KABAR TASIKMALAYA - Optimalisasi lahan pekarangan untuk menunjang ketahanan pangan perlu dilakukan. Pilihan menanam beragam tanaman pangan seperti sayuran, buah, umbi-umbian, dan tanaman obat bisa jadi solusi dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga, mengurangi ketergantungan pada pasar, bahkan bisa berperan meningkatkan pendapatan keluarga.
Hanya faktanya, belum banyak masyarakat yang memahami manfaat dan cara melakukannya. Menyadari hal itu, tim dosen Biologi FKIP Universitas Siliwangi (Unsil) berinisiatif melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Optimalisasi Ketahanan Pangan melalui Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Sumber Pangan Bergizi dan Kesehatan Keluarga” pada Sabtu 20 September 2025.
"Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk meningkatkan literasi dan keterampilan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan kader lingkungan, dalam mengenali, membudidayakan, serta mengoptimalkan tanaman pekarangan sebagai solusi ketahanan pangan di tingkat keluarga," Kata Ketua Tim Pengabdian, Rinaldi Rizal Putra, M.Sc Senin 22 September 2025.
Kegiatan yang diikuti puluhan kader PKK, Posyandu dan lainnya itu berlangsung di
Aula Kantor Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Kehadiran peserta ini mencerminkan antusiasme warga terhadap pentingnya menjaga kemandirian pangan keluarga di tengah isu krisis pangan global.
Pelaksanaan kegiatan yang didukung dana Hibah Pengabdian kepada Masyarakat internal Universitas Siliwangi Tahun 2025 ini dilakukan melalui beberapa termin diantaranya penyampaian materi yang mengulas konsep ketahanan pangan, pemanfaatan tanaman pekarangan, serta fakta-fakta ilmiah tentang tumbuhan lokal yang kaya manfaat.
Kedua, sesi diskusi interaktif yang memberikan ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan bertanya seputar pengelolaan pekarangan. Selain itu, kegiatan ini juga dikemas lebih menarik dengan kuis interaktif untuk menguji pemahaman peserta.
Antusiasme tampak dari semangat kader PKK dan karang taruna dalam menjawab pertanyaan seputar ketahanan pangan dan pengolahan tanaman pekarangan.
Ketua Tim Pengabdian, Rinaldi Rizal Putra, M.Sc., menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kelurahan Mugarsari yang telah mendukung penuh terselenggaranya program ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Lurah beserta perangkatnya yang telah memberikan ruang dan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ini. Antusiasme para peserta menjadi bukti nyata bahwa masyarakat memiliki semangat untuk menjaga ketahanan pangan,” ujar Rinaldi.
Sementara Lurah Mugarsari, Ujang Rukmana, S.IP. menyebut bahwa program tersebut sangat penting diikuti oleh masyarakat. Sebab ketahanan pangan adalah isu global yang berdampak langsung pada keluarga. Namun dengan pemanfaatan pekarangan, semua orang dapat memanfaatkan tanaman lokal dan bahkan tumbuhan liar sebagai sumber gizi.
"Saya berharap kerja sama dengan Unsil dapat berlanjut untuk memperkuat ketahanan pangan di Mugarsari,” jelasnya.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis berbagai sampel tumbuhan serta infografis mengenai tumbuhan liar yang bermanfaat sebagai sumber pangan dan obat.
Tim pengabdian berharap, literasi terkait optimalisasi pekarangan ini bisa diajarkan pula untuk masyarakat luas. Sebab melalui pemanfaatan pekarangan, warga dapat memperkuat kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesehatan keluarga dengan konsumsi pangan bergizi yang tersedia di sekitar rumah.

Program pengabdian ini sekaligus menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menjawab tantangan ketahanan pangan. Dengan langkah sederhana dari pekarangan rumah, diharapkan masyarakat Mugarsari dapat menjadi contoh praktik baik dalam menjaga keberlanjutan pangan di tingkat lokal maupun nasional. ***