Minggu, 12 Oktober 2025

25 Oktober, Harmony Fest 2025 Flores Timur Siap Hebohkan Larantuka dengan Fun Run dan Festival

25 Oktober, Harmony Fest 2025 Flores Timur Siap Hebohkan Larantuka dengan Fun Run dan Festival
25 Oktober, Harmony Fest 2025 Flores Timur Siap Hebohkan Larantuka dengan Fun Run dan Festival

Radar Info, Timur Flores - Festival Harmoni 2025 Timur Floresakan diadakan pada 25 Oktober mendatang di Kota Larantuka. Acara ini bukan hanya kompetisi lari. Lebih dari itu, ini merupakan Pesta Rakyat. Perayaan olahraga, budaya, serta perekonomian lokal.

Tagline yang diusung jelas terdengar kuat: berasal dari putra-putri untuk bangsa, berasal dari Flores Timur untuk Indonesia. Dan waktu pelaksanaannya tepat, hanya tiga hari sebelum Hari Sumpah Pemuda. Seperti ingin menegaskan bahwa dari tanah timur, semangat persatuan juga turut dikibarkan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Silvester Kabelen, menggambarkan kegiatan ini sebagai olahraga wisata. Lari sambil berlibur. Acara ini tidak hanya ditujukan bagi warga setempat, tetapi juga terbuka untuk umum. Siapa pun dapat ikut serta.

Silvester bahkan menyampaikan bahwa sudah banyak orang yang mendaftar. Peserta berasal dari Sikka, Ende, Lembata, Kupang, hingga Sumba. “Banyak yang telah mendaftar, bukan hanya dari Flores Timur, tetapi juga dari Sikka, Ende, Lembata, Kupang, sampai Sumba,” katanya, dikutip dariRRI NTT.

Rute fun run sepanjang 5 kilometer akan melewati pusat kota Larantuka. Titik awal dan akhir lomba berada di Taman Kota Felix Fernandez. Lokasi ini akan menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, karena tidak hanya para pelari yang hadir, tetapi juga pedagang, wisatawan, serta tamu dari luar daerah.

Lari Jadi Panggung Wisata

Promosi Pariwisata

Acara ini sengaja disusun bukan hanya sebagai kompetisi. Peserta diajak untuk berlari, sekaligus mengamati wajah Larantuka secara lebih dekat. Bangunan tua, jalanan kota, hingga pemandangan pantai bisa menjadi latar selama perjalanan.

UMKM Hadir

Di area start dan finish, puluhan pelaku UMKM telah disiapkan. Tersedia berbagai makanan olahan khas, kerajinan tangan, hingga cenderamata. Semua ini menjadi daya tarik tambahan selain garis finish.

Ekonomi Rakyat Bergerak

Dampak Nyata

Hotel, restoran, transportasi, serta pedagang kecil diperkirakan akan mengalami peningkatan pendapatan. Panitia menyatakan bahwa kegiatan ini tidak menggunakan anggaran dari APBD. Biaya peserta sebesar Rp190.000 ditambah sponsor menjadi sumber utama pendanaan. Paket tersebut sudah mencakup jersey dan medali.

Perputaran Uang

Dengan ribuan orang yang hadir, arus uang akan terasa. Tidak hanya pelaku UMKM, tetapi juga tukang ojek, penjual minuman di pinggir jalan, hingga penginapan kecil. Harmony Fest diharapkan menjadi mesin perekonomian rakyat selama akhir pekan tersebut.

Panggung Generasi Muda Flores Timur

Ruang Ekspresi

Selanjutnya, Harmony Fest dihadirkan sebagai wadah bagi generasi muda. Kaus yang dikenakan peserta bukan hanya pakaian biasa, melainkan lambang persatuan. Identitas komunitas fun run Flores Timur lahir dari sana.

Agenda Tahunan

Silvester Kabelen berharap acara ini dapat berlangsung setiap tahun. Tujuannya jelas: masuk dalam kalender pariwisata nasional, bahkan internasional. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat setempat sangat diperlukan.

Ia menegaskan, pada 25 Oktober mendatang, Larantuka akan menerima tamu dari berbagai wilayah. Mereka akan menilai sikap ramah, kebersihan, dan kerja sama dari tuan rumah. Oleh karena itu, suasana yang kondusif adalah hal yang sangat penting. Dari sini, nama Flores Timur akan lebih dikenal luas.***

Keseruan Padu Padan Koleksi Perhiasan Pilihan The Palace di Ladies Day Out

Keseruan Padu Padan Koleksi Perhiasan Pilihan The Palace di Ladies Day Out

Sore itu di penghujung pekan, Jumat (17/8), suasana butik The Palace Jeweler di Lippo Mall Nusantara nampak semarak. Puluhan perempuan hadir dengan balutan pakaian adat dan wastra Nusantara terlihat antusias memadati butik untuk mengikuti Ladies Day Out D'moneyTalkWOMAN berkolaborasi dengan The Palace.

Acara ini dirancang sebagai ruang bagi perempuan untuk mengenal lebih dekat seni memadu padakan perhiasan dengan busana nusantara. Tak hanya itu, peserta juga bisa melihat langsung koleksi terbaru The Palace yang memukau, termasuk koleksi Nusantara yang menjadi sorotan utama di bulan Agustus.

The Palace 3T: Therlengkap, Therjangkau, dan Therjamin

Sebagai bentuk komitmen menjaga kualitas dan konsistensi dalam setiap koleksi, The Palace mengusung tagline 3T: Therlengkap, Therjangkau, dan Therjamin. Dalam acara ini, peserta dapat melihat langsung beragam koleksi tersebut, mulai dari cincin, anting, kalung, hingga liontin. Jenisnya pun beragam, meliputi perhiasan emas, berlian, dan precious stones, yang masing-masing dirancang dengan detail dan sentuhan khas The Palace.

Koleksi Nusantara The Palace

The Palace memberikan kesempatan istimewa bagi peserta untuk mencoba langsung Koleksi Nusantara. Sesuai dengan namanya, koleksi ini merupakan perwujudan kekayaan budaya Indonesia yang dituangkan dalam bentuk perhiasan.

Desain perhiasan ini terinspirasi dari keindahan ragam wastra dan ornamen tradisional Nusantara yang elegan, autentik, dan penuh makna. Koleksi Nusantara tersebut menjadi penyempurna penampilan, menghadirkan keanggunan sekaligus simbol warisan budaya yang kuat.

Sebagai tambahan keseruan, The Palace juga memberikan promo spesial hingga untuk berbagai koleksi pilihan selama acara berlangsung. Tak hanya itu, setiap peserta yang melakukan pembelian juga mendapatkan personalized pouch cantik.

Styling Session bersama Ajeng Svastiari

Memasuki inti acara, peserta diajak untuk belajar styling perhiasan bersama fashion stylist Ajeng Svastiari. Karena mayoritas perempuan yang hadir mengenakan wastra, Ajeng membagikan tips serta kiat-kiat praktis dalam memadukan busana tradisional dengan perhiasan agar tampil harmonis dan anggun.

Beberapa peserta beruntung mendapat kesempatan untuk langsung melakukan styling dan mendapatkan arahan personal darinya.

Pada tampilan pertama, perempuan tersebut mengenakan busana dengan model kerah berbentuk V. Oleh karena itu, Ajeng memilih kalung rantai bertumpuk tanpa liontin. Sementara untuk gelang, ia memakai bracelet dengan liontin yang menambahkan kesan feminin. Ditambah cincin dengan desain minimalis yang tidak berlebihan, tampilan ini terlihat stylish sekaligus elegan.

Selanjutnya, peserta kedua yang mendapatkan kesempatan ini tampil dengan balutan kebaya brukat. Berbeda dari yang sebelumnya, Ajeng memilih kalung dengan aksen liontin serta gelang berbentuk bagel untuk mempermanis tampilannya. Perhiasan yang dikenakan pada look kali ini cenderung lebih mewah.

Terakhir, Ajeng men-stylish perempuan lain yang mengenakan wastra berwarna-warni. Karena sudah cukup colorful, ia hanya menambahkan cincin di bagian tangan kanan dan kirinya serta gelang bagel untuk menambah kesan mewah.

Tips Styling Perhiasan saat Menggunakan Kebaya

Ajeng menjelaskan bahwa penggunaan perhiasan sebaiknya disesuaikan dengan jenis kebaya yang dikenakan. “Kebaya kutu baru memiliki celah yang cocok untuk menggunakan bros atau kalung, dan bisa juga ditambahkan aksen dengan belt,” ujarnya.

Selain itu, kebaya jenis ini juga cocok dipadukan dengan gelang berbentuk bagel. Dalam hal pemilihan warna, Ajeng menambahkan bahwa yellow gold akan sangat serasi jika dipadukan dengan wastra, menciptakan tampilan yang elegan dan harmonis.

Hadiah Menarik untuk Best Dress dan Instagram Story

Tak cuma belajar mix and match perhiasan, peserta juga berkesempatan mendapatkan hadiah menarik. Salah satu bagian paling dinanti dari acara ini adalah mendapatkan doorprize dan memenangkan kompetisi Instagram Story & Best Dress.

Dengan dresscode Touch of Nusantara, para peserta ditantang untuk tampil semaksimal mungkin dengan gaya mereka masing-masing. Kreativitas dan keunikan dalam berpakaian menjadi nilai utama dalam penilaian kompetisi ini. Para pemenang yang berhasil mencuri perhatian juri mendapatkan hadiah eksklusif dengan total senilai Rp 1,5 juta.

Itulah keseruan acara Ladies Day Out kali ini, kamu tertarik untuk ikuti acara ini, Ladies? Pantau terus informasinya di Instagram @D'moneyTalkwoman. Sampai bertemu, Ladies!

Jadwal Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2025 dan Sejarah Singkatnya

Jadwal Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2025 dan Sejarah Singkatnya

KALBAR TERKINI – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, jatuh pada tanggal 4 September 2025.

Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Kata “maulid” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti kelahiran.

Bagi umat Islam, Maulid Nabi menjadi momen penting untuk mengenang kelahiran Rasulullah SAW sekaligus meneladani akhlak, perjuangan, dan ajarannya.

Tradisi peringatan Maulid biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti:

  • Pembacaan shalawat dan doa bersama.
  • Ceramah atau tausiah tentang sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.
  • Pembacaan kitab maulid (misalnya Barzanji atau Simtudduror).
  • Kegiatan sosial seperti berbagi makanan atau sedekah.

Meskipun tidak termasuk ibadah wajib dalam Islam, Maulid Nabi dipandang sebagai bentuk rasa cinta umat kepada Rasulullah, serta sarana untuk memperkuat iman dan ukhuwah (persaudaraan) di antara sesama muslim.

Sejarah Singkat

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di kota Mekkah.

Saat itu Mekkah sedang diserang oleh pasukan gajah yang berada di bawah pimpinan Raja Abrahah.

Umat Islam dunia menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya bercampur dengan tradisi setempat.

Awal mula peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW diadakan pada abad ke-4 Hijriah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir. Dinasti ini berkuasa pada rentang tahun 362-567 Hijriah.

Perayaan Maulid sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali diperbolehkan pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Perayaan maulid kembali dilakukan pada masa kepemimpinan Salahuddin Al Ayyubi pada tahun 1183 (579 Hijriah) atas usulan saudara iparnya, Muzaffaruddin.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat juang Islam saat mengadapi Perang Salib untuk merebut kota Yerussalem.

Perayaan Maulid Nabi Di Indonesia

Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi mendapat pengaruh dari Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Perayaan Maulid juga mengadaptasi budaya Jawa yang kita kenal sebagai Grebeg Mulud.

Perayaan Maulid Nabi di Indonesia biasanya dengan membaca Manaqib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Namun, di Indonesia biasa perayaan Maulid nabi dilakukan dengan cara berbeda-beda, misalnya,

  1. Grebeg Mulud

Grebeg Mulud merupakan perayaan Maulid Nabi yang biasa diadakan di Solo dan Yogyakarta.

Biasanya ditutup dengan arak-arakan gubungan yang berisi aneka jenis makanan tradisional hingga hasil bumi dan dibagikan kepada masyarakat.

  1. Keresan

Tradisi Keresan merupakan kegiatan menggantung sejumlah hasil bumi seperti kelapa muda, jagung, singkong, nanas, terong, serta aneka hasil bumi lain di pohon kersen atau talok.

Selain itu, warga ada juga barang lain yang digantung, seperti pakaian, topi dan disusun secara rapi.

Setelah didoakan bersama, aneka hasil bumi dan kebutuhan pokok yang disusun rapi tadi lantas diperebutkan penduduk sekitar.

  1. Baayun Maulid

Baayun Maulid adalah perayaan yang dilakukan di masyarakat Banjarmasin.

Tradisi ini dilakukan dengan cara membaca atau berzikir dan shalawat nabi dengan berayun di ayunan.***

Rabu, 08 Oktober 2025

Sandeq Silumba 2025 Tuntaskan 4 Etape,Berkah Dua Putra Unggul Sementara

Sandeq Silumba 2025 Tuntaskan 4 Etape,Berkah Dua Putra Unggul Sementara
Sandeq Silumba 2025 Tuntaskan 4 Etape,Berkah Dua Putra Unggul Sementara

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Ajang balap perahu tradisional Sandeq Silumba 2025 semakin ketat.

Sebanyak 55 passandeq berhasil menuntaskan empat etape.

Persaingan menuju gelar juara umum makin ketat.

Terutama di papan atas klasemen.

Hingga etape IV Deking - Pantai Manakarra, Mamuju, Senin (25/8/2025),  Sandeq Berkah Dua Putra memimpin klasemen sementara dengan total 9 poin.

Konsistensi sejak etape pertama menjadi kunci keunggulan tim ini atas para pesaingnya.

Namun, posisi puncak belum sepenuhnya milik Berkah Dua Putra.

Dua tim pesaing terdekat, Sinar Pacifik AM dan Bintang Maha Putra, sama-sama mengoleksi 12 poin.

Selisih tiga poin membuat keduanya berpeluang menyalip di satu etape terakhir.

Etapi terakhir Sandeq Silumbu 2025 akan mengelilingi Puala Karampuang.

Ketua Dewan Pengarah Sandeq Silumba 2025, Syamsul Samad, mengapresiasi perjuangan seluruh passandeq telah menaklukkan empat lintasan laut.

“Kami bangga melihat ketangguhan passandeq dalam empat etape ini. Persaingan makin ketat menuju gelar juara umum, dan kami berharap semangat ini tetap terjaga hingga akhir,” kata Syamsul.

Selain menjadi ajang adu ketangkasan pelaut Mandar, lomba ini juga meneguhkan identitas budaya bahari Sulawesi Barat. 

Sekaligus mempererat silaturahmi masyarakat pesisir.

Satu etape tersisa diprediksi berlangsung lebih sengit.

Sebanyak 55 perahu sandeq akan star sekaligus.

Selisih poin tipis dan faktor cuaca diperkirakan memengaruhi strategi masing-masing passandeq.

Diketahui, empat etape sudah dituntaskan Passandeq yakni, etape 1 Pantai Bahari Polewali-Pamboang, etape 2 Pamboang-Banua Sendana, etape 3 Banua Sendana - Deking, dan etape 4 Deking-Pantai Manakarra Mamuju.

Klasemen sementara 5 besar Sandeq Silumba 2025 (hingga etape IV):

Berkah Dua Putra 

- Etape I, 1 poin

- Etape II, 2 poin

- Etape III, 3 poin

- Etape IV, 3 poin

Total, 9 pon

Sinar Pacifik AM

- Etape I, 3 poin

- Etape II, 4 poin

- Etape III, 2 poin

- Etape IV, 3 poin

Total, 12 poin

Bintang Maha Putra

- Etape I, 2 poin

- Etape II, 2 poin

- Etape III, 4 poin

- Etape IV, 4 poin

Total, 12 poin

Cahaya Zikir

- Etape I, 1 poin

- Etape II, 7 poin

- Etape III, 9 poin

- Etape IV, 2 poin

Total, 19 poin

Tornado

- Etape I, 4 poin

- Etape II, 5 poin

- Etape III, 5 poin

- Etape IV, 5 poin

Total, 19 poin

Athena

- Etape I, 3 poin

- Etape II, 9 poin

- Etape III, 7 poin

- Etape IV, 1 poin

Total, 20 poin

Teluk Mandar

- Etape I, 4 poin

- Etape II, 13 poin

- Etape III, 1 poin

- Etape IV, 2 poin

Total, 20 poin

Sulbar 99

- Etape I, 17 poin

- Etape II, 1 poin

- Etape III, 1 poin

- Etape IV, 7 poin

Total, 26 poin

Mandala Bintang Timur

- Etape I, 2 poin

- Etape II, 11 poin

- Etape III, 10 poin

- Etape IV, 4 poin

Total, 27 poin

Sinar Banggae

- Etape I, 7 poin

- Etape II, 4 poin

- Etape III, 7 poin

- Etape IV, 10 poin

Total, 28 poin

Sahabat Padi Dua

- Etape I, 6 poin

- Etape II, 8 poin

- Etape III, 4 poin

- Etape IV, 11 poin

Total, 29 poin

Jazirah Mandar

- Etape I, 5 poin

- Etape II, 17 poin

- Etape III, 11 poin

- Etape IV, 1 poin

Total, 34 poin

Ratu Samudra

- Etape I, 8 poin

- Etape II, 6 poin

- Etape III, 8 poin

- Etape IV, 13 poin

Total, 35 poin

Kubah Hijau

- Etape I, 9 poin

- Etape II, 12 poin

- Etape III, 9 poin

- Etape IV, 7 poin

Total, 37 poin

Tunas Mekar

- Etape I, 21 poin

- Etape II, 3 poin

- Etape III, 5 poin

- Etape IV, 10 poin

Total, 39 poin

Tunas Muda

- Etape I, 13 poin

- Etape II, 3 poin

- Etape III, 8 poin

- Etape IV, 15 poin

Total, 39 poin

Cahaya Pilot

- Etape I, 16 poin

- Etape II, 6 poin

- Etape III, 2 poin

- Etape IV, 20 poin

Total, 44 poin

Rua Piolo AW

- Etape I, 5 poin

- Etape II, 10 poin

- Etape III, 16 poin

- Etape IV, 14 poin

Total, 45 poin

Air Mancur Dua

- Etape I, 13 poin

- Etape II, 5 poin

- Etape III, 10 poin

- Etape IV, 17 poin

Total, 45 poin

Cahaya Samudra

- Etape I, 12 poin

- Etape II, 15 poin

- Etape III, 12 poin

- Etape IV, 8 poin

Total, 47 poin

Cahaya Sulbar

- Etape I, 11 poin

- Etape II, 11 poin

- Etape III, 13 poin

- Etape IV, 12 poin

Total, 47 poin

Merpati Putih

- Etape I, 15 poin

- Etape II, 1 poin

- Etape III, 12 poin

- Etape IV, 19 poin

Total, 47 poin

Cendrawasih

- Etape I, 9 poin

- Etape II, 7 poin

- Etape III, 15 poin

- Etape IV, 17 poin

Total, 48 poin

Dondori

- Etape I, 22 poin

- Etape II, 13 poin

- Etape III, 3 poin

- Etape IV, 11 poin

Total, 49 poin

Berlian 99

- Etape I, 17 poin

- Etape II, 21 poin

- Etape III, 6 poin

- Etape IV, 6 poin

Total, 50 poin

Bura Sendana

- Etape I, 14 poin

- Etape II, 14 poin

- Etape III, 6 poin

- Etape IV, 18 poin

Total, 52 poin

Galaxy Bima Sakti

- Etape I, 7 poin

- Etape II, 28 poin

- Etape III, 13 poin

- Etape IV, 5 poin

Total, 53 poin

Masya Allah

- Etape I, 6 poin

- Etape II, 18 poin

- Etape III, 21 poin

- Etape IV, 9 poin

Total, 54 poin

BCC Championship 2025

- Etape I, 20 poin

- Etape II, 10 poin

- Etape III, 23 poin

- Etape IV, 9 poin

Total, 62 poin

Putra Pambolo

- Etape I, 16 poin

- Etape II, 26 poin

- Etape III, 16 poin

- Etape IV, 6 poin

Total, 64 poin

Cendrawasih Muda

- Etape I, 18 poin

- Etape II, 8 poin

- Etape III, 14 poin

- Etape IV, 25 poin

Total, 65 poin

Bintang Timur

- Etape I, 24 poin

- Etape II, 19 poin

- Etape III, 11 poin

- Etape IV, 12 poin

Total, 66 poin

Garuda Wisnu Kencana

- Etape I, 15 poin

- Etape II, 20 poin

- Etape III, 17 poin

- Etape IV, 14 poin

Total, 66 poin

Mandar Al Attas

- Etape I, 23 poin

- Etape II, 9 poin

- Etape III, 22 poin

- Etape IV, 13 poin

Total, 67 poin

Merpati

- Etape I, 10 poin

- Etape II, 21 poin

- Etape III, 14 poin

- Etape IV, 22 poin

Total, 67 poin

Air Mancur Satu

- Etape I, 12 poin

- Etape II, 22 poin

- Etape III, 18 poin

- Etape IV, 16 poin

Total, 68 poin

Sinar Ilahi

- Etape I, 20 poin

- Etape II, 12 poin

- Etape III, 18 poin

- Etape IV, 19 poin

Total, 69 poin

Ratu Cinta

- Etape I, 10 poin

- Etape II, 27 poin

- Etape III, 25 poin

- Etape IV, 8 poin

Total, 70 poin

Sang Maharaja

- Etape I, 26 poin

- Etape II, 15 poin

- Etape III, 17 poin

- Etape IV, 18 poin

Total, 76 poin

Brest Prancis

- Etape I, 14 poin

- Etape II, 16 poin

- Etape III, 25 poin

- Etape IV, 21 poin

Total, 76 poin

Buraq Tandipanna

- Etape I, 19 poin

- Etape II, 14 poin

- Etape III, 22 poin

- Etape IV, 23 poin

Total, 78 poin

Putri Mandar

- Etape I, 8 poin

- Etape II, 28 poin

- Etape III, 28 poin

- Etape IV, 16 poin

Total, 80 poin

Sempurna

- Etape I, 19 poin

- Etape II, 16 poin

- Etape III, 26 poin

- Etape IV, 20 poin

Total, 81 poin

Sahabat Padi Satu

- Etape I, 28 poin

- Etape II, 17 poin

- Etape III, 15 poin

- Etape IV, 22 poin

Total, 82 poin

Kun Fayakun

- Etape I, 21 poin

- Etape II, 18 poin

- Etape III, 19 poin

- Etape IV, 25 poin

Total, 83 poin

Cahaya Al-Qur'an

- Etape I, 22 poin

- Etape II, 24 poin

- Etape III, 20 poin

- Etape IV, 21 poin

Total, 87 poin

Galeri Mandar Indonesia

- Etape I, 25 poin

- Etape II, 25 poin

- Etape III, 23 poin

- Etape IV, 15 poin

Total, 88 poin

Nur Amanah TG. Batu

- Etape I, 18 poin

- Etape II, 25 poin

- Etape III, 19 poin

- Etape IV, 28 poin

Total, 90 poin

Nusantara Baru

- Etape I, 11 poin

- Etape II, 20 poin

- Etape III, 27 poin

- Etape IV, 33 poin

Total, 91 poin

Rezky Prima

- Etape I, 26 poin

- Etape II, 22 poin

- Etape III, 21 poin

- Etape IV, 23 poin

Total, 92 poin

Cahaya Bulan

- Etape I, 24 poin

- Etape II, 24 poin

- Etape III, 20 poin

- Etape IV, 24 poin

Total, 92 poin

Cahaya Tasbih

- Etape I, 25 poin

- Etape II, 19 poin

- Etape III, 24 poin

- Etape IV, 26 poin

Total, 94 poin

Harapan Nurtia

- Etape I, 23 poin

- Etape II, 23 poin

- Etape III, 28 poin

- Etape IV, 24 poin

Total, 98 poin 

Sahabat Laut

- Etape I, 27 poin

- Etape I, 23 poin

- Etape III, 24 poin

- Etape IV, 27 poin

Total, 101 poin

Bongasna Somba

- Etape I, 28 poin

- Etape II, 26 poin

- Etape III, 26 poin

- Etape IV, 26 poin

Total, 106 poin.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rabu, 01 Oktober 2025

Panagbenga: Festival Bunga Paling Spektakuler di Baguio, Filipina

Panagbenga: Festival Bunga Paling Spektakuler di Baguio, Filipina
D'moneyTalk- Panagbenga Festival, atau yang dikenal juga sebagai Baguio Flower Festival, merupakan salah satu perayaan paling megah di Filipina. Festival yang digelar setiap tahun di Kota Baguio ini menghadirkan parade bunga spektakuler, tarian budaya, hingga kuliner khas yang menggambarkan semangat dan kekayaan budaya masyarakat Cordillera.

Dilansir dari IKEA, Panagbenga yang berarti "musim mekar" dalam bahasa Kankanaey, bukan hanya sekadar acara tahunan, melainkan sebuah pertunjukan yang memberi warna dan kehidupan bagi Baguio. Perayaan ini berlangsung selama sebulan penuh, tepatnya di bulan Februari, sekaligus menandai datangnya musim semi serta mengenang bangkitnya kota dari gempa besar tahun 1990.

Festival ini menjadi simbol ketangguhan masyarakat Baguio dalam menghadapi bencana, sekaligus wujud syukur atas keindahan alam dan kekuatan budaya lokal. Salah satu atraksi paling dinantikan adalah parade kendaraan hias yang dihiasi bunga warna-warni dengan desain yang rumit, serta lomba tari jalanan yang menampilkan kostum penuh warna terinspirasi flora dan fauna Cordillera. 

Awal Mula Panagbenga

Dilansir dari Camella Homes, Baguio dikenal dengan kupu-kupu, pohon pinus, dan bunga yang tumbuh subur berkat iklim sejuknya. Dari sinilah lahir ide untuk membuat festival bunga sebagai penghormatan bagi kekayaan alam tersebut.

Berbeda dari kebanyakan kota di Filipina yang biasanya mengadakan pesta rakyat berdasarkan tradisi religius atau hari raya santo pelindung, Baguio memiliki sejarah unik. Kota ini baru resmi berdiri setelah masa pendudukan Amerika, sehingga tidak memiliki tradisi pesta patron seperti kota lainnya. Selain itu, Hari Jadi Kota Baguio jatuh pada bulan September, musim yang dianggap kurang cocok untuk festival karena tingginya curah hujan.

Atas dasar itu, Atty. Damaso E. Bangaoet, Jr. menggagas ide festival bunga di bulan Februari. Festival pertama digelar pada tahun 1996 dengan nama Baguio Flower Festival, sebelum kemudian berganti nama menjadi Panagbenga. Sejak saat itu, acara ini berkembang menjadi magnet wisata, menarik ribuan turis domestik maupun mancanegara setiap tahunnya.

Berbagai Acara dan Aktivitas

Dikutip dari Klook, Panagbenga Festival menyuguhkan berbagai kegiatan menarik yang bisa dinikmati pengunjung, di antaranya pengunjung dapat menelusuri sejarah dan makna dari festival. Panagbenga sudah menjadi bagian penting dari identitas Baguio. Selain untuk meningkatkan pariwisata, festival ini juga menjadi momen kebersamaan masyarakat dan ajang memperkenalkan budaya Cordillera kepada dunia.

Atraksi utama festival adalah parade kendaraan hias. Setiap float dirancang dengan detail menggunakan beragam bunga segar yang harum dan berwarna-warni. Parade berlangsung di sepanjang Session Road, pusat kota Baguio, dan selalu dipadati penonton yang ingin menyaksikan langsung kemegahan karya seni bunga ini.

Festival bukan satu-satunya daya tarik. Kota Baguio yang dikenal sebagai "ibu kota musim panas Filipina" menawarkan udara sejuk, taman indah, serta sejarah kolonial Amerika yang menarik untuk ditelusuri. Panagbenga Park juga menjadi lokasi favorit untuk menikmati pameran bunga tambahan.

Selain parade, festival ini sarat dengan pertunjukan tari tradisional, musik khas Cordillera, hingga kesempatan mencicipi kuliner daerah. Beberapa sajian populer yang wajib dicoba adalah strawberry taho (puding tahu manis dengan saus stroberi segar), salad sayuran lokal, serta hidangan khas lainnya. Selama festival, stan makanan dan pasar rakyat dipenuhi sajian yang menggugah selera.

Festival ini juga membuka ruang bagi pengrajin lokal untuk memamerkan karya mereka, mulai dari kain tenun tradisional, ukiran kayu, hingga keramik. Membeli produk kerajinan ini bukan hanya sekadar oleh-oleh, tetapi juga bentuk dukungan bagi kelestarian seni dan penghidupan masyarakat setempat.