
JAKARTA, Radar Info- Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini mengalami kenaikan dan berada di area hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/8/2025).
Sementara itu, mata uang garuda hari ini mengalami penurunan dalam perdagangan pasar tunai.
Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.02 WIB, IHSG berada di angka 7.937,92, naik sebesar 11,01 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya yang berada di level 7.926,90.
Sebanyak 277 saham mengalami kenaikan dan 145 saham mengalami penurunan. Sementara itu, 193 saham lainnya tetap stabil.
Sementara itu, total transaksi yang telah terjadi mencapai Rp 658,49 miliar dengan volume sebanyak 1,63 miliar lembar saham.
Kepala Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyampaikan bahwa Amerika Serikat (AS) akan segera mengenakan tarif sebesar 50 persen terhadap produk dari India.
Ini terjadi setelah India diketahui membeli barang energi dari Rusia.
Rencana Amerika Serikat adalah mengenakan pajak sebesar 50 persen terhadap produk kategori konsumsi mulai tanggal 27 Agustus 2025.
Meskipun sebelumnya, Amerika Serikat hanya akan menerapkan tarif sebesar 25 persen terhadap India.
Nico mengungkapkan, data inflasi AS pekan ini menunjukkan kemungkinan kenaikan yang dapat memengaruhi keputusan bank sentral Federal Reserve atau The Fed dalam menurunkan suku bunga acuan. "Berdasarkan analisis teknikal, kami memperkirakan IHSG akan menguat secara terbatas dengan level support dan resistance antara 7.800 hingga 8.000. Waspadai adanya potensi koreksi, namun terbatas pada hari ini," ujarnya dalam analisisnya, Selasa (26/8/2025).
Di sisi lain, analis sekaligus Kepala Penelitian Ritel BNI Sekuritas Fanny Suherman menyatakan, IHSG kemarin berakhir menguat 0,87 persen dan masih diiringi dengan net buy senilai Rp 727 miliar.
Berikut adalah beberapa saham yang paling diminati oleh investor asing, yaitu BBRI, AMMN, ANTM, ASII, dan FILM.
Hari ini, IHSG kemungkinan akan bergerak datar dalam kisaran 7.900 hingga 8.000. "Support IHSG berada di kisaran 7.850 hingga 7.900, sedangkan resistance IHSG ada di 7.950 hingga 8.000," katanya.
Di sisi lain, bursa Asia hari ini dibuka dalam area merah, dengan Strait Times turun 0,39 persen (16,49 poin) pada posisi 4.240,00. Sementara itu, Nikkei mengalami penurunan sebesar 1,02 persen (435,19 poin) menjadi 42.372,60 dan Hang Seng turun 0,34 persen (88,06 poin) ke angka 25.741,84.
Sementara itu, Shanghai Composite mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen (9,10 poin) pada angka 3.874,45.
Rupiah
Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot pagi ini mengalami penurunan.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.11 WIB, rupiah berada di angka Rp 16.262 per dollar AS, mengalami pelemahan sebesar 3,5 poin (0,02 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya yaitu Rp 16.259,5 per dollar AS.
Pakar keuangan Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami penurunan.
Karena dolar AS menunjukkan tren penguatan atau cenderung fluktuatif setelah berita bahwa Presiden AS Donald Trump mengangkat anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa D.
Masak. "Rentang pergerakan rupiah hari ini berada dalam kisaran 16.200-16.350," katanya.