
Radar Info, DENPASAR -Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita mengakhiri penyelenggaraan kejuaraan nasional Taekwondo yang memperebutkan Piala Panglima TNI di GOR Yudomo, Kesatrian Prajaraksaka Kepaon, Denpasar, Bali, pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2025 sore.
Kurang lebih 1.000 atlet dari berbagai wilayah turut serta dalam acara yang bertajuk Mandiri Series Taekwondo Championship 2025, yang memperebutkan Piala Panglima TNI ini.
Ia menyebutkan bahwa ajang ini bertujuan untuk memilih atlet muda yang akan mengikuti seri internasional.
Dalam kategori juara umum, gelar juara pertama diperoleh oleh Angel Prima Taekwondo Club, diikuti oleh Rajawali Akademi sebagai juara kedua, dan Arjuna Taekwondo Club berada di posisi ketiga.
Di sisi lain, penghargaan atlet terbaik diberikan kepada beberapa nama, yaitu Yodha M.D di kategori Prestasi Putra Under 32 Kg, dan Ida Ayu Mas Tirta di kategori Prestasi Putri Under 35 Kg.
Selanjutnya, Raden Rharsideemas berkompetisi dalam kategori Junior Putra Under 51 Kg, sedangkan Ni Ketut Athaya tampil dalam kategori Junior Putri Under 49 Kg.
Berikutnya I Komang Dika Tri Pramana di kategori Poomse Prestasi Putra, Ni Made Onie Cahya di kategori Poomse Prestasi Putri, I Made Dipta di kategori Poomse Pemula Putra, dan Syabila Andala Putri di kategori Poomse Pemula Putri.
Sementara penghargaan Wasit Terfavorit diberikan kepada Agus Putra Mahendra sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasinya dan kinerjanya sepanjang ajang kompetisi berlangsung.
Ini adalah seri kedua dari lima seri yang ada, bertujuan untuk mengidentifikasi atlet muda yang berkontribusi di tingkat nasional maupun internasional karena rangkaian ini akan terus berlangsung, nantinya akan ada seri ketiga di Makassar, keempat di Palembang, kelima di Cilangkap, dan yang terakhir bersifat internasional," kata Wakil Panglima TNI yang didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto.
Ia menjelaskan, seri kedua hingga seri keempat berfungsi sebagai wadah pencarian atlet muda berbakat yang nantinya akan tampil di seri kelima internasional berikutnya.
"Seri kedua hingga tingkat nasional keempat, mengambil atlet muda untuk berkontribusi di tingkat nasional, seri kelima internasional apa yang diperoleh 2 hingga 4 agar bisa tampil di seri internasional," ujarnya.
Di sisi lain, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam pidatinya menekankan bahwa kompetisi ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengembangkan prestasi, tetapi juga sebagai sarana memperkuat persaudaraan, meningkatkan semangat kejujuran dalam berkompetisi, serta membentuk karakter generasi muda melalui olahraga.
Kepala TNI berharap melalui kompetisi ini muncul atlet taekwondo berprestasi yang nantinya bisa membanggakan nama bangsa di tingkat global.
Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana dalam menanamkan nilai kedisiplinan, semangat pantang menyerah, kerja sama, serta rasa kebersamaan yang sesuai dengan identitas bangsa Indonesia.
Turnamen yang diikuti ratusan atlet dari berbagai wilayah di Nusantara menunjukkan besarnya semangat generasi muda dalam mengembangkan bakat melalui olahraga taekwondo.
Semangat tersebut menjadi bekal penting dalam menghasilkan atlet berkualitas serta memperkuat dasar olahraga prestasi nasional.
Sebelumnya dilaporkan, kejuaraan dibuka secara langsung oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto serta Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, pada Jumat 22 Agustus 2025.
Letjen TNI Richard, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), mengatakan bahwa kejuaraan yang berlangsung selama empat hari, pada 21-24 Agustus 2025, diikuti oleh 989 atlet dari lima provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Aceh.
"Para atlet terbagi dalam 40 tim, terdiri dari 313 atlet kategori prestasi dan 676 atlet kategori pemula," katanya saat diwawancarai Tribun Bali di tengah kegiatan.
Ketua PBTI menekankan bahwa sesuai dengan pesan Panglima TNI Agus Subiyanto, turnamen ini bukan hanya untuk mencari prestasi, tetapi juga membentuk karakter serta memiliki tujuan jangka panjang untuk tampil di Olimpiade Amerika 2028 tiga tahun mendatang,
"Bukan hanya prestasi, tetapi yang paling penting adalah karakter, keterampilan, pengetahuan, latihan di kamp pelatihan, pertandingan, serta pengalaman berkompetisi secara internasional. Pengalaman bermain akan sejalan dengan prestasi. Harapan ke depannya adalah Road Map to Olympic di Amerika," katanya.
Selanjutnya, ia menyampaikan, melalui kompetisi ini perayaan HUT ke-80 TNI tidak hanya menjadi kesempatan untuk merefleksikan pengabdian TNI kepada bangsa.
Namun, selanjutnya, juga berfungsi sebagai sarana memperkuat persatuan TNI dengan rakyat melalui kompetisi olahraga.
Kejuaraan Taekwondo Mandiri 2025 diharapkan menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan prestasi olahraga bela diri negara serta memperkuat reputasi Indonesia di tingkat global.
"Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang persaingan, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat persaudaraan, menumbuhkan semangat kejujuran dalam berkompetisi, serta mengembangkan bakat atlet muda yang nantinya bisa menjadi kebanggaan negara," katanya.
Mereka mengimbau seluruh atlet untuk berlaga dengan penuh semangat, menjunjung tinggi sikap sportif, dan menghormati peraturan yang berlaku.
"Kemenangan bukanlah segala-galanya, namun proses, usaha, dan semangat perjuangan merupakan nilai-nilai penting yang perlu dihargai," katanya.
Di sisi lain, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto berharap pertandingan yang diadakan di wilayah Kodam IX/Udayana mampu menghasilkan atlet berbakat yang berprestasi.
"Kegiatan positif ini tidak hanya menghasilkan atlet berprestasi, tetapi juga memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui olahraga," ujar Pangdam. (*)
Kumpulan Artikel Bali