Jumat, 10 Oktober 2025

5 Film India Paling Mengharukan: Cinta dan Persahabatan yang Berakhir Tragis

5 Film India Paling Mengharukan: Cinta dan Persahabatan yang Berakhir Tragis
5 Film India Paling Mengharukan: Cinta dan Persahabatan yang Berakhir Tragis

PR SURABAYA- Meskipun Bollywood dan perfilman India lebih terkenal dengan lagu dan tarian yang megah, banyak kisah cinta yang sangat mengharukan—terutama yang premisnya berawal dari masa kecil atau persahabatan lama (childhood friends), kemudian dihiasi dengan perpisahan atau tragedi. Nostalgia menjadi senjata utama, karena kita turut merasakan bagaimana ikatan masa kecil, harapan, rasa bersalah, dan kerinduan akhirnya diuji oleh keluarga, posisi sosial, pilihan hidup, atau takdir.

Berikut 5 film India terbaik yang menggambarkan cinta masa kecil/teman lama dengan akhir yang menyedihkan —reviewsingkatkan setiap film agar kamu tahu alasan mengapa film-film ini layak masuk daftar.

1. Devdas (2002) 

Devdasmerupakan contoh klasik bagaimana cinta masa kecil dapat berubah menjadi kutukan ketika menghadapi norma masyarakat dan rasa percaya diri keluarga. Devdas dan Paro adalah teman dekat yang hubungannya sangat kuat. Ketika Devdas pulang setelah menempuh pendidikan jauh, persahabatan mereka berubah menjadi perasaan cinta.

Namun, posisi sosial dan martabat keluarga menjadi penghalang yang besar. Paro dipaksa menikah dengan lelaki lain, sementara Devdas tenggelam dalam minuman keras dan penyesalan. Kekacauan nyata bukan hanya berasal dari kematian atau perpisahan, tetapi dari bagaimana pilihan-pilihan kecil yang dipengaruhi oleh ego dan tradisi merusak kesempatan untuk bersama.

2. Kuch Kuch Hota Hai (1998)

Dalam film ini, persahabatan lama antara Anjali dan Rahul menjadi dasar emosional. Sejak kecil Anjali dan Rahul sudah saling mengenal, namun Rahul belum menyadari bahwa perasaan cinta Anjali telah berubah. Saat dia jatuh cinta pada Tina, perasaan cinta Anjali harus tetap tersembunyi.

Setelah kematian Tina, putrinya—yang juga diberi nama Tina—berusaha mempersatukan kembali Anjali dan Rahul. Film ini menyajikan unsur-unsur nostalgia yang kuat: sekolah, surat cinta, dan kenangan masa kecil. Meskipun akhirnya terjadi perdamaiannya, kesedihan muncul dari kehilangan, rasa kehilangan, serta waktu yang terbuang akibat penundaan dan salah paham.

3. Ishq Vishk (2003) 

Berbeda dengan Devdas yang tragis sepenuhnya, Ishq Vishklebih ringan tetapi masih menggambarkan inti persahabatan yang berubah menjadi cinta. Rajiv dan Payal adalah sahabat sejak kecil; Payal mencintai Rajiv namun Rajiv belum menyadari hal itu di awal. Ketegangan muncul ketika Rajiv mulai berkencan dengan seseorang lain, dan Payal merasa sakit namun tetap menjaga hubungan persahabatan mereka.

Meskipun akhirnya terjadi perdamaian, film ini menunjukkan bagaimana perasaan cinta dari masa kecil dapat bertahan lama, bahkan ketika pengakuan atau saling mengakui tidak secara langsung muncul. Nostalgia di sini digunakan untuk membuat penonton merasakan rasa sakit hati dan kecemasan yang halus namun nyata.

4. Laal Singh Chaddha (2022)

Laal Singh Chaddha mengadaptasi premis “forrest gump stylenamun tetap menyisipkan unsur cinta masa kecil yang penuh dengan kesedihan. Laal memiliki satu teman sejak kecil, yaitu Rupa. Sejak masa sekolah, Rupa menjadi tempat Laal berharap perhatian dan pengakuan. Namun jalannya hidup memisahkan mereka: Rupa pergi mencari karier di kota besar, sementara Laal menghadapi tantangan hidup yang berat.

Meskipun Laal tetap mencintai Rupa, hidupnya penuh dengan luka dan kehilangan. Salah satu adegan yang sangat menyedihkan adalah ketika Rupa pergi, dan seiring waktu, kehidupan Laal diisi oleh harapan dan kesendirian, meskipun cinta yang ia miliki sejak kecil tetap tersimpan. Akhir cerita menggabungkan harapan dan tragedi—meski terjadi pertemuan kembali, tetap ada unsur kehilangan yang membuat film ini sangat penuh emosi.

Film-film India yang mengangkat tema cinta masa kecil atau persahabatan lama yang berkembang menjadi hubungan romantis memiliki daya tarik emosional yang kuat, terutama jika dihiasi oleh perpisahan atau kesedihan. Menyaksikan bagaimana tokoh-tokohnya berkembang, membuat pilihan, dan akhirnya menghadapi dampak dari masa lalu mereka tidak hanya membuat kita merasakan kisah cinta, tetapi juga memicu refleksi tentang pilihan-pilihan dalam kehidupan kita sendiri.

Dari Devdasyang klasik dan menyedihkan, keLaal Singh Chaddhayang modern dan penuh dengan kenangan, setiap film menyampaikan pesan: bahwa cinta sejati terkadang membutuhkan kesabaran—atau bahkan menderita luka yang tak pernah pulih sepenuhnya. Jadi jika kamu ingin merasakan sedih, nostalgia, dan keindahan persahabatan lama, daftar film di atas wajib ditonton.watch listmu. ***

Minggu, 05 Oktober 2025

Kelaparan di Gaza: Tragedi Kemanusiaan yang Berakar dari Puluhan Tahun Penjajahan

Kelaparan di Gaza: Tragedi Kemanusiaan yang Berakar dari Puluhan Tahun Penjajahan

DEMAK BICARA - Kelaparan yang kini melanda Gaza bukanlah bencana alam, melainkan akibat langsung dari perang berkepanjangan, blokade ketat, dan kebijakan sistematis yang menekan rakyat Palestina. Di balik angka statistik yang dingin, ada wajah-wajah anak kecil yang tubuhnya kian kurus, para ibu yang kehilangan air susu karena kurang gizi, serta keluarga yang bertahan hidup hanya dengan sepotong roti kering per hari. Tragedi ini menyingkap luka lama: lebih dari tujuh dekade penderitaan rakyat Palestina sejak tanah mereka dirampas pada tahun 1948.

Akar Konflik Panjang: Dari Nakba hingga Blokade Gaza

Sejarah kelaparan di Gaza tidak bisa dilepaskan dari perang Palestina–Israel. Pada tahun 1948, berdirinya negara Israel memicu Nakba—“malapetaka” bagi rakyat Palestina. Lebih dari 750 ribu orang terusir dari tanahnya sendiri, meninggalkan rumah dan kebun yang diwariskan turun-temurun. Mereka menjadi pengungsi di Tepi Barat, Gaza, Lebanon, hingga Yordania.

Dua dekade kemudian, Perang Enam Hari 1967 membuat Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza. Sejak saat itu, rakyat Palestina hidup di bawah pendudukan militer yang brutal. Meski Gaza sempat ditinggalkan Israel pada 2005, wilayah kecil berpenduduk lebih dari 2 juta orang itu tidak pernah benar-benar bebas.

Sejak 2007, Israel dan Mesir memberlakukan blokade penuh terhadap Gaza setelah Hamas mengambil alih kekuasaan di sana. Jalur darat, laut, dan udara dikontrol ketat. Barang-barang esensial, mulai dari pangan, obat-obatan, hingga bahan bakar, dibatasi masuknya. Gaza pun berubah menjadi “penjara terbuka terbesar di dunia”.

Jalur Gaza: Tanah yang Padat, Terkepung, dan Terlupakan

Gaza hanyalah sebidang tanah sempit, panjang sekitar 41 km dengan lebar 6–12 km, tapi dihuni lebih dari 2,2 juta jiwa. Kepadatan ini membuat setiap serangan udara, blokade, atau penghentian pasokan berdampak langsung pada seluruh penduduk. Infrastruktur hancur, listrik hanya menyala beberapa jam sehari, dan air bersih menjadi barang mewah.

Sebelum perang terbaru, lebih dari 60% warga Gaza sudah bergantung pada bantuan pangan internasional. Kini, ketika akses bantuan semakin dibatasi, kelaparan menjadi wajah sehari-hari.

Krisis Pangan yang Memuncak

Organisasi Pangan Dunia (WFP) dan PBB berulang kali memperingatkan: Gaza menghadapi krisis kelaparan paling parah di dunia saat ini. Menurut laporan IPC (Integrated Food Security Phase Classification), lebih dari setengah populasi Gaza berada dalam fase darurat kelaparan, dan ratusan ribu orang terancam mati kelaparan dalam hitungan bulan.

Bayangkan, satu keluarga hanya bisa tidak makan beberapa hari. Anak-anak mengais sisa makanan di jalan, sementara orang tua rela menahan lapar agar anak mereka bisa mendapat sesuap nasi. Banyak bayi meninggal karena malnutrisi dan dehidrasi.

Seorang anak di Gaza bercerita kepada media internasional sambil memasukan tanah ke mulutnya, “Saya tidak punya apa-apa untuk dimakan.”

Kelaparan sebagai Senjata Perang

Tragedi Gaza begitu memilukan adalah fakta bahwa kelaparan di sana bukanlah sekadar dampak sampingan perang, melainkan digunakan sebagai senjata perang oleh Israel. Dengan membatasi akses pangan, air, dan obat-obatan, Israel menekan warga sipil Gaza hingga kematian.

Strategi ini bukan baru terjadi sekarang. Sejak blokade diberlakukan, pasokan ke Gaza dihitung dengan presisi. Dokumen bocoran yang pernah dipublikasikan bahkan menunjukkan bagaimana jumlah kalori yang boleh masuk ke Gaza dihitung agar cukup untuk bertahan hidup, tapi tidak untuk berkembang.

Dampak Kemanusiaan yang Menghancurkan

Kelaparan di Gaza tidak hanya berarti perut kosong. Dampaknya merembet ke semua aspek kehidupan:

  1. Kesehatan Fisik: Anak-anak mengalami stunting permanen, sistem imun melemah, dan penyakit mudah menular karena tubuh tak mampu melawan infeksi.

  2. Kesehatan Mental: Trauma perang diperparah rasa lapar kronis. Anak-anak tumbuh dalam ketakutan dan kekurangan, kehilangan rasa aman.

  3. Pendidikan: Banyak sekolah hancur atau dijadikan tempat pengungsian. Anak-anak yang lapar sulit belajar.

  4. Ekonomi: Blokade menghancurkan perekonomian lokal. Nelayan tak bisa melaut, petani tak bisa mengakses lahan, industri tak bisa beroperasi.

Hambatan Bantuan Kemanusiaan

Bantuan internasional seharusnya menjadi jalan keluar. Namun, truk-truk bantuan yang menumpuk di perbatasan Rafah dan Kerem Shalom sering tertahan berhari-hari karena izin Israel. Banyak truk berisi makanan basi sebelum sampai ke Gaza.

PBB dan organisasi kemanusiaan berulang kali menuduh Israel memperlambat, bahkan menghalangi masuknya bantuan. Sementara itu, kondisi di Gaza semakin memburuk. Rumah sakit kehabisan obat, bayi lahir tanpa inkubator, dan pengungsi bertahan hidup di tenda dengan makanan seadanya.

Politik Global yang Rumit

Mengapa dunia tidak bisa segera menghentikan kelaparan ini? Jawabannya ada pada politik global. Resolusi Dewan Keamanan PBB sering diveto oleh negara-negara besar, terutama Amerika Serikat, yang mendukung Israel. Meski ada kecaman keras dari berbagai belahan dunia, langkah nyata untuk menghentikan blokade atau membuka jalur kemanusiaan jarang berhasil.

Negara-negara Arab dan Muslim memang sering menyerukan solidaritas, namun langkah konkret masih terbatas. Sementara itu, rakyat Gaza terus menunggu keajaiban yang tak kunjung datang.

Suara dari Gaza

Mendengar langsung suara mereka yang hidup di Gaza membuat tragedi ini lebih nyata. Ahmed, seorang remaja berusia 15 tahun, berkata, “Saya sudah lupa rasanya makan daging. Kami hanya makan roti kering. Kadang hanya air.”

Sementara Mariam, seorang ibu muda, menangis ketika menceritakan bayinya yang meninggal karena kurang gizi. “Dia hanya butuh susu. Tapi tidak ada yang bisa saya berikan.”

Cerita-cerita ini menunjukkan bahwa di balik laporan PBB dan angka statistik, ada kehidupan nyata yang sedang runtuh.

Harapan dan Jalan Keluar

Meski situasi terlihat gelap, selalu ada secercah harapan. Tekanan masyarakat sipil dunia semakin besar. Gerakan solidaritas Palestina menggema di berbagai negara. Desakan agar jalur kemanusiaan dibuka terus bergulir.

Solusi jangka pendek adalah memastikan akses penuh bantuan kemanusiaan tanpa hambatan politik. Jangka panjangnya, hanya ada satu jalan: mengakhiri blokade dan mencari solusi adil atas konflik Palestina–Israel. Tanpa itu, kelaparan di Gaza akan terus berulang.***

Rabu, 01 Oktober 2025

Jembatan Shiratal Mustaqim 2025,Film Horor Baru yang Angkat Tema Koruptor dan Akhirat

Jembatan Shiratal Mustaqim 2025,Film Horor Baru yang Angkat Tema Koruptor dan Akhirat
Jembatan Shiratal Mustaqim 2025,Film Horor Baru yang Angkat Tema Koruptor dan Akhirat

D'moneyTalkFilm horor Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menarik, salah satunya lewat karya terbaru Jembatan Shiratal Mustaqim.

Film ini menghadirkan kisah yang menggabungkan nuansa mistis, pesan moral, hingga kritik sosial tentang praktik korupsi.

Dengan arahan sutradara Bounty Umbara dan diproduksi oleh Dee Company, Jembatan Shiratal Mustaqim 2025 siap menambah deretan film horor lokal yang menawarkan pengalaman berbeda bagi penonton.

Cerita film ini berpusat pada tokoh Arya (Raihan Khan), seorang remaja yang hidupnya berubah drastis setelah bencana tsunami melanda. 

Ia sering diteror penampakan sebuah jembatan yang diyakini sebagai Jembatan Shiratal Mustaqim sebuah jalan tipis di akhirat yang dalam ajaran Islam dipercaya membentang di atas neraka Jahanam dan menjadi penghubung menuju surga. 

Misteri semakin kelam ketika terungkap adanya isu penggelapan dana bantuan bencana, membuat Arya dan ibunya harus mempertaruhkan nyawa untuk mengungkap kebenaran.

Tema yang diangkat terasa segar karena bukan hanya menampilkan ketegangan khas film horor, tetapi juga membicarakan isu besar yang dekat dengan masyarakat: praktik korupsi, konsekuensinya, dan pertanggungjawaban di akhirat. 

Dengan jajaran pemain berpengalaman seperti Imelda Therinne, Agus Kuncoro, hingga Mike Lucock, film ini digadang-gadang menjadi salah satu tontonan horor paling dinantikan tahun depan.

[Cek Berita dan informasi Sinopsis Film KLIK DISINI]

Sinopsis Jembatan Shiratal Mustaqim

Film ini dimulai dengan latar belakang bencana tsunami yang menyisakan trauma mendalam bagi para korban. 

Arya, salah seorang penyintas muda, mulai merasakan kejanggalan ketika dirinya terus melihat penampakan jembatan panjang nan menyeramkan. 

Jembatan itu diyakini sebagai Shiratal Mustaqim, tempat yang sangat ditakuti manusia karena menjadi penghubung terakhir menuju surga atau neraka.

Seiring berjalannya waktu, Arya menemukan bahwa teror tersebut berkaitan dengan kasus besar: penggelapan dana bantuan yang seharusnya disalurkan untuk para korban bencana. 

Ia bersama ibunya mencoba mengungkap misteri tersebut, tetapi semakin dekat mereka dengan kebenaran, semakin besar pula ancaman yang harus dihadapi. 

Nyawa mereka menjadi taruhan ketika jembatan itu seolah-olah menuntut balas bagi siapa saja yang berbuat curang di dunia.

Dengan memadukan horor religi dan kritik sosial, film ini memberikan pengalaman berbeda bagi penontonnya. 

Tidak hanya menegangkan, tetapi juga memunculkan pertanyaan mendalam: bagaimana nasib para koruptor di akhirat?

Deretan Pemain dan Karakter Utama

Film Jembatan Shiratal Mustaqim diperkuat oleh jajaran aktor dan aktris yang sudah berpengalaman dalam membangun karakter kuat. 

Kehadiran mereka diyakini akan menambah kedalaman cerita dan menjadikan film ini lebih meyakinkan.

Daftar Pemain Jembatan Shiratal Mustaqim

Raihan Khan sebagai Arya, remaja penyintas tsunami yang diteror penampakan jembatan misterius.

Imelda Therinne berperan sebagai ibu Arya yang penuh tekad melindungi anaknya dan berusaha mencari kebenaran.

Agus Kuncoro, aktor senior yang dikenal dengan peran-perannya dalam film religi maupun horor.

Mike Lucock, menambah warna berbeda lewat karakter yang hingga kini masih dirahasiakan perannya.

Rory Asyari, wajah baru di dunia film horor tanah air.

Eduwart Manalu serta Khalif Al Juna, turut mendukung cerita dengan peran masing-masing.

Kehadiran para aktor dengan latar belakang berbeda diyakini mampu menghadirkan dinamika cerita yang kuat.

Produksi Film: Kolaborasi Sutradara dan Penulis Horor

Film ini diarahkan oleh Bounty Umbara, yang dikenal piawai dalam mengeksplorasi cerita penuh ketegangan. 

Sementara naskahnya ditulis oleh Erwanto Alphadullah, penulis yang sebelumnya sukses dengan film horor populer Di Ambang Kematian.

Kombinasi keduanya menjadi salah satu alasan mengapa Jembatan Shiratal Mustaqim dinilai punya daya tarik tersendiri. 

Dee Company sebagai rumah produksi juga dikenal produktif menghadirkan film-film horor dengan ide unik dan berani, sehingga proyek ini semakin dinantikan oleh penggemar genre horor di Indonesia.

Jadwal Tayang Jembatan Shiratal Mustaqim 2025

Meski pihak Dee Company belum mengumumkan tanggal rilis resmi, mereka memastikan bahwa film ini akan tayang di bioskop pada tahun 2025.

Informasi detail mengenai jadwal tayang diprediksi akan dirilis beberapa bulan sebelum perilisan.

Penonton yang penasaran sudah bisa mulai mengikuti update melalui akun media sosial resmi Dee Company. 

Melihat antusiasme yang muncul sejak pengumuman film ini, Jembatan Shiratal Mustaqim diperkirakan akan menjadi salah satu film horor lokal yang ramai diperbincangkan di tahun mendatang.

Keunikan dan Daya Tarik Film Jembatan Shiratal Mustaqim

1. Mengangkat Tema Akhirat dan Korupsi

Tidak banyak film horor Indonesia yang berani menggabungkan konsep akhirat dengan isu korupsi. 

Hal ini membuat film ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga menyampaikan kritik sosial yang relevan.

2. Horor Religi dengan Sentuhan Modern

Penggambaran Shiratal Mustaqim sebagai elemen mistis menjadi daya tarik unik. 

Penonton diajak membayangkan bagaimana konsekuensi perbuatan manusia di dunia dapat memengaruhi nasibnya di akhirat.

3. Visual dan Atmosfer Menegangkan

Bounty Umbara dikenal dengan gaya penyutradaraan yang menekankan atmosfer visual mencekam. 

Efek khusus, tata cahaya, hingga penggunaan lokasi bencana diyakini akan menambah kesan realistis.

4. Pesan Moral yang Kuat

Di balik kisah horor, film ini menyelipkan pesan moral tentang bahaya korupsi dan bagaimana perbuatan buruk akan mendapat balasan, baik di dunia maupun di akhirat.

Harapan dan Antisipasi Penonton

Dengan menggabungkan genre horor religi, isu koruptor, dan cerita pascabencana, film ini menawarkan sesuatu yang segar di industri film Indonesia. 

Banyak penonton berharap film ini tidak hanya menyajikan ketegangan visual, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam yang bisa direnungkan setelah menonton.

Jika berhasil mengeksekusi tema besar ini dengan baik, Jembatan Shiratal Mustaqim 2025 berpotensi menjadi salah satu film horor lokal yang tak hanya menegangkan, tetapi juga meninggalkan kesan panjang bagi penontonnya.

(*)

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS

* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Jumat, 26 September 2025

Tampang Perampok Sadis di Nganjuk yang Aniaya Korban hingga Tewas,Dipicu Sakit Hati Ucapan

Tampang Perampok Sadis di Nganjuk yang Aniaya Korban hingga Tewas,Dipicu Sakit Hati Ucapan
Tampang Perampok Sadis di Nganjuk yang Aniaya Korban hingga Tewas,Dipicu Sakit Hati Ucapan

Poin Penting:

  • Korban: Enik Mulya Ningsih (55), warga Desa Klurahan, Ngronggot, Nganjuk.
  • Pelaku: Muhammad Ali Widodo (35), warga Desa Drenges, Kertosono, Nganjuk.
  • Kronologi Kejadian:

      - Pelaku datang ke rumah korban untuk membayar bunga utang.

       -Pelaku tersinggung dengan perkataan korban yang meminta pembayaran utang pokok.

       -Pelaku menganiaya korban dengan membenturkan kepalanya ke lantai lima kali.

       -Setelah itu, pelaku mencuri uang korban sebesar Rp 114 juta.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

D'moneyTalk, NGANJUK - Penganiayaan yang dilakukan perampok terhadap korbannya di Kabupaten Nganjuk begitu kejam.

Tersangka membenturkan kepala korban ke lantai hingga lima kali.

Akibat tindakan itu, korban terluka parah di bagian kepala dan wajah.

Berselang waktu, korban akhirnya meninggal dunia saat dirawat intensif di rumah sakit.

Tersangka bernama Muhammad Ali Widodo (35), warga Dusun Ngebrugan, Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

Sedangkan korban, Enik Mulya Ningsih (55) warga Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. 

Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso membenarkan hal tersebut. 

Tersangka mendorong korban hingga tersungkur ke lantai. 

Tak berhenti di situ, tersangka, langsung menganiaya korban bertubi-tubi.

"Tersangka membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak lima kali. Korban mengalami pendarahan di kepala," katanya, saat rilis ungkap kasus kriminal dan narkoba di halaman Mapolres Nganjuk, Senin (25/8/2025).

Henri mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengaku gelap mata dan menganiaya lantaran sakit hati mendengar omongan korban.

Mulanya, tersangka berniat membayar bunga dari utang sebesar Rp 18 juta. Sementara, tersangka berutang ke korban Rp 60 juta sejak Mei 2025. 

Setelah tiga bulan, atau Agustus, tersangka harus membayarnya. 

"Tersangka lantas datang ke rumah korban untuk membayar bunga utang Rp 18 juta saja. Namun, korban menolaknya dan meminta kepada tersangka untuk membayar sekaligus dengan utang pokok Rp 60 juta karena merasa sudah menolong. Tersangka ngaku tersinggung mendengar perkataan itu. Kemudian, tersangka melakukan penganiayaan," ungkapnya.

Selain menganiya, tersangka turut menggasak uang Rp 114 juta milik korban (sebelumnya diberitakan Rp 150 juta). 

Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Sukaca, metersangka berinisial MA (35) diamankan beserta barang bukti kejahatan di rumahnya.

Tersangka berhasil diamankan pada Rabu (20/8/2025) 

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal berlapis. 

Pasal 365 ayat (3) KUHP Tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan Menjadikan Matinya Orang. 

"Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun serta 7 tahun," paparnya.

Tersangka hanya bergeming sembari menundukan pandangan tatkala digelandang masuk ke jeruji besi usai dihadirkan ke giat rilis.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan perampokan terjadi di sebuah rumah di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk.

Pelaku menggasak uang ratusan juta milik penghuni rumah, Enik Mulya Ningsih (55).

Bukan hanya itu, pelaku begitu bengis dalam melancarkan aksinya.

Diduga, pelaku turut menganiaya Enik hingga menderita luka parah di kepala dan wajah.

Dugaan kasus perampokan ini diperkirakan Jumaji suami korban, terjadi pukul 19.00 WIB, Jumat (15/8/2025). 

Kala itu, Enik sedang berada di dalam rumah sendirian. 

Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa. Dia berangkat pukul 18.00 WIB. Pintu rumah dia tutup tanpa dikunci. Sebagai informasi, pekerjaan sehari-hari Jumaji memang sebagai tukang pijat. 

Sementara, anak bungsunya, kerja sif malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua anak lainnya merantau. 

Pukul 20.00 WIB, ia tuntas memijat dan bergegas kembali ke rumah. 

Setibanya di halaman rumah, Jumaji melihat pintu rumah sudah dalam posisi terbuka lebar.

Awalnya tak ada kecurigaan di benak Jumaji.  Ia lantas meneruskan langkah kaki masuk ke rumah.

Selanjutnya, ia langsung berjalan mengarah ke kamar. 

Di situ, Jumaji terkejut mendapati istri tidur telungkup di lantai sembari mengluarkan suara mendengkur cukup keras. Kepalanya tertutup kain. 

Ia pun berusaha membangunkan dan memintanya tidur di kasur. 

Namun, sang istri tak merespons tatkala Jumaji membangunkannya.

Jumaji kemudian menyibak kain yang menutup kepala istri. 

Ternyata kepala belakang Enik terluka. Termasuk pipi kiri. Area dahi dan kelopak matanya bengkak. Ada darah juga mengucur. 

Jumaji dirundung panik. Dia sontak berteriak meminta tolong warga. Mendengar teriakan Jumaji, sejumlah warga keluar rumah. 

Mereka mendatangi rumah Jumaji memastikan apa yang terjadi. 

Bersamaan, Jumaji mengecek barang-barang di rumah. Tas milik istri yang biasa diletakkan di samping kasur raib. Tas itu berisi uang Rp 150 juta. 

Tak lama, Jumaji melarikan istri ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono guna mendapat pertolongan medis.

Sabtu (16/8/2025) pukul 15.00 WIB, tim medis memutuskan merujuk Enik ke RSUD Jombang. Totalnya, Enik dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. Hingga akhirnya, Enik meninggal dunia tatkala dirawat intensif di RSUD Jombang, Selasa (19/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB.

Kamis, 25 September 2025

Viral Jenazah Dibonceng Pakai Motor Imbas Jalan Rusak

Viral Jenazah Dibonceng Pakai Motor Imbas Jalan Rusak
Viral Jenazah Dibonceng Pakai Motor Imbas Jalan Rusak

D'moneyTalk, Gorontalo -Beredar video viral yang menampilkan jenazah yang dibonceng menggunakan motor melintasi hutan. Video tersebut sontak jadi perbincangan di media sosial.

Momen tersebut, terekam kamera dan diunggah di media sosial, Instagram. Salah satu akun Instagram yang mengunggah kisah pilu tersebut, yakni @informasilimabanua. Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Senin (25/8/2025), videonya telah dilihat lebih dari 4 ribu kali. 

Dalam video tersebut, tampak seorang pria mengendarai motor. Dalam motor itu, terdapat sang pengemudi, satu orang yang sudah dikabarkan sudah meninggal di bagian tengah, serta satu orang lagi di bagian paling belakang. Total satu motor dinaiki oleh tiga orang. 

Mereka melewati jalanan tanah berlumpur dan berlubang. Terlihat pula sejumlah warga turut menjaga dan membantu pengendara yang membawa jenazah itu. 

Setelah diusut, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Pria bernama Peo Samania, membawa jenazah kakaknya yang baru meninggal di RS Toto. Peo Samania membawa jenazah menggunakan sebuah sepeda motor yang telah dimodifikasi.

Kecamatan Pinogu terletak di tengah hutan (enclave) dan belum banyak fasilitas umum yang dibangun di daerah ini, termasuk rumah sakit. Oleh karena itu, warga yang membutuhkan rujukan rumah sakit harus dibawa ke luar kecamatan dengan menembus hutan.

Sementara itu, Rumah Sakit Toto merupakan rumah sakit khusus yang berfokus pada regenerative medicine dan transplantasi. Rumah sakit umum daerah ini, juga ada di Gorontalo.

Perjalanan membawa jenazah ke rumah duka ini memakan waktu 5 jam tanpa fasilitas jalan yang memadai. Jalan yang dilalui pun masih berupa tanah becek, yang sebagian sudah tergerus ban motor sehingga membentuk lubang dalam yang memanjang.

“Kejadiannya kemarin. Yang meninggal masih saudara saya,” kata Wawan Thalib, salah seorang kerabat almarhum, Sabtu (23/8/2025). 

Wawan menjelaskan, almarhum Nandar Samania masih terbilang kemenakannya. Nandar dibawa ke RS Toto dari rumahnya di Desa Tilonggibila juga menggunakan kendaraan yang sama. “Sempat dirawat empat hari di Rumah Sakit Toto,” kata Wawan.

Namun, saat dalam perawatan, Nandar meninggal dunia. Dari RS Toto, jenazah Nandar dibawa menggunakan mobil ambulans hingga ke Desa Poduwoma.

Selanjutnya, jenazah dibonceng menggunakan motor melewati jembatan gantung oleh Peo Samania melalui Desa Tulabolo dan Tulabolo Timur sebelum masuk hutan taman nasional hingga ke Desa Tilonggibila di Kecamatan Pinogu. “Saat dirujuk ke RS Toto dan dibawa pulang ke kampung di Kecamatan Pinogu dengan cara yang sama, yaitu dibonceng dengan motor ojek yang sudah dimodifikasi khusus,” jelas Wawan.

Wawan mengungkapkan, perjalanannya menembus hutan bukan perkara yang mudah. Bahkan, setiap motor dipastikan membawa alat bengkel untuk berjaga-jaga jika terjadi kerusakan di hutan. Sebab, jalan yang dilalui bukan jalan aspal, melainkan jalan tanah yang selalu berair dan acap kali longsor.

“Perjalanan Peo Samania membawa jenazah kakaknya sempat menghadapi pohon tumbang, ini tidak mudah,” cerita Wawan. Peo Samania tak sendirian dalam perjalanan, ia didampingi sejumlah kerabatnya yang juga membawa motor masing-masing.  

Kejadian ini, rupanya bukan pertama kali bagi warga Kecamatan Pinogu. Sebelumnya, pernah ada orang yang berobat ke rumah sakit naik motor dan pulang dalam kondisi meninggal melalui jalan yang sama.

Berita selengkapnya Jasad Brigadir Esco Tak Bau Sama Sekali, Padahal Sudah Tewas Beberapa Hari