Senin, 29 September 2025

Prakiraan Cuaca OKU Timur Selasa 26 Agustus 2025,Hampir Seluruh Kecamatan Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca OKU Timur Selasa 26 Agustus 2025,Hampir Seluruh Kecamatan Cerah Berawan
Prakiraan Cuaca OKU Timur Selasa 26 Agustus 2025,Hampir Seluruh Kecamatan Cerah Berawan

D'moneyTalk, MARTAPURA –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) pada Selasa, 26 Agustus 2025.

Sebagian besar kecamatan di daerah ini diprediksi akan mengalami cuaca cerah sepanjang hari, dengan suhu udara berkisar antara 23–31 derajat Celcius.

Dari 20 kecamatan yang ada, 19 kecamatan diperkirakan cerah dan cerah berawan, sementara hanya Kecamatan Bunga Mayang yang berpotensi mengalami hujan ringan.

Kondisi ini disertai tingkat kelembapan udara cukup tinggi, yakni berada di rentang 55 hingga 96 persen, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.

Secara rinci, wilayah Martapura, Buay Madang, Belitang, Cempaka, Buay Pemuka Peliung, Madang Suku I dan II, Semendawai Suku III, Belitang II dan III, Buay Madang Timur, Madang Suku III, Semendawai Barat.

Lalu Semendawai Timur, Jayapura, Belitang Jaya, Belitang Madang Raya, Belitang Mulya, dan Buay Pemuka Bangsa Raja diprediksi mengalami cuaca cerah hingga cerah berawan.

BMKG mengingatkan meski cuaca cenderung bersahabat, masyarakat tetap disarankan menjaga kondisi kesehatan, mengingat suhu siang hari relatif terik di kisaran 30–31 derajat Celcius dengan kelembapan udara tinggi.

Sementara bagi warga Bunga Mayang, perlu mewaspadai kemungkinan hujan ringan yang dapat terjadi pada siang atau sore hari.

Dengan kondisi ini, aktivitas masyarakat OKU Timur pada umumnya dapat berjalan lancar, baik di sektor pertanian, pendidikan, maupun pelayanan publik.

Namun, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem tetap perlu dilakukan, khususnya di wilayah yang rawan genangan air dan jalan licin saat hujan turun.

Berikut adalah prakiraan cuaca hari Selasa, 26 Agustus 2025, untuk 20 kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), berdasarkan data dari BMKG:

1. Kecamatan Martapura

Diprediksi cerah sepanjang hari dengan suhu udara berkisar 24–31°C dan kelembapan 56–96 persen. Cuaca ini mendukung aktivitas masyarakat, baik pertanian maupun perdagangan, meskipun udara cukup lembap pada malam hari.

2. Kecamatan Buay Madang

Kondisi cuaca cerah dengan suhu 24–31°C serta kelembapan 59–92 % . Siang hari cenderung terik, namun kelembapan tidak terlalu ekstrem, sehingga relatif nyaman untuk aktivitas luar ruangan.

3. Kecamatan Belitang

Cuaca cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 61–94 % . Potensi udara lembap di malam hari masih tinggi, sehingga masyarakat diimbau menjaga kesehatan, terutama bagi yang sensitif terhadap perubahan cuaca.

4. Kecamatan Cempaka

Cerah dengan rentang suhu 24–31°C serta kelembapan 61–93 % . Aktivitas pertanian dapat berlangsung lancar karena hujan tidak diperkirakan turun.

5. Kecamatan Buay Pemuka Peliung

Diperkirakan cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 58–91 % . Kondisi udara cukup stabil, dengan kelembapan lebih rendah dibanding kecamatan lainnya.

6. Kecamatan Madang Suku II

Cuaca cerah berawan, suhu 24–30°C, dan kelembapan 62–94 % . Masyarakat perlu mengantisipasi kelembapan tinggi terutama malam hingga dini hari, meskipun hujan tidak diprediksi terjadi.

7. Kecamatan Madang Suku I

Diperkirakan cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 61–93 % . Cuaca stabil dan mendukung aktivitas masyarakat.

8. Kecamatan Semendawai Suku III

Cuaca cerah dengan suhu relatif lebih sejuk 23–30°C, kelembapan 63–94 % . Kondisi ini membuat udara terasa lembap pada malam hari, sehingga perlu waspada terhadap potensi kabut tipis.

9. Kecamatan Belitang II

Diprediksi cerah dengan suhu 23–31°C dan kelembapan 64–92 % . Suhu pagi hingga siang cukup hangat, sementara kelembapan tinggi berpotensi membuat udara terasa gerah.

10. Kecamatan Belitang III

Cerah dengan suhu 24–31°C serta kelembapan 62–94 % . Udara panas di siang hari bisa diimbangi dengan kelembapan tinggi, sehingga terasa lebih lembap.

11. Kecamatan Bunga Mayang

Satu-satunya wilayah yang diperkirakan mengalami hujan ringan. Suhu udara 23–31°C dan kelembapan 55–94 % . Warga diimbau waspada terhadap jalan licin dan potensi genangan saat hujan turun, terutama sore hari.

12. Kecamatan Buay Madang Timur

Cerah berawan dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 60–94 % . Cuaca mendukung aktivitas, tetapi awan berpotensi menutupi sebagian wilayah pada siang hingga sore hari.

13. Kecamatan Madang Suku III

Diprediksi cerah dengan suhu 24–31°C serta kelembapan 58–93 % . Suhu cenderung stabil, dengan kelembapan cukup nyaman.

14. Kecamatan Semendawai Barat

Cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 62–93 % . Cuaca cerah diperkirakan bertahan sepanjang hari, mendukung aktivitas masyarakat.

15. Kecamatan Semendawai Timur

Cerah dengan suhu 23–31°C dan kelembapan 64–93 % . Suhu relatif sejuk pada pagi dan malam hari, dengan kelembapan yang tinggi sehingga udara terasa lembap.

16. Kecamatan Jayapura

Cuaca cerah dengan suhu 23–31°C serta kelembapan 55–92 % . Suhu tidak terlalu panas, dan kelembapan relatif lebih rendah dibanding kecamatan lain, membuat udara terasa lebih nyaman.

17. Kecamatan Belitang Jaya

Diperkirakan cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 61–93 % . Cuaca cenderung stabil dan mendukung aktivitas harian masyarakat.

18. Kecamatan Belitang Madang Raya

Cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 61–94 % . Suhu siang hari cukup terik, sehingga masyarakat disarankan tetap menjaga asupan cairan tubuh.

19. Kecamatan Belitang Mulya

Diperkirakan cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 63–94 % . Udara cukup panas di siang hari, dengan kelembapan tinggi pada malam hari.

20. Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja

Cuaca cerah dengan suhu 24–31°C dan kelembapan 60–93 % . Kondisi cuaca relatif stabil tanpa potensi hujan.

Baca berita lainnya di google news

Sampai Kapan Musim Kemarau Basah Berlangsung di Indonesia?

Sampai Kapan Musim Kemarau Basah Berlangsung di Indonesia?
Featured Image

Fenomena Kemarau Basah di Indonesia

Beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau sejak akhir April, tetapi beberapa daerah masih mengalami hujan yang tidak terduga. Fenomena ini dikenal sebagai kemarau basah, yang terjadi karena kondisi atmosfer yang tidak stabil selama masa peralihan musim. Salah satu faktor utamanya adalah pemanasan global, yang dapat memicu perubahan cuaca yang tidak sesuai dengan pola musim yang biasa.

Kemarau basah merujuk pada situasi di mana hujan masih turun secara berkala selama musim kemarau. Meskipun frekuensi hujannya berkurang, intensitasnya tetap tinggi, sehingga tingkat kelembapan tetap tinggi meskipun sudah memasuki musim kemarau. Hal ini berbeda dari musim kemarau biasanya yang identik dengan cuaca panas dan minim hujan.

Penyebab Kemarau Basah

Berdasarkan analisis BMKG, kemarau basah dipengaruhi oleh berbagai faktor atmosfer, baik lokal maupun global. Salah satu penyebab utamanya adalah fenomena La Nina, yaitu pendinginan suhu permukaan laut di Pasifik tengah. La Nina dapat meningkatkan curah hujan di Indonesia, khususnya di wilayah dengan perairan hangat.

Selain itu, fenomena seperti Indian Ocean Dipole (IOD) negatif dan angin monsun yang aktif juga berkontribusi terhadap ketidakstabilan cuaca. Meskipun La Nina diperkirakan akan menuju fase netral, pengaruhnya terhadap pola cuaca di Indonesia tetap signifikan.

Durasi Kemarau Basah di Indonesia

Dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Cuaca dan Iklim” pada Senin, 7 Juli 2025, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa anomali curah hujan telah berlangsung sejak Mei 2025 dan diperkirakan terus terjadi hingga Oktober. Melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat, yang berkontribusi terhadap anomali curah hujan tersebut.

Menurut BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang mengalami kemarau basah, dan fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025. Setelah itu, Indonesia akan memasuki masa transisi antara September hingga November 2025, sebelum memasuki musim hujan pada Desember 2025 hingga Februari 2026.

Perkiraan Musim Kemarau 2025

Sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia akan mulai mengalami kemarau pada April hingga Juni 2025. Wilayah Nusa Tenggara diperkirakan memasuki musim kemarau lebih awal. Secara keseluruhan, musim kemarau 2025 diperkirakan berlangsung lebih lambat dari biasanya, dengan puncak kemarau diprediksi terjadi pada Agustus 2025. Durasi musim kemarau diperkirakan lebih pendek dari normal, yakni di sekitar 298 ZOM atau 43 persen wilayah Indonesia.

Dampak Kemarau Basah

Kemarau basah memiliki dampak ganda bagi berbagai sektor. Di satu sisi, pasokan air untuk sektor perairan dan sumber daya air menjadi lebih terjamin. Namun, bagi sektor pertanian, kemarau basah justru menjadi masalah. Kelembapan yang tinggi menyebabkan tanah menjadi terlalu lembap, sehingga komoditas seperti jagung, kacang-kacangan, dan kedelai berisiko gagal panen. Selain itu, kondisi lembap yang terus-menerus mendorong berkembangnya hama dan penyakit pada tanaman.

Muhammad Syaifulloh dan Titik Nurmalasari berkontribusi dalam tulisan ini.