Selasa, 30 September 2025

5 Cara Yura Yunita Jaga Kesehatan Saat Sibuk

5 Cara Yura Yunita Jaga Kesehatan Saat Sibuk

Sebagai seorang penyanyi yang memiliki jadwal padat, Yunita tidak hanya diharuskan tampil maksimal saat tampil di panggung, tetapi juga menjaga kebugaran dan kesehatan mentalnya secara tetap.

Kegiatan yang melelahkan, mulai dari latihan vokal, perjalanan tur, hingga tampil secara langsung, pasti memerlukan tenaga tambahan.

Oleh karena itu, Yura memiliki kebiasaan sehat yang diterapkannya agar tubuhnya tetap bugar dan suaranya tetap terjaga. Menariknya, metode Yura dalam menjaga kesehatan tidak selalu rumit atau mahal, melainkan berasal dari hal-hal sederhana yang ia lakukan secara konsisten setiap hari.

Di bawah ini Radar Infoakan menguraikan cara Yura Yunita menjaga kesehatan meskipun memiliki jadwal yang sibuk.

1. Rajin berolahraga

Yura mengakui bahwa ia secara teratur berolahraga guna menjaga kebugaran tubuhnya. Paling sedikit tiga kali dalam seminggu, ia menyisihkan waktu untuk beraktivitas fisik, baik dengan kegiatan ringan maupun olahraga yang lebih berat.

“Sebagai seorang penyanyi dan penggemar alam, penting bagi saya untuk terus berolahraga, paling sedikit 3 hingga 5 kali dalam seminggu,” kata Yura dalam acara perayaan ulang tahun Betadine yang ke-50, Selasa (19/08/2025).

Dengan melakukan olahraga, tubuh akan menjadi lebih sehat dan mengurangi rasa stres. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Harvard Medical School, yang menyatakan bahwa olahraga teratur terbukti mampu meningkatkan energi, memperbaiki kualitas tidur, serta menurunkan risiko stres dan gangguan emosi.

2. Menjaga pola makan

Selain berolahraga, pola makan juga menjadi hal yang sangat diperhatikan. Yura selalu berupaya mengatur konsumsi makanan dan waktu makan, agar tubuh tetap bugar dan proses metabolisme berjalan dengan lancar.

Jika pola makan tidak teratur, tubuh cenderung mudah lelah, proses metabolisme menjadi lebih lambat, dan berisiko mengalami gangguan kesehatan jangka panjang. Selain itu, menjaga pola makan yang baik dapat membantu mengontrol asupan kalori harian, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.

3. Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup

Kesehatan tubuh tidak bisa dipisahkan dari kecukupan cairan. Bagi Yura, mengonsumsi banyak air putih setiap hari merupakan kunci untuk tetap segar dan bugar saat melakukan berbagai aktivitas. Mengonsumsi air putih yang cukup juga sebanding pentingnya dengan pola makan yang sehat. Kecukupan hidrasi memengaruhi hampir seluruh fungsi tubuh, mulai dari otak hingga kulit.

Jika kebutuhan cairan tidak terpenuhi, tubuh dapat mengalami dehidrasi yang menyebabkan kelelahan cepat, kesulitan berfokus, serta menurunkan kemampuan fisik.

4. Menjaga kesehatan mental

Bukan hanya kesehatan fisik yang diperhatikan, tetapi kesehatan mental juga menjadi fokus utama. Yura berpendapat bahwa tubuh yang sehat harus sejalan dengan pikiran yang tenang dan hati yang gembira. Dengan keseimbangan antara kesehatan mental dan fisik, seseorang akan lebih mudah memahami dirinya secara lebih dalam.

"Merawat kesehatan fisik dan mental saling berkaitan, sehingga hal ini juga penting bagiku untuk lebih memahami diri sendiri," katanya.

Yura menyampaikan bahwa menjaga kesehatan mental membantunya lebih mudah mengatur diri, seperti memahami saat yang tepat untuk beristirahat dan saat yang cocok untuk bekerja secara efisien.

5. Sedia perawatan kesehatan

Sebagai seorang wanita, Yura selalu tidak pernah lupa membawa perlengkapan perawatan pribadi. Yura menyampaikan bahwa dirinya termasuk orang yang aktif, sehingga penting baginya untuk membawa perlengkapan kesehatan seperti antiseptik.

"Selain itu, juga penting untuk memiliki perawatan apa pun yang dapat menjaga kesehatan, terutama bagi wanita, mengingat aku sangat aktif dan sering tergores atau terluka," lanjutnya.

Hal ini menurutnya penting agar tetap nyaman, bersih, dan terhindar dari kemungkinan infeksi meskipun sedang melakukan aktivitas yang melelahkan. Yura juga menyebutkan bahwa ia selalu membawa Betadine sebagai antiseptik jika mengalami luka.

Berikut adalah 5 cara Yura Yunita dalam menjaga kesehatan meskipun memiliki jadwal yang sibuk. Semoga bermanfaat, Ma!

Perayaan Hari Kebaya, Ini Gaya Yura Yunita Mengenakan Pakaian Tradisional Saat Tampil Di Panggung Yura Yunita Merilis Lagu 'Tanda', Membicarakan Penjelajahan Makna dalam Kehidupan Makna Lagu 'Tanda' oleh Yura Yunita, Sebagai Pengingat bagi Manusia

Minggu, 28 September 2025

Remaja dan Ancaman Anemia: Tantangan Gaya Hidup dan Kesehatan Masa Depan

Remaja dan Ancaman Anemia: Tantangan Gaya Hidup dan Kesehatan Masa Depan
Remaja dan Ancaman Anemia: Tantangan Gaya Hidup dan Kesehatan Masa Depan

D'moneyTalkRemaja saat ini semakin aktif dalam berbagai kegiatan, baik akademik, olahraga, maupun aktivitas sosial. Namun, di balik semangat itu, ada tantangan besar yang dihadapi, salah satunya adalah masalah kesehatan seperti anemia. Berdasarkan data, 1 dari 6 remaja mengalami anemia, kondisi yang sering kali tidak disadari oleh orang tua maupun remaja itu sendiri. Padahal, anemia bisa berdampak serius terhadap prestasi dan tumbuh kembang anak.

Anemia membuat remaja cepat lelah, sulit fokus, dan rentan sakit. Kondisi ini jelas mengganggu aktivitas belajar maupun kegiatan sehari-hari. Banyak remaja yang sebenarnya mengalami gejala anemia, namun mereka menganggapnya hanya kelelahan biasa. Hal ini berbahaya karena anemia yang tidak ditangani dengan baik bisa memengaruhi konsentrasi belajar, performa olahraga, hingga produktivitas.

Faktor gaya hidup juga memperparah risiko anemia pada remaja. Misalnya, 62% anak sekolah ternyata kurang tidur karena kesibukan tugas, penggunaan gadget berlebihan, atau jadwal padat. Kurang tidur bukan hanya menurunkan daya tahan tubuh, tapi juga membuat tubuh kesulitan memulihkan energi, sehingga semakin memperburuk kondisi anemia.

Selain itu, pola makan remaja saat ini juga kurang sehat. Sebanyak 44% anak gemar mengonsumsi minuman manis setiap hari, yang meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan menurunkan kualitas nutrisi. Padahal, remaja membutuhkan asupan zat besi, protein, dan vitamin yang cukup untuk mencegah anemia. Kebiasaan konsumsi makanan instan dan jarang makan sayur semakin membuat kondisi ini memprihatinkan.

Tak hanya itu, ada juga faktor lingkungan yang memengaruhi gaya hidup remaja. Sebanyak 16% remaja sudah pernah merokok, yang jelas berdampak buruk pada kesehatan darah dan peredaran oksigen. Merokok juga memperbesar risiko gangguan jantung dan paru-paru, yang bisa memperparah kondisi tubuh lemah akibat anemia.

Kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Data menunjukkan 1 dari 10 anak pernah mencoba bunuh diri karena merasa tidak punya ruang aman untuk berbicara. Kelelahan, tekanan akademik, serta masalah kesehatan fisik seperti anemia dapat menjadi pemicu stres yang berujung pada masalah mental. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesehatan remaja harus dilihat secara menyeluruh, baik fisik maupun mental.

Untuk mengatasi masalah anemia pada remaja, langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran orang tua, guru, dan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini. Remaja perlu didorong untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama tes darah sederhana untuk mengetahui kadar hemoglobin. Selain itu, edukasi mengenai pola makan sehat yang kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, sangat penting.

Pemerintah dan sekolah juga bisa berperan dengan menyediakan program gizi seimbang, pemberian tablet tambah darah, serta kampanye hidup sehat. Dengan begitu, remaja tidak hanya aktif secara akademik dan sosial, tetapi juga memiliki tubuh sehat untuk mendukung produktivitas mereka.

Di era modern ini, menjadi remaja bukan hanya soal semangat mengejar prestasi, tapi juga menjaga kesehatan agar tetap kuat menghadapi tantangan. Anemia mungkin terlihat sepele, namun dampaknya sangat besar bagi masa depan generasi muda. Dengan kesadaran bersama, remaja Indonesia bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.