Selasa, 14 Oktober 2025

7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba, Kuliner Melegenda hingga Hits di Kalangan Milenial

7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba, Kuliner Melegenda hingga Hits di Kalangan Milenial
7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba, Kuliner Melegenda hingga Hits di Kalangan Milenial

D'moneyTalk - Sedang mencari referensi 7 tempat makan siang di Semarang yang wajib dicoba, mulai dari kuliner melegenda hingga hits saat berkunjung ke Kota Atlas?

Semarang bukan hanya terkenal dengan lumpia atau nasi ayam legendarisnya, tetapi juga dengan beragam spot kuliner modern yang kini hits di kalangan milenial. Dari warung sederhana yang sudah berdiri puluhan tahun hingga kafe kekinian dengan sajian inovatif, semua menawarkan pengalaman berbeda yang bikin makan siang jadi lebih seru. 

Artikel ini akan memandu kamu menjelajahi pilihan kuliner melegenda, terbaik, mulai dari hidangan tradisional melegenda hingga racikan modern penuh kejutan yang siap membuat agenda makan siangmu di Semarang semakin tak terlupakan.

7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba

Berikut ini rekomendasi deretan tempat makan siang terkenal di Semarang yang wajib dicoba, mulai dari kuliner melegenda hingga hits di kalangan milenial 

1. Soto Ayam Bokoran Semarang: Soto Legendaris dengan Rasa Menggoda

Kalau bicara soal tempat makan siang legendaris di Semarang, nama Soto Ayam Bokoran selalu masuk daftar. Kuahnya bening gurih, potongan ayamnya melimpah, dan aroma rempahnya begitu khas hingga bikin rindu setiap suapan. Tak heran kalau tempat ini selalu ramai antrean, meski sistemnya agak semrawut. Lokasinya yang berada di pusat kota juga membuat Soto Bokoran jadi favorit wisatawan yang ingin mencicipi kuliner melegenda Semarang.

2. Kurnia Seafood: Pilihan Laut Segar untuk Makan Siang

Bagi pecinta kuliner laut yang melegenda, Kurnia Seafood Semarang adalah salah satu tempat makan siang yang wajib dicoba. Menu andalan seperti cumi, kepiting, hingga ikan selalu segar, dimasak dengan bumbu kaya rempah khas Semarang. Tempatnya luas dan cocok untuk makan bersama keluarga maupun kolega. Dengan porsi besar dan pelayanan ramah, restoran ini kerap jadi pilihan favorit untuk makan siang beramai-ramai.

3. Ayam Goreng Kampung Kali: Lezatnya Ayam Goreng dengan Sentuhan Klasik

Kalau kamu ingin mencicipi kuliner tradisional yang bikin nostalgia, mampirlah ke Ayam Goreng Kampung Kali. Ayam gorengnya renyah di luar tapi tetap juicy di dalam, disajikan dengan sambal pedas yang bikin nagih. Tak hanya ayam, ada juga sate usus dan kangkung cah tauco yang jadi menu pelengkap favorit. Meski tempatnya sederhana dan agak ramai, harga yang ramah kantong menjadikan warung ini selalu masuk rekomendasi makan siang di Semarang yang melegenda.

4. Cafe Pelangi: Pilihan Modern dengan Suasana Cozy

Bagi generasi milenial yang mencari suasana cozy, Cafe Pelangi Semarang bisa jadi pilihan makan siang kekinian. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari Western, Chinese food, hingga Nusantara. Salah satu favoritnya adalah bistik lidah sapi yang empuk dengan saus kaya rasa. Ditambah pilihan dessert dan minuman modern yang instagramable, kafe ini cocok untuk mahasiswa maupun pekerja kantoran yang ingin makan siang santai sekaligus nongkrong seru.

5. Sate & Gule Kambing 29 Blenduk: Surga Bagi Pecinta Kambing

Kalau jalan-jalan ke kawasan Kota Lama, jangan lewatkan Sate & Gule Kambing 29 Blenduk. Tempat makan siang ini sudah terkenal dengan olahan kambingnya yang empuk tanpa bau amis. Menu andalan seperti sate buntel dan gule kambing jadi primadona para pecinta kuliner daging. Meski harganya sedikit lebih mahal dibanding warung biasa, rasa bumbunya yang meresap dalam membuat banyak orang rela datang lebih pagi agar tak kehabisan.

6. Bakmi Djowo Pak Doel Noemani: Kenikmatan Mie Godog di Tengah Kota

Ingin makan siang hangat dengan cita rasa khas Jawa? Bakmi Djowo Pak Doel Noemani bisa jadi jawabannya. Lokasinya strategis di depan Paragon Mall, sehingga mudah dijangkau wisatawan maupun warga lokal. Mie godog dengan kuah gurih dan aroma bawang goreng selalu jadi favorit, apalagi saat cuaca mendung. Selain mie rebus, tersedia juga bakmi goreng dan bihun nyemek yang sama-sama bikin kenyang. Harganya bersahabat, porsinya pas, sehingga tak heran kalau tempat ini masuk daftar 7 tempat makan siang di Semarang yang hits di kalangan milenial.

7. Nglaras Rasa Restoran: Cita Rasa Rumahan yang Bikin Rindu

Bagi yang rindu masakan rumahan khas Jawa, Nglaras Rasa Semarang adalah destinasi makan siang yang tepat. Menu seperti gudeg, opor ayam, hingga tempe bacem disajikan dengan cita rasa autentik yang hangat di lidah. Suasananya tenang, bersih, dan nyaman untuk makan bersama keluarga. Ditambah pelayanan yang sopan dan harga ramah kantong, restoran ini jadi pilihan pas untuk menikmati makan siang dengan nuansa nostalgia yang bikin betah berlama-lama.

Itulah 7 tempat makan siang di Semarang yang wajib dicoba, mulai dari kuliner tradisional melegenda hingga spot kekinian hits di kalangan milenial. Setiap pilihan menawarkan pengalaman rasa berbeda yang bisa melengkapi perjalanan kulinermu di Kota Atlas. Jadi, siap menentukan destinasi makan siang favoritmu di Semarang?***

Rabu, 08 Oktober 2025

Orem-Orem: Rasa Tradisional yang Menggugah Selera

Orem-Orem: Rasa Tradisional yang Menggugah Selera

SEPUTAR CIBUBUR- Dalam tengah berkembangnya kuliner modern, terdapat satu hidangan tradisional dari Malang, Jawa Timur, yang masih bertahan dan menjadi kebanggaan warga setempat, yaitu orem-orem.

Makanan ini bukan hanya sekadar hidangan, tetapi bagian dari warisan kuliner Malang yang terus berlanjut dari generasi ke generasi. Dengan rasa gurih, pedas, dan hangat, orem-orem mampu memikat lidah siapa pun yang mencobanya, baik penduduk setempat maupun para wisatawan.

Sejarah dan Asal Usul

Orem-orem dikatakan telah ada sejak puluhan tahun yang lalu sebagai hidangan rumah tangga di kalangan masyarakat Malang.

Awalnya, hidangan ini kerap disajikan dalam acara perayaan, upacara adat, atau perayaan besar.

Seiring berjalannya waktu, orem-orem berkembang menjadi makanan harian yang dijual di warung-warung khas Malang.

Nama orem-orem dianggap berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang artinya mengonsumsi sedikit demi sedikit.

Ini merujuk pada kebiasaan orang tempo dulu yang menyantap hidangan ini secara perlahan karena kaldu yang kental dan mengenyangkan.

Komposisi dan Cita Rasa

Orem-orem disajikan dalam kuah santan berwarna kuning yang dimasak bersama berbagai bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, dan ketumbar. Kuah ini memiliki rasa gurih dengan sedikit rasa pedas, khas masakan Jawa Timur.

Bahan utama orem-orem terdiri dari ayam kampung atau kadang-kadang tempe goreng yang dipotong kecil. Untuk pelengkap, potongan ketupat atau lontong ditambahkan agar terasa lebih kenyang.

Tidak ketinggalan, potongan tauge segar memberikan rasa renyah dan menyeimbangkan rasa santan yang kaya.

Ciri khas orem-orem terdapat pada penambahan sambal goreng tempe atau sambal pedas yang disajikan di atasnya.

Kombinasi ini membuat orem-orem memiliki rasa yang kaya—gurih, manis, pedas, dan segar menyatu dalam satu piring.

Cara Penyajian

Sajian orem-orem memiliki ciri khas. Umumnya, potongan ketupat atau lontong ditempatkan di bagian bawah mangkuk, kemudian ditambahkan suwiran ayam atau potongan tempe.

Setelah itu, kaldu santan yang kental dituangkan hingga meresap. Sebagai sentuhan terakhir, orem-orem disiram dengan tauge segar dan sambal yang pedas. Beberapa penjual juga menambahkan telur asin atau perkedel sebagai pelengkap.

Posisi dalam Kuliner Malang

Bagi warga Malang, orem-orem bukan hanya sekadar hidangan, tetapi bagian dari kenangan masa kecil.

Banyak penduduk yang besar dengan hidangan ini sebagai hidangan keluarga di rumah. Sampai saat ini, orem-orem masih mudah ditemukan di beberapa warung makan tradisional, khususnya di wilayah Kota Malang dan sekitarnya.

Kehadiran orem-orem juga memperkaya variasi masakan Malang yang sudah dikenal dengan bakso, rawon, dan cwie mie.

Jika bakso dikenal dengan rasanya yang lezat dari kaldu, maka orem-orem memperlihatkan kekayaan santan dan rempah-rempah.

Tidak jarang, para pengunjung yang datang ke Malang sengaja mencari orem-orem agar bisa merasakan nuansa kuliner khas daerah.

Adaptasi dan Pelestarian

Meski dianggap sebagai masakan tradisional, orem-orem mampu menyesuaikan diri dengan selera masa kini. Beberapa pedagang kini menghadirkan variasi lauk seperti ayam goreng, daging sapi, hingga tahu bacem.

Beberapa orang juga mengurangi kekentalan santan agar lebih ringan di lidah generasi muda. Namun, rasa lezat orem-orem tetap terjaga: kuah santan yang gurih dengan rasa rempah yang kuat.

Hidangan yang Merekatkan Kebersamaan

Selain dari segi rasa, orem-orem juga memiliki makna sosial. Dulu, hidangan ini sering disajikan dalam acara pernikahan sebagai lambang kebersamaan.

Menikmati orem-orem bersama keluarga atau tetangga menggambarkan nilai gotong royong yang kuat dalam masyarakat Jawa. Nilai ini masih terasa hingga kini, ketika orem-orem disajikan di warung sederhana dengan suasana yang hangat dan akrab.

Rabu, 01 Oktober 2025

5 Rekomendasi Kuliner Khas Madura yang Sayang Dilewatkan Berwisata di Daerah Asal

5 Rekomendasi Kuliner Khas Madura yang Sayang Dilewatkan Berwisata di Daerah Asal

D'moneyTalk – Madura dikenal dengan beragam kulinernya yang lezat dan tidak pernah gagal di lidah orang Indonesia. Siapa yang tidak tahu sate madura, bebek madura. Semua sangat menggiyurkan. Ditambah lagi dengan harganya ramah di kantong.

Tidak hanya itu, kuliner Madura memiliki sejarah dan lekat dengan tradisi masyarakat. Banyak orang menyukai kulinernya, karena ingin mengenal nilai budaya melalui makanan daerah.

Wisatawan yang hendak berkunjung ke Madura sangat direkomendasikan datang ke tempat-tempat kuliner yang menjual makanan kota kelahiran Mahfud MD itu. Nah, apa saja kuliner tersebut?

Berikut lima rekomendasi kuliner khas Madura ala TikTok @goestomadura_ yang bisa dijadikan referensi.

1. Nasi Serpang

Nasi Serpang ini berisi olahan nasi canpur khas Madura, khususnya daerah Bangkalan. Ada banyak macam lauk di dalamnya, diantaranya, kerrang tum pedas, telur asin, krecek tahu, kering tempe, dan dendeng sapi.

Pembeli biasanya menambahkan menu lainnya, seperti serundeng, rempeyek kacang, maupun sambal terasi. Kuliner ini sangat enak disajikan sebagai menu sarapan.

Menikmati Nasi Serpang bisa ditemui di Jalan Trunojoyo No.21 B, Pejagan, Kabupaten Bangkalan, Madura. Buka dari pukul 05.30-09.00 WIB. Harga per porsinya Rp 15-30 ribu.

 

2. Tajin Sobih

Kuliner Madura memiliki bubur dengan cita rasa yang unik, yakni bubur Tajin Sobih. Seperti Namanya bubur ini berasal dari Desa Sobih, Kabupaten Bangkalan.

Bubur Tajin Sobih terdiri dari isian yang beragam, diantaranya bubur putih, bulatan putih, bubur lonjongan cokleat, dan sagu mutiara. Kemudian di bagian atasnya dibaluri saus gula merah, sehingga menciptakan rasa manis, lembut, dan gurih.

Bubur Tajin Sobih bisa didapatkan di daerah Kabupaten Bangkalan, Madura. Harganya mulai dari Rp 11 ribu per porsi.

3. Kaldu Kokot

Saat berada di Madura kamu akan mudah menemukan Kaldu Kokot. Kuliner ini seperti sup tulang sapi, namun kaldunya berasal dari air rebusan kacang.

Diberi nama Kaldu Kokot, karena saat memakan makanan ini harus ‘dicokot’ atau digigit untuk menikmati kaldu yang diesap dari tulang sapi.

Untuk menikmati Kaldu Kokot, kamu perlu membawa uang Rp 30 ribuan saja.

4. Topak Ladeh

Topak Ladeh merupakan makanan khas Madura yang berisi lontong berkuah gulai sapi. Mengutip dari akun TikTok @jajanduolemak, kuliner ini hanya bisa disajikan saat H+7 Lebaran Idul Fitri, atau masyarakat menyebutnya sebagai Lebaran Ketupat.

Menu khas Bangkalan ini banyak disukai wisatawan, karena rasanya yang khas dan kental bumbu rempah-rempah. Daging sapi yang empuk sangat nikmat dipadukan dengan lontong.

Meski hanya ada saat Lebaran saja, beberapa warung di daerah Bangkalan, Madura juga menyediakan kuliner tersebut. Tidak hanya itu, beberapa toko online juga menjualnya.

Per porsi Topak Ladeh dijual Rp 15-30 ribu. Menu ini sangat enak disajikan saat acara besar atau ketika acara besar keluarga.

5. Sate Madura

Kuliner ini tentunya tidak asing lagi di telinga orang Indonesia. Akan tetapi, meski sate madura sering dijumpai dimana-mana namun rasanya belum tentu seenak dari tempat aslinya di Madura.

Nah, wisatawan yang mau datang ke Bangkalan, Madura tidak perlu bingung mencari Sate Madura, karena tersebar di berbagai penjuru. Tidak hanya itu, kuliner ini juga dijual keliling ke desa-desa.

Sate Madura memiliki rasa yang khas, terutama pada bumbu kacangnya terasa gurih, asin, dan manis. Pe tusuk sate ini dijual Rp2 ribu per tusuk atau Rp15-20 ribu per porsi.