mauricio tidak butuh waktu lama untuk menunjukkan ketajamannya di Super League.

Apalagi Mauricio datang dengan status sebagai striker haus gol yang sudah teruji di berbagai kompetisi.

Persebaya Surabaya tentu berharap ia bisa segera menularkan mental pemenang dan menjadi tumpuan utama dalam mengejar target musim ini.

Suporter Green Force juga sudah menaruh ekspektasi tinggi kepada bomber anyar tersebut. Banyak yang menantikan aksinya ketika Persebaya Surabaya menghadapi Semen Padang di laga terdekat.

Bonek percaya Mauricio bisa menjadi idola baru di Stadion Gelora Bung Tomo. Torehan gol-golnya sangat ditunggu untuk mengangkat performa Persebaya Surabaya di papan atas klasemen.

Dengan segudang pengalaman internasional, statistik impresif, serta racikan tangan dingin Eduardo Perez, peluang Mauricio untuk meledak bersama Persebaya Surabaya sangat terbuka lebar.

Jika semua berjalan sesuai rencana, musim ini bisa menjadi salah satu yang paling berkesan bagi Green Force dan juga sang striker asal Brasil.