Selasa, 14 Oktober 2025

Menata Kota Lebih Sulit,Pangkalpinang Harap RTRW Baru Jadi Solusi Masalah Perkotaan

Menata Kota Lebih Sulit,Pangkalpinang Harap RTRW Baru Jadi Solusi Masalah Perkotaan

D'moneyTalk, BANGKA -- Sebuah kota tidak hanya kumpulan gedung megah. Pun pembangunan tidak boleh diartikan hanya menambah bangunan baru. Kota merupakan sebuah sistem besar yang melibatkan banyak hal sekaligus, mulai dari manusia, ekonomi, budaya, hingga lingkungan hidup.

Demikian pandangan tokoh masyarakat Bangka Belitung, Prof Bustami Rahman saat disinggung perkembangan Kota Pangkalpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagai sebuah kota, Pangkalpinang akan menginjak usia 268 tahun pada 17 September 2025 mendatang.

“Kota itu jauh lebih kompleks dibanding kabupaten. Kabupaten masih relatif sederhana, masyarakatnya lebih homogen. Tapi kota? Di dalamnya bercampur orang dari berbagai latar belakang, budaya, dan ekonomi. Jadi menata kota tentu jauh lebih sulit,” kata Bustami saat dihubungi Bangka Pos, Senin (25/8).

Menurut Bustami, kota lahir dari proses urbanisasi.

Ada dua bentuk urbanisasi: pertama, sebagai proses sebagai sistem, yaitu kota yang berkembang dengan sendirinya, membentuk pola hidup baru yang berbeda dengan desa.

“Kota itu tidak pernah diam. Pertumbuhan penduduk, kegiatan ekonomi, perputaran barang dan jasa, semua bertemu di kota. Jadi jangan hanya melihat kota dari sisi fisik saja. Kota itu sistem. Kalau kita hanya sibuk dengan hal teknis, arahnya bisa salah,” tegasnya.

Karena sifat kota yang selalu bergerak, ia menilai Pangkalpinang membutuhkan visi jangka panjang. Tidak cukup hanya rencana 1–2 tahun, tetapi harus ada gambaran 20 bahkan 50 tahun ke depan.

“Kalau hanya berpikir pendek, ya masalah klasik tidak akan selesai: banjir, macet, semrawut. Kota lain sudah merancang jauh ke depan, dari transportasi, ruang terbuka hijau, pola pemukiman, sampai kawasan ekonomi.

Kalau Pangkalpinang masih tambal sulam, kita akan tertinggal,” ujarnya.

60 persen menata

Bustami menegaskan, pembangunan kota tidak boleh diartikan hanya menambah bangunan baru. Yang lebih penting adalah menata. 

“Konsepnya, 60 persen menata, 40 persen membangun. Kalau kabupaten sering terbalik: membangun lebih banyak, menata sedikit. Nah, kota tidak bisa begitu. Karena kota itu kompleks, butuh penataan yang lebih matang,” katanya.

Ia memberi contoh sederhana. Membuat rumah untuk keluarga kecil mungkin mudah: hanya ada bapak, ibu, dan anakanak. Tapi kalau yang dibangun hotel dengan ratusan penghuni? Kompleksitasnya berbeda. 

“Kota itu ibarat hotel. Banyak penghuni dengan macam-macam kebutuhan. Butuh sistem agar semua bisa berjalan baik. Jadi orang yang ingin memimpin kota harus sadar, menata kota lebih sulit daripada membangun desa,” jelasnya.

Kota yang Beradab

Lebih lanjut, Bustami menyebut baginya kota bukan hanya fisik, melainkan juga sistem sosial.

Kota yang baik adalah kota yang beradab, yaitu yang menyeimbangkan kebutuhan warganya. 

“Kota yang beradab memperhatikan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem penduduk, semuanya berjalan dengan baik. Dari situ baru bisa dipikirkan: mal dibangun di mana, pasar di mana, hunian di mana, dan ruang terbuka di mana. Semua harus terhubung dalam satu sistem,” jelasnya.

Bustami juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam perencanaan kota. 

“Warga kota itu bukan penonton. Mereka bagian dari sistem. Jadi suara masyarakat juga harus didengar. Jangan hanya hitung-hitungan teknis di atas kertas,” pungkasnya.

Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi (BAPPERIDA) Kota Pangkalpinang mengakui tantangan besar membangun ibu kota. Kepala Bapperida Kota Pangkalpinang, Yan Rizana menyebut kunci dari semua permasalahan yang dihadapi Kota Pangkalpinang saat ini mulai dari banjir, penataan UMKM, hingga isu sosial ekonomi lainnya akan sangat bergantung pada pengesahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru. Dokumen ini disebutnya sebagai pedoman besar yang harus menjadi acuan pembangunan di kota yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan provinsi.

“Mudah-mudahan RTRW terbaru Kota Pangkalpinang segera disahkan. Setelah itu akan kami turunkan lagi ke dalam bentuk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai acuan teknis yang lebih spesifik. Nah, di situ nanti bisa menjadi jawaban atas semua permasalahan kota Pangkalpinang saat ini,” ungkap Yan Rizana saat ditemui Bangka Pos, Senin (25/8).

Yan menjelaskan, Bapperida Kota Pangkalpinang memiliki kerangka perencanaan pembangunan yang berlapis. Ada rencana jangka panjang yang berlaku untuk 20 tahun, rencana jangka menengah 5 tahun, hingga rencana kerja tahunan (RKPD). Semua dokumen itu disusun bukan hanya sebagai formalitas, melainkan benar-benar harus menjawab kebutuhan masyarakat.

“Tentu setiap rencana harus berpedoman pada RTRW dan menyesuaikan dengan visi-misi kepala daerah terpilih. Jadi pembangunan tidak asal membangun, tetapi ada arah yang jelas,” tegasnya.

Ia menambahkan, penyusunan program pembangunan selalu didasarkan pada isu-isu strategis yang muncul dari masyarakat maupun hasil kajian teknis. Namun, Yan menekankan, setiap program tidak bisa serta merta dieksekusi begitu saja.

“Kami harus melakukan kajian mendalam dari sisi lingkungan, sosial, maupun aspek lainnya. Tujuannya agar solusi yang ditawarkan benar-benar menyelesaikan masalah, bukan malah menimbulkan masalah baru,” jelasnya.

Yan menegaskan bahwa Pangkalpinang harus dipandang lebih luas, bukan hanya sebagai sebuah kota, melainkan sebagai ibu kota provinsi. Artinya, pembangunan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan pemerintah provinsi, DPRD, hingga kementerian terkait.

“Karena ini bukan hanya bicara daerah, tetapi juga terhubung dengan tata ruang provinsi. Jadi penataan kota Pangkalpinang harus selaras dengan skala yang lebih besar,” kata Yan.

UMKM jadi fokus

Salah satu sektor yang menjadi sorotan Bapperida adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Menurut Yan, UMKM terbukti sebagai sektor paling tangguh dalam menopang perekonomian Kota Pangkalpinang. Sektor ini dinilainya jauh lebih stabil dan berdaya tahan dibanding sektor pertambangan yang bersifat ekstraktif dan cepat habis.

“UMKM itu sektor yang paling kuat, paling lancar perputaran ekonominya di Pangkalpinang. Kami tidak akan mematikan UMKM, justru ingin menghidupkan dan menata supaya lebih baik. Kalau sekarang masih ada yang berjualan di trotoar, sebisanya nanti digeser agar tidak mengganggu jalan atau ketertiban umum. Inilah pentingnya tata ruang kota yang baik, supaya masyarakat bisa tetap berusaha tanpa merasa dirugikan,” tegas Yan.

Tidak bisa sekaligus 

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Bapperida Kota Pangkalpinang, Aprizal, menyoroti permasalahan banjir yang hingga kini masih menjadi keluhan utama masyarakat.

Menurutnya, banjir termasuk persoalan kompleks yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

“Banjir tidak bisa selesai sekaligus. Ada target tertentu, kami mulai dari kawasan-kawasan prioritas terlebih dahulu. Penyelesaiannya memang butuh dana besar dan waktu panjang. Selain faktor teknis seperti gorong-gorong atau saluran air, banjir juga erat kaitannya dengan perilaku masyarakat. Jadi kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan lingkungan sekitar, hingga memilah sampah harus terus ditumbuhkan,” jelas Aprizal.

Ia menambahkan, Bapperida berupaya melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan pembangunan.

Melalui sosialisasi, warga bisa mengetahui prioritas pembangunan serta ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan menata kota. (x1)

7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba, Kuliner Melegenda hingga Hits di Kalangan Milenial

7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba, Kuliner Melegenda hingga Hits di Kalangan Milenial
7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba, Kuliner Melegenda hingga Hits di Kalangan Milenial

D'moneyTalk - Sedang mencari referensi 7 tempat makan siang di Semarang yang wajib dicoba, mulai dari kuliner melegenda hingga hits saat berkunjung ke Kota Atlas?

Semarang bukan hanya terkenal dengan lumpia atau nasi ayam legendarisnya, tetapi juga dengan beragam spot kuliner modern yang kini hits di kalangan milenial. Dari warung sederhana yang sudah berdiri puluhan tahun hingga kafe kekinian dengan sajian inovatif, semua menawarkan pengalaman berbeda yang bikin makan siang jadi lebih seru. 

Artikel ini akan memandu kamu menjelajahi pilihan kuliner melegenda, terbaik, mulai dari hidangan tradisional melegenda hingga racikan modern penuh kejutan yang siap membuat agenda makan siangmu di Semarang semakin tak terlupakan.

7 Tempat Makan Siang di Semarang yang Wajib Dicoba

Berikut ini rekomendasi deretan tempat makan siang terkenal di Semarang yang wajib dicoba, mulai dari kuliner melegenda hingga hits di kalangan milenial 

1. Soto Ayam Bokoran Semarang: Soto Legendaris dengan Rasa Menggoda

Kalau bicara soal tempat makan siang legendaris di Semarang, nama Soto Ayam Bokoran selalu masuk daftar. Kuahnya bening gurih, potongan ayamnya melimpah, dan aroma rempahnya begitu khas hingga bikin rindu setiap suapan. Tak heran kalau tempat ini selalu ramai antrean, meski sistemnya agak semrawut. Lokasinya yang berada di pusat kota juga membuat Soto Bokoran jadi favorit wisatawan yang ingin mencicipi kuliner melegenda Semarang.

2. Kurnia Seafood: Pilihan Laut Segar untuk Makan Siang

Bagi pecinta kuliner laut yang melegenda, Kurnia Seafood Semarang adalah salah satu tempat makan siang yang wajib dicoba. Menu andalan seperti cumi, kepiting, hingga ikan selalu segar, dimasak dengan bumbu kaya rempah khas Semarang. Tempatnya luas dan cocok untuk makan bersama keluarga maupun kolega. Dengan porsi besar dan pelayanan ramah, restoran ini kerap jadi pilihan favorit untuk makan siang beramai-ramai.

3. Ayam Goreng Kampung Kali: Lezatnya Ayam Goreng dengan Sentuhan Klasik

Kalau kamu ingin mencicipi kuliner tradisional yang bikin nostalgia, mampirlah ke Ayam Goreng Kampung Kali. Ayam gorengnya renyah di luar tapi tetap juicy di dalam, disajikan dengan sambal pedas yang bikin nagih. Tak hanya ayam, ada juga sate usus dan kangkung cah tauco yang jadi menu pelengkap favorit. Meski tempatnya sederhana dan agak ramai, harga yang ramah kantong menjadikan warung ini selalu masuk rekomendasi makan siang di Semarang yang melegenda.

4. Cafe Pelangi: Pilihan Modern dengan Suasana Cozy

Bagi generasi milenial yang mencari suasana cozy, Cafe Pelangi Semarang bisa jadi pilihan makan siang kekinian. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari Western, Chinese food, hingga Nusantara. Salah satu favoritnya adalah bistik lidah sapi yang empuk dengan saus kaya rasa. Ditambah pilihan dessert dan minuman modern yang instagramable, kafe ini cocok untuk mahasiswa maupun pekerja kantoran yang ingin makan siang santai sekaligus nongkrong seru.

5. Sate & Gule Kambing 29 Blenduk: Surga Bagi Pecinta Kambing

Kalau jalan-jalan ke kawasan Kota Lama, jangan lewatkan Sate & Gule Kambing 29 Blenduk. Tempat makan siang ini sudah terkenal dengan olahan kambingnya yang empuk tanpa bau amis. Menu andalan seperti sate buntel dan gule kambing jadi primadona para pecinta kuliner daging. Meski harganya sedikit lebih mahal dibanding warung biasa, rasa bumbunya yang meresap dalam membuat banyak orang rela datang lebih pagi agar tak kehabisan.

6. Bakmi Djowo Pak Doel Noemani: Kenikmatan Mie Godog di Tengah Kota

Ingin makan siang hangat dengan cita rasa khas Jawa? Bakmi Djowo Pak Doel Noemani bisa jadi jawabannya. Lokasinya strategis di depan Paragon Mall, sehingga mudah dijangkau wisatawan maupun warga lokal. Mie godog dengan kuah gurih dan aroma bawang goreng selalu jadi favorit, apalagi saat cuaca mendung. Selain mie rebus, tersedia juga bakmi goreng dan bihun nyemek yang sama-sama bikin kenyang. Harganya bersahabat, porsinya pas, sehingga tak heran kalau tempat ini masuk daftar 7 tempat makan siang di Semarang yang hits di kalangan milenial.

7. Nglaras Rasa Restoran: Cita Rasa Rumahan yang Bikin Rindu

Bagi yang rindu masakan rumahan khas Jawa, Nglaras Rasa Semarang adalah destinasi makan siang yang tepat. Menu seperti gudeg, opor ayam, hingga tempe bacem disajikan dengan cita rasa autentik yang hangat di lidah. Suasananya tenang, bersih, dan nyaman untuk makan bersama keluarga. Ditambah pelayanan yang sopan dan harga ramah kantong, restoran ini jadi pilihan pas untuk menikmati makan siang dengan nuansa nostalgia yang bikin betah berlama-lama.

Itulah 7 tempat makan siang di Semarang yang wajib dicoba, mulai dari kuliner tradisional melegenda hingga spot kekinian hits di kalangan milenial. Setiap pilihan menawarkan pengalaman rasa berbeda yang bisa melengkapi perjalanan kulinermu di Kota Atlas. Jadi, siap menentukan destinasi makan siang favoritmu di Semarang?***

Anugerah Perdana Gelar Flash Sale Aksesoris Honda Scoopy Old lewat Motoroyaku

Anugerah Perdana Gelar Flash Sale Aksesoris Honda Scoopy Old lewat Motoroyaku
Anugerah Perdana Gelar Flash Sale Aksesoris Honda Scoopy Old lewat Motoroyaku

Laporan Wartawan D'moneyTalk, Zulfadli

D'moneyTalk, PALU – Anugerah Perdana, selaku Main Dealer sepeda motor Honda di Sulawesi Tengah (Honda Sulteng), menghadirkan program menarik bagi pengguna setia melalui promo Flash Sale Agustus khusus aksesoris resmi Honda Scoopy Old tahun 2020–2024.

Promo ini berlangsung sejak 1 Agustus hingga 30 Agustus 2025 dan dapat diakses eksklusif melalui aplikasi Motoroyaku. Konsumen hanya perlu melakukan pembelian aksesoris Scoopy Old lewat aplikasi tersebut untuk mendapatkan harga promo yang lebih hemat dibandingkan harga normal.

HR & Corporate Communication Manager Honda Sulteng, Mario, mengatakan promo ini menjadi bukti komitmen Honda Sulteng dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, khususnya generasi muda pengguna Honda Scoopy yang dikenal stylish.

“Flash Sale Agustus ini adalah momen spesial bagi konsumen kami yang ingin mempercantik Scoopy Old kesayangannya. Aksesoris resmi Honda tidak hanya meningkatkan tampilan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara,” ujar Mario dalam keterangan resminya, Selasa (26/8/2025). 

Honda Sulteng juga terus menghadirkan program-program yang relevan dengan kebutuhan konsumen, mulai dari pembelian sepeda motor, layanan purna jual, hingga kemudahan mendapatkan aksesoris resmi. 

“Kami ingin setiap konsumen Honda merasakan pengalaman terbaik. Flash Sale ini salah satu cara kami memberi nilai lebih kepada konsumen setia,” tambah Mario.

Honda Sulteng berharap promo ini dapat semakin memperkuat kedekatan dengan masyarakat, sekaligus mendukung gaya hidup modern yang mengutamakan kepraktisan dan kecepatan dalam bertransaksi.

Honda Sulteng mengimbau seluruh pengguna Scoopy Old di Sulteng segera memanfaatkan promo ini dengan mengunduh aplikasi Motoroyaku, karena stok promo terbatas hanya sampai 30 Agustus 2025.

Kelebihan Motor Honda 

Motor Honda memiliki berbagai kelebihan yang menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang di Indonesia.

Salah satu hal yang paling menonjol adalah keandalan mesinnya yang terkenal awet dan jarang mengalami kerusakan, bahkan setelah pemakaian bertahun-tahun. Selain itu, motor Honda juga sangat hemat bahan bakar, berkat penggunaan teknologi seperti PGM-FI dan eSP yang membuat konsumsi BBM menjadi efisien, cocok untuk kebutuhan sehari-hari.

Dari segi harga, Honda menawarkan unit motor yang terjangkau serta memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Ini membuatnya menjadi investasi yang baik bagi pengguna, karena saat ingin menjual kembali pun harganya masih cukup stabil. Honda juga memiliki jaringan bengkel resmi dan ketersediaan suku cadang yang luas, bahkan di daerah terpencil sekalipun, sehingga memudahkan perawatan.

Keunggulan lainnya terletak pada banyaknya pilihan model yang ditawarkan.

Mulai dari motor bebek, skutik, hingga motor sport, Honda menyediakan varian yang bisa disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan pengguna. 

Tak hanya itu, fitur-fitur teknologi modern juga terus diperbarui, seperti sistem pengereman canggih dan fitur keamanan tambahan yang meningkatkan kenyamanan saat berkendara.

Desain motor Honda juga dibuat dengan mempertimbangkan ergonomi, sehingga nyaman dipakai dalam perjalanan jarak dekat maupun jauh.

Suspensinya dirancang kokoh dan mampu meredam guncangan di berbagai kondisi jalan.

 Semua hal ini menjadikan motor Honda sebagai pilihan yang sangat kompetitif dan dapat diandalkan dalam jangka panjang. (*)

Senin, 13 Oktober 2025

Wawancara Eksklusif Pengusaha Tebo Dwi Hartono Sebelum Ditangkap Polda Metro Jaya

Wawancara Eksklusif Pengusaha Tebo Dwi Hartono Sebelum Ditangkap Polda Metro Jaya
Wawancara Eksklusif Pengusaha Tebo Dwi Hartono Sebelum Ditangkap Polda Metro Jaya

D'moneyTalk, JAMBI - Seorang pengusaha asal Tebo, Provinsi Jambi, bernama Dwi Hartono sedang menjadi pembicaraan.

Dia ditangkap Polda Metro Jaya karena diduga menjadi inisiator pembunuhan Kepala Cabang Perwakilan BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, bernama Muhammad Ilham Pradipta.

Sebelum ditangkap atas kasusnya pembunuhan, sekira empat tahun lalu, 2021, Dwi Hartono sempat diwawancara Reporter Tribun Jambi.

Saat itu, sedang heboh bahwa Dwi Hartono membeli helikopter dan sedang membangun helipad di daerah asalnya, Desa Tirta Kencana (Sekarang bernama Desa Mekar Kencana), Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Beberapa fakta pun terungkap dari pengakuannya.

Berikut ini petikan wawancara eksklusif D'moneyTalkdengan Dwi Hartono pada 2021:

Benarkah Mas Dwi Hartono membeli helikopter? Jarang-jarang ada pengusaha dari Jambi membeli helikopter. Bagaimana ceritanya?

Sebenarnya kemarin sudah indent (pesan), sudah mengurus perizinan dan segala macam. 

Jadi, nanti setelah helipad yang di Rimbo Bujang unit 6 sudah siap, saya akan berkunjung ke kampung berikutnya biar bisa mendarat di Rimbo Bujang.

Lokasinya tepat di depan rumah orang tua, seluas dua hektare. 

Mudah-mudahan teman-teman yang ada di Rimbo Bujang unit 6 bisa membebaskan lahannya.

Ngomong-ngomong, berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli helikopter?

Relatif, Mas. 

Jadi begini, saya itu berawal dari mimpi. Orang ketika punya mimpi harus bisa mengikhtiarkan diri. 

Mimpi itu diikhtiarkan minimal di depan istri, anak, orang tua, dan keluarga besar.

Syukur-syukur kalau sudah berani di hadapan masyarakat luas. 

Harapannya, dengan kita punya mimpi yang kita ikrarkan, alam semesta akan mendukung.

Teman-teman yang positif energinya akan mendukung untuk mendoakan kita, begitu.

Kemudian, mimpi yang kita ikhtiarkan itu juga kita potong menjadi kecil-kecil, Mas. 

Potong kecil menjadi sebuah rencana yang terukur dan sistematis.

Dengan begitu, kemudian kita menjadi termotivasi, Mas. 

Puji Tuhan alhamdulillah, hari ini setiap mimpi yang saya tulis, mimpi yang saya ikhtiarkan, selalu diberikan oleh Tuhan, Mas.

Ini juga yang sering saya sharing (bagikan) dengan teman-teman di sana. Kita tidak boleh membatasi diri. Kita tidak boleh salah memiliki mindset. 

Pikiran seperti "saya tidak mampu", "saya bodoh", "saya bukan siapa-siapa", atau "saya tidak punya modal" itu harus disingkirkan dari pikiran kita, Mas.

Seharusnya diganti dengan optimisme: "Saya punya banyak kelebihan", "saya punya semangat yang bisa melakukan hal". 

Seharusnya, punya mimpi apa pun alam semesta harus mendukung, Mas.

Kemudian, peluang dan potensi akhirnya akan mendekat. Apalagi kita potong kecil-kecil dan disusun dengan cara yang sistematis, Mas. 

Akhirnya, bukan suatu hal yang sulit untuk kita wujudkan, begitu kira-kira, Mas.

Ini Heli City, ya, Mas?

Heli City itu vendor (penyedia jasa) penyewaan helikopter. 

Kami ingin test flight (uji terbang) dan belajar untuk mengerti helikopter itu seperti apa, termasuk kita bisa terbang dengan sekian menit. 

Kurang lebih kita ingin punya mobil lah, Mas. 

Kalau kita ingin punya Pajero atau Alphard, minimal harus mengecek dulu, test drive dulu. 

Kalau tidak, kita kurang PD (percaya diri), Mas.

Tipe apa, Mas, helikopternya?

Ini tipe Bell berapa gitu, ya, Mas.

Saya googling (cari di Google) harganya Rp20 miliar lebih, Mas?

Sekitar 20 miliar, Mas. Tadi kalau Mas tanya harganya berapa, ya relatif. 

Kita mau tipe yang seperti apa, mau jenisnya seperti apa, mau seat-nya (kursinya) berapa. 

Yang jelas, harga 10 M juga ada, 20 M juga ada, 100 miliar juga ada, Mas, tergantung tipe.

Tadi Mas Dwi cerita tentang helipad, ya. Apa rencana terkait mempersiapkan helipad di depan rumah orang tua, Mas?

Jadi begini, saya besar di sana, Mas. 

Dari kecil orang tua saya awal mulanya transmigran (peserta transmigrasi) dari Malang, Jawa Tengah. 

Sempat transmigrasi ke Palembang, di Lahat kalau tidak salah, di SP 4. Di kampung itu saya lahir di sana, Mas.

Sekitar 6 tahun, saya pindah ke Rimbo Bujang, Jambi. 

Saya cukup berkesan lah. Walaupun SMP kelas 3 pindah lagi ke Jawa, Ambarawa.

Sekali lagi, Rimbo Bujang adalah tempat asal kita. 

Cukup berkesan, meninggalkan banyak cerita. Bahkan orang tua, kakak kandung, serta ipar masih tinggal di Rimbo Bujang. 

Ke depannya, harapannya ketika ada helipad di sana, akses kita lebih cepat, lebih mudah. 

Nantinya kita turun ke sana langsung ke Rimbo Bujang, tidak setahun atau 2 tahun sekali, bisa jadi setiap bulan, Mas.

Dan harapannya saya bisa membuka lapangan pekerjaan di sana, begitu, Mas. 

Kalau kita cuma turun setahun sekali, bagaimana mungkin kita punya cukup waktu yang panjang? 

Dengan kunjungan yang lebih rutin, kita punya akses yang mudah. 

Jadi, harapannya kalau ingin sewaktu-waktu turun, bisa turun di depan rumah orang tua.

Terakhir pulang ke Rimbo Bujang kapan, ya, Mas?

Kemarin bulan September, kebetulan adik menikah. Sekalian lah kita mencoba untuk pembebasan lahan untuk helipad itu.

Mas, kalau saya baca berita itu, sempat berada pada titik terbawah akhirnya bisa mencapai ke titik sekarang. Cerita ini bisa diceritain ke Tribunners, Mas, Tribun Jambi, sehingga bisa menyerap inspirasinya, Mas?

Jadi begini, Mas, sekitar tahun 2012, usaha saya sempat bangkrut dan meninggalkan utang miliaran.

Itu kalau boleh tahu, usahanya apa, ya, Mas?

Usahanya masih remeh-temeh (kecil), Mas. Game online, warnet, PS 2. Kemudian ada coffee shop, kemudian ada juga warteg. 

Itu semua tidak terkontrol dan SDM (sumber daya manusia)-nya kurang. Kurang kita pantau, ada beberapa yang bermasalah dikarenakan dikorupsi dengan manajemen yang kurang. 

Singkat cerita, akhirnya tutup.

Sampai kita punya utang macam-macam. Bahkan mobil pun tidak punya, rumah pun tidak punya, bahkan motor pun diambil sama leasing, Mas.

Sampai di titik terendah itu, kita ingin mengontrak rumah senilai 10 juta dalam satu tahun. 

Saya minta uang sama bapak, orang tua saya ditolak, Mas.

Bapak waktu itu bilang begini: "Kamu katanya pintar dari kecil, kamu sekolahnya juara terus. Kenapa kamu sekarang tidak bisa survive (bertahan hidup)? 

Buktikan sama papa kamu bisa maju dan berkembang. Mulai hari ini, papa tidak akan pernah bantu kamu, silakan mikir sendiri."

Itu sampai sekarang kalimat yang menjadi sebuah pecutan (cambuk), Mas.

Saat itu sudah berkeluarga, ya, Mas?

Sudah, Mas. Lagi kencang-kencangnya, anak itu butuh susu kaleng, Mas. 

Karena yang masih kecil itu umurnya kurang lebih 6 bulan lah. Kemudian yang pertama kurang lebih 2 tahun lah.

Artinya Mas menyikapi dengan positif, ya?

Rasa sedih itu ada. Sempat kaget, sedih. Tetapi saya mengambil kesimpulan, orang tua ini sedang menggembleng saya. 

Orang tua memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Saya simpulkan seperti itu.

Saya dibeginikan (diperlakukan seperti itu). Bahasa orang Jawa sana, disapih dilepeh, tidak boleh nenen lagi, atau tidak boleh manja lagi dan bergantung sama orang tua.

Akhirnya, saya listing (mencatat) semua relasi. 

Saya catat satu per satu saya punya teman siapa saja yang mungkin saya bisa manfaatkan dalam hal positif.

Singkat ceritanya, Mas, saya punya teman yang punya klinik kecantikan, Mas. Cuma satu cabang saat itu. 

Saya minta tolong sama dia, "Bro, boleh enggak klinik kamu ini saya franchise-kan?"

Jadi begini, "Bro, jika ada orang yang ingin membuka klinik kecantikan tetapi dia tidak paham caranya, biar saya yang mengkonsepkan."

Padahal saya belum punya pengalaman men-franchise-kan, Mas.

Saya modal nekat saja, Mas.

Pada waktu itu, saya harus berpikir kreatif. "Kalau ada investor datang, kamu bilang bahwa klinik ini punya kita berdua, ya." 

Kita ada MoU (nota kesepahaman) dulu, Mas.

Pada waktu itu, bukan niat untuk menipu, Mas. 

Berbohong dalam hal positif saya pikir tidak jadi masalah, Mas.

Jika ada investor yang datang, sekian persen untuk saya, sekian persen untuk teman saya, Mas.

Jadi waktu itu teman Mas Dwi welcome, ya, dengan tawaran Mas?

Welcome, Mas. Karena dia tahu saya ini punya kelebihan, Mas. 

Saya ini orang yang tidak punya malu. Saya punya skill (kemampuan) negosiasi, Mas. 

Dan saya dikenalkan sebagai teman yang cukup kreatif melihat peluang. Makanya teman ini percaya sama saya, Mas. 

Singkat cerita lah, Mas, saya dapat uang 2 miliar dari hasil profit klinik kecantikan tersebut.

Berapa banyak yang bekerja sama waktu itu, Mas?

Kurang lebih 22 cabang, Mas. Di Sumatra itu ada di Palembang. 

Walaupun sekarang klinik tersebut sudah banyak yang bangkrut juga, tapi masih ada yang bertahan juga, Mas.

Itulah awalnya saya bangkit ketika saya tidak punya apa-apa, Mas.

Sering saya katakan kepada teman-teman saya di Rimbo Bujang, kalau ingin sukses, jangan batasi diri kita dengan siapa pun. Ubahlah mindset kita.

Jangan pernah mengatakan, "Saya tidak punya modal", "Saya tidak punya skill", "Saya tidak sekolah", "Saya tidak punya teman", "tidak punya jaringan". Itulah yang keliru, Mas.

Dari segi finansial, Mas Dwi sudah bebas, ya. Mas Dwi punya kampung halaman di Tebo. Apa punya niat untuk menjadi orang nomor satu di Tebo, Mas?

Ini pertanyaan yang sering dilontarkan ke saya, Mas. Bahkan ada juga yang mau bertemu saya di Jakarta untuk persoalan itu.

Sampai hari ini, saya belum tertarik untuk berpolitik, Mas. 

Saya masih memaksimalkan diri saya, kapasitas diri, dan manfaat diri agar ke depannya bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Saya masih asyik di dunia usaha, Mas. Untuk sekarang, saya masih fokus di dunia usaha, Mas. (Tribun Jambi/Sopianto)

Minggu, 12 Oktober 2025

25 Oktober, Harmony Fest 2025 Flores Timur Siap Hebohkan Larantuka dengan Fun Run dan Festival

25 Oktober, Harmony Fest 2025 Flores Timur Siap Hebohkan Larantuka dengan Fun Run dan Festival
25 Oktober, Harmony Fest 2025 Flores Timur Siap Hebohkan Larantuka dengan Fun Run dan Festival

Radar Info, Timur Flores - Festival Harmoni 2025 Timur Floresakan diadakan pada 25 Oktober mendatang di Kota Larantuka. Acara ini bukan hanya kompetisi lari. Lebih dari itu, ini merupakan Pesta Rakyat. Perayaan olahraga, budaya, serta perekonomian lokal.

Tagline yang diusung jelas terdengar kuat: berasal dari putra-putri untuk bangsa, berasal dari Flores Timur untuk Indonesia. Dan waktu pelaksanaannya tepat, hanya tiga hari sebelum Hari Sumpah Pemuda. Seperti ingin menegaskan bahwa dari tanah timur, semangat persatuan juga turut dikibarkan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Silvester Kabelen, menggambarkan kegiatan ini sebagai olahraga wisata. Lari sambil berlibur. Acara ini tidak hanya ditujukan bagi warga setempat, tetapi juga terbuka untuk umum. Siapa pun dapat ikut serta.

Silvester bahkan menyampaikan bahwa sudah banyak orang yang mendaftar. Peserta berasal dari Sikka, Ende, Lembata, Kupang, hingga Sumba. “Banyak yang telah mendaftar, bukan hanya dari Flores Timur, tetapi juga dari Sikka, Ende, Lembata, Kupang, sampai Sumba,” katanya, dikutip dariRRI NTT.

Rute fun run sepanjang 5 kilometer akan melewati pusat kota Larantuka. Titik awal dan akhir lomba berada di Taman Kota Felix Fernandez. Lokasi ini akan menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, karena tidak hanya para pelari yang hadir, tetapi juga pedagang, wisatawan, serta tamu dari luar daerah.

Lari Jadi Panggung Wisata

Promosi Pariwisata

Acara ini sengaja disusun bukan hanya sebagai kompetisi. Peserta diajak untuk berlari, sekaligus mengamati wajah Larantuka secara lebih dekat. Bangunan tua, jalanan kota, hingga pemandangan pantai bisa menjadi latar selama perjalanan.

UMKM Hadir

Di area start dan finish, puluhan pelaku UMKM telah disiapkan. Tersedia berbagai makanan olahan khas, kerajinan tangan, hingga cenderamata. Semua ini menjadi daya tarik tambahan selain garis finish.

Ekonomi Rakyat Bergerak

Dampak Nyata

Hotel, restoran, transportasi, serta pedagang kecil diperkirakan akan mengalami peningkatan pendapatan. Panitia menyatakan bahwa kegiatan ini tidak menggunakan anggaran dari APBD. Biaya peserta sebesar Rp190.000 ditambah sponsor menjadi sumber utama pendanaan. Paket tersebut sudah mencakup jersey dan medali.

Perputaran Uang

Dengan ribuan orang yang hadir, arus uang akan terasa. Tidak hanya pelaku UMKM, tetapi juga tukang ojek, penjual minuman di pinggir jalan, hingga penginapan kecil. Harmony Fest diharapkan menjadi mesin perekonomian rakyat selama akhir pekan tersebut.

Panggung Generasi Muda Flores Timur

Ruang Ekspresi

Selanjutnya, Harmony Fest dihadirkan sebagai wadah bagi generasi muda. Kaus yang dikenakan peserta bukan hanya pakaian biasa, melainkan lambang persatuan. Identitas komunitas fun run Flores Timur lahir dari sana.

Agenda Tahunan

Silvester Kabelen berharap acara ini dapat berlangsung setiap tahun. Tujuannya jelas: masuk dalam kalender pariwisata nasional, bahkan internasional. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat setempat sangat diperlukan.

Ia menegaskan, pada 25 Oktober mendatang, Larantuka akan menerima tamu dari berbagai wilayah. Mereka akan menilai sikap ramah, kebersihan, dan kerja sama dari tuan rumah. Oleh karena itu, suasana yang kondusif adalah hal yang sangat penting. Dari sini, nama Flores Timur akan lebih dikenal luas.***

Jumat, 10 Oktober 2025

Sampah dari 3 Kecamatan di Banyumas Menumpuk,Operasional TPST Sumpiuh Terganggu Atap Bocor

Sampah dari 3 Kecamatan di Banyumas Menumpuk,Operasional TPST Sumpiuh Terganggu Atap Bocor
Sampah dari 3 Kecamatan di Banyumas Menumpuk,Operasional TPST Sumpiuh Terganggu Atap Bocor

D'moneyTalk, BANYUMAS - Langkah Aris Widarto (54) sedikit berat kala kembali memasuki hanggar utama Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Di hadapannya, tumpukan sampah sisa Lebaran masih menggunung, belum sempat tersentuh. 

Bau menyengat semakin menyiksa seusai hujan turun.

Air hujan membasahi sampah yang terkumpul di hanggar sehingga mempercepat proses pembusukan.

Hal ini terjadi lantaran atap hanggar mengalami kerusakan parah, berlubang di sepanjang tengah atap.

Akibatnya, air hujan langsung masuk ke dalam hanggar tempat sampah yang akan diproses dikumpulkan.

"Kalau hujan, air masuk semua. Sampah jadi lembek dan makin bau," kata Aris yang juga Ketua TPST Sumpiuh sekaligus pemimpin Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sumpiuh, saat ditemui di lokasi, Selasa (26/8/2025).

TPST yang terletak di Jalan Karet, Kelurahan Kradenan, Kecamatan Sumpiuh, ini menjadi nafas utama pengelolaan sampah untuk tiga kecamatan di wilayah timur Banyumas: Sumpiuh, Tambak, dan Kemranjen. 

Rata-rata, sampah yang masuk mencapai 30 hingga 35 meter kubik per hari. 

Namun, kapasitas pengolahan sampah di tempat ini hanya sekitar 25 meter kubik.

Itu  pun jika mesin bekerja dalam kondisi maksimal atau tanpa kendala.

"Kadang, kalau mesin rusak, ya kita break. Tidak bisa semua diolah. Jadi menumpuk," ungkap Aris.

Ganggu Budidaya Maggot

Di dalam area TPST seluas hampir setengah hektare itu, sebenarnya telah tersedia berbagai fasilitas penunjang seperti mesin pencacah plastik, mesin pembuat pelet, kolam budidaya lele, hingga kandang maggot. 

Namun, semua tak berjalan maksimal karena atap hanggar yang rusak berat sejak lebih dari setahun terakhir.

Proyek budidaya maggot akhirnya vakum selama lebih dari satu tahun karena kendala tersebut. 

Padahal, maggot tak hanya menjadi solusi sampah organik tetapi juga potensi sumber pakan mandiri untuk ternak.

"Kalau atap sudah diperbaiki, kami akan mulai lagi. Kalau stok maggot sudah banyak, kita bisa buat pelet."

"Harapannya, dari pelet ini bisa menopang budidaya lele, ayam petelur, dan bebek," kata Aris.

Sebagian besar inisiatif itu didukung bantuan pemerintah dan CSR dari berbagai pihak, termasuk pelatihan budidaya maggot dan studi banding ke TPST Kedungrandu. 

Namun, lagi-lagi, keterbatasan infrastruktur menjadi kendala utama.

Di tengah situasi yang serba terbatas itu, sebanyak 33 orang pekerja masih bertahan. 

Terdiri dari 26 laki-laki dan 7 perempuan, mayoritas dari mereka adalah warga sekitar. 

Para pekerja perempuan, sebagian besar ibu rumah tangga, hanya digaji Rp1,1 juta per bulan. 

Pekerja laki-laki, menerima Rp1,4 juta.

"Rencananya, nanti dinaikkan. Perempuan jadi Rp1,3 juta, laki-laki Rp1,6 juta."

"Harapan kami sih, ke depan, bisa sesuai UMK," ujar Aris.

Untuk mengatakan, kelangsungan operasional TPST Sumpiuh bergantung pada sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. 

Namun, hingga kini, perbaikan atap hanggar masih menjadi pekerjaan rumah terbesar. 

Informasi terakhir yang diterimanya, anggaran perbaikan hanggar akan dimasukkan dalam perubahan APBD tahun ini.

"Kami sangat menunggu. Kalau atap selesai, semuanya bisa jalan lagi. Maggot, pelet, lele, dan rencana ternak lain bisa dikembangkan," ucapnya.

Terdampak Efisiensi Anggaran

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Widodo Sugiri memgatakan, perbaikan hanggar TPST Sumpiuh baru dilakukan sebagian. 

"Kemarin, baru sebagian yang diperbaiki, semoga di anggaran perubahan ini bisa kami selesaikan secara keseluruhan."

"(Kebutuhan dana) cukup besar, dana kurang lebih Rp500 juta dan efisiensi, sangat mempengaruhi," jelasnya.

Di wilayah timur Kabupaten Banyumas, TPST Sumpiuh adalah satu-satunya pengolah sampah terpadu yang aktif. 

Perannya krusial sebagai penggerak utama sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Namun, tanpa dukungan serius terhadap infrastruktur dasar seperti atap hanggar, sistem yang ada bisa stagnan bahkan lumpuh. 

"Kalau pemerintah ingin mengurangi beban TPA maka kami harus dibantu dari hulu."

"Mulai dari armada, mesin, dan tentu saja atap hanggar. Itu yang paling mendesak sekarang," kata Aris. (*)