Selasa, 07 Oktober 2025

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Sempat Menyentuh 900 Meter di Atas Puncak

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Sempat Menyentuh 900 Meter di Atas Puncak
D'moneyTalk – Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi letusan yang sempat menyentuh 900 meter pada Rabu (24/9) malam.

Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut dilaporkan mengalami empat kali erupsi di atas puncak (Mahameru) pada Rabu (24/9).

Dikutip dari situs berita ANTARA, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi memberikan laporan tertulis terkait erupsi yang diterima di Lumajang.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 24 September 2025, pukul 21.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak," kata Yadi.

Yadi mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Kamis (25/9) pukul 01.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati yang menurun kurang lebih 600 meter di atas puncak.

Sigit Rian Alfian yang menggantikan Yadi berkata bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi pertama terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 127 detik.

Gunung Semeru mengalami erupsi kedua pada pukul 05.50 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati yang semakin menurun kurang lebih 500 meter di atas puncak.

Sigit mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.

Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 115 detik.

Yadi yang kembali menggantikan Sigit melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi ketiga pada pukul 06.56 WIB.

Menurut Yadi, tinggi kolom letusan Gunung Semeru pada erupsi ketiga teramati kembali meningkat kurang lebih 700 meter di atas puncak.

Yadi mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.

Erupsi ketiga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik.

Berdasarkan keterangan dari aplikasi MAGMA Indonesia pada Kamis (25/9), erupsi Semeru saat ini masih dalam status Waspada atau level II.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

Masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujar Yadi.

PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selain itu, masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Munculnya sebuah lubang besar mengejutkan warga Bangkok, Thailand pada hari Rabu (24/9). Lubang yang terletak di Jalan Samsen, dekat Rumah Sakit Vajira, dikabarkan memiliki kedalaman sekitar 50 meter.

Akibatnya, Jalan Sukhothai yang berada di sekitar kawasan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan besar karena menunjukkan adanya pergeseran tanah. Kira-kira apa penyebab munculnya lubang besar di Bangkok ini? Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah ringkasan informasinya di bawah ini.

1. Terjadi sekitar pukul 07.00 pagi

Ketidakstabilan tanah di sekitar Jalan Samsen diperkirakan terjadi pada pukul 07.00 waktu setempat. Selain rumah sakit, wilayah ini juga berdekatan dengan sekolah dan kantor polisi.

"Rumah Sakit Vajira, terletak di Jalan Samsen, Distrik Dusit, Bangkok, memiliki lubang dengan ukuran 30 x 30 meter dan kedalaman 50 meter, yang cenderung semakin ambrol. Selanjutnya, di tempat kejadian, dua tiang listrik roboh dan terdapat sebuah gerbong kereta,"begitu bunyi pernyataan dari Polisi Kerajaan Thailand (RTP), dikutip dari People.

Lubang besar tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan di Kantor Polisi Metropolitan Samsen yang berdekatan, di mana dua tiang listrik dan truk derek terjatuh. Selain itu, dua kendaraan lainnya juga ikut masuk ke dalam lubang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.

2. Penyebab lubang raksasa di Bangkok

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt menyatakan bahwa lubang tersebut disebabkan oleh aktivitas konstruksi di stasiun kereta bawah tanah. Selain itu, saat ini Thailand sedang memasuki musim hujan.

Pada hari Rabu sore, longsoran tambahan dilaporkan terjadi di lubang besar tersebut. Kemungkinan penyebabnya adalah air yang mengalir ke wilayah tersebut. Selain itu, saluran pipa pembuangan memungkinkan tanah masuk ke dalam terowongan dan stasiun MRT yang berada di bawahnya.

3. Cara mengatasi lubang raksasa di Bangkok

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Authority MRT Thailand (MRTA) bersama dengan kontraktor telah menurunkan lebih dari 50.000 karung pasir untuk menghentikan aliran air masuk ke dalam terowongan. Tanpa tindakan ini, penurunan tanah dikhawatirkan akan semakin memburuk. Pengecoran beton tambahan juga akan dilakukan di area tersebut.

Menurut laporan terbaru Nationthailand.com, aktivitas pergerakan tanah telah mengalami penurunan yang cukup besar. Meskipun demikian, pihak berwenang tetap waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman akibat curah hujan tinggi. Selain dapat memengaruhi ketahanan tanah, air yang meluap juga berpotensi mengubah bentuk lereng.

"Penyebab utama pergerakan tanah terjadi ketika tanah tidak memiliki ruang untuk bergerak; setelah terhambat, pergerakan akan berhenti. Namun, hujan lebat dapat mengubah kemiringan dan memengaruhi kestabilan. kata Gubernur Bangkok.

4. Proses pengungsian penduduk sekitar

Gubernur Bangkok mengonfirmasi bahwa banyak warga telah pindah ke tempat penampungan sementara, sementara sebagian lainnya memilih menginap di hotel. Mengenai ruko-ruko di dekat Jalan Samsen, tercatat 21 penghuni.

Selanjutnya, Gubernur Bangkok menyampaikan bahwa fokus saat ini adalah mengidentifikasi jumlah keluarga yang terkena dampak kekurangan pasokan air atau listrik di lingkungan sekitar Samsen. Badan Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk menentukan bantuan tambahan apa yang bisa diberikan.

5. Ringkasan mengenai proyek MRT yang menjadi penyebab terbentuknya lubang besar di Bangkok

Lokasi lubang besar di Bangkok yang menjadi bagian dari jalur MRT Purple Line, yang akan menghubungkan Tao Poon-Rat Burana (Jalan Lingkar Kanchanaphisek). Proyek konstruksi ini dilakukan melalui kemitraan antara Sino-Thai Engineering & Construction Public Company Limited, dengan CH. Karnchang bertindak sebagai kontraktor dan peralatan bor berasal dari luar negeri.

Enam kontrak dengan total nilai 82 miliar Baht telah dimulai sejak tahun 2022. Area yang mengalami amblesan merupakan bagian dari Kontrak 1 yang mencakup desain dan pembangunan terowongan serta stasiun bawah tanah antara Tao Poon dan Perpustakaan Nasional, dengan anggaran sebesar 19,43 miliar baht.

Proyek Jalur Biru MRT ini diperkirakan akan selesai dan siap digunakan oleh masyarakat pada tahun 2027. Namun, kejadian lubang besar ini adalah kasus terbaru dan belum diketahui secara pasti apakah akan memengaruhi jadwal pengerjaannya. Semoga yang terbaik terjadi, ya, Bela!

Satu Tahun Setelah Tragedi Itaewon, Apakah Perayaan Halloween di Korea Kembali? Mengenal Sukhothai, Pusat Kota Sebelum Bangkok di Thailand

Minggu, 05 Oktober 2025

Kelaparan di Gaza: Tragedi Kemanusiaan yang Berakar dari Puluhan Tahun Penjajahan

Kelaparan di Gaza: Tragedi Kemanusiaan yang Berakar dari Puluhan Tahun Penjajahan

DEMAK BICARA - Kelaparan yang kini melanda Gaza bukanlah bencana alam, melainkan akibat langsung dari perang berkepanjangan, blokade ketat, dan kebijakan sistematis yang menekan rakyat Palestina. Di balik angka statistik yang dingin, ada wajah-wajah anak kecil yang tubuhnya kian kurus, para ibu yang kehilangan air susu karena kurang gizi, serta keluarga yang bertahan hidup hanya dengan sepotong roti kering per hari. Tragedi ini menyingkap luka lama: lebih dari tujuh dekade penderitaan rakyat Palestina sejak tanah mereka dirampas pada tahun 1948.

Akar Konflik Panjang: Dari Nakba hingga Blokade Gaza

Sejarah kelaparan di Gaza tidak bisa dilepaskan dari perang Palestina–Israel. Pada tahun 1948, berdirinya negara Israel memicu Nakba—“malapetaka” bagi rakyat Palestina. Lebih dari 750 ribu orang terusir dari tanahnya sendiri, meninggalkan rumah dan kebun yang diwariskan turun-temurun. Mereka menjadi pengungsi di Tepi Barat, Gaza, Lebanon, hingga Yordania.

Dua dekade kemudian, Perang Enam Hari 1967 membuat Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza. Sejak saat itu, rakyat Palestina hidup di bawah pendudukan militer yang brutal. Meski Gaza sempat ditinggalkan Israel pada 2005, wilayah kecil berpenduduk lebih dari 2 juta orang itu tidak pernah benar-benar bebas.

Sejak 2007, Israel dan Mesir memberlakukan blokade penuh terhadap Gaza setelah Hamas mengambil alih kekuasaan di sana. Jalur darat, laut, dan udara dikontrol ketat. Barang-barang esensial, mulai dari pangan, obat-obatan, hingga bahan bakar, dibatasi masuknya. Gaza pun berubah menjadi “penjara terbuka terbesar di dunia”.

Jalur Gaza: Tanah yang Padat, Terkepung, dan Terlupakan

Gaza hanyalah sebidang tanah sempit, panjang sekitar 41 km dengan lebar 6–12 km, tapi dihuni lebih dari 2,2 juta jiwa. Kepadatan ini membuat setiap serangan udara, blokade, atau penghentian pasokan berdampak langsung pada seluruh penduduk. Infrastruktur hancur, listrik hanya menyala beberapa jam sehari, dan air bersih menjadi barang mewah.

Sebelum perang terbaru, lebih dari 60% warga Gaza sudah bergantung pada bantuan pangan internasional. Kini, ketika akses bantuan semakin dibatasi, kelaparan menjadi wajah sehari-hari.

Krisis Pangan yang Memuncak

Organisasi Pangan Dunia (WFP) dan PBB berulang kali memperingatkan: Gaza menghadapi krisis kelaparan paling parah di dunia saat ini. Menurut laporan IPC (Integrated Food Security Phase Classification), lebih dari setengah populasi Gaza berada dalam fase darurat kelaparan, dan ratusan ribu orang terancam mati kelaparan dalam hitungan bulan.

Bayangkan, satu keluarga hanya bisa tidak makan beberapa hari. Anak-anak mengais sisa makanan di jalan, sementara orang tua rela menahan lapar agar anak mereka bisa mendapat sesuap nasi. Banyak bayi meninggal karena malnutrisi dan dehidrasi.

Seorang anak di Gaza bercerita kepada media internasional sambil memasukan tanah ke mulutnya, “Saya tidak punya apa-apa untuk dimakan.”

Kelaparan sebagai Senjata Perang

Tragedi Gaza begitu memilukan adalah fakta bahwa kelaparan di sana bukanlah sekadar dampak sampingan perang, melainkan digunakan sebagai senjata perang oleh Israel. Dengan membatasi akses pangan, air, dan obat-obatan, Israel menekan warga sipil Gaza hingga kematian.

Strategi ini bukan baru terjadi sekarang. Sejak blokade diberlakukan, pasokan ke Gaza dihitung dengan presisi. Dokumen bocoran yang pernah dipublikasikan bahkan menunjukkan bagaimana jumlah kalori yang boleh masuk ke Gaza dihitung agar cukup untuk bertahan hidup, tapi tidak untuk berkembang.

Dampak Kemanusiaan yang Menghancurkan

Kelaparan di Gaza tidak hanya berarti perut kosong. Dampaknya merembet ke semua aspek kehidupan:

  1. Kesehatan Fisik: Anak-anak mengalami stunting permanen, sistem imun melemah, dan penyakit mudah menular karena tubuh tak mampu melawan infeksi.

  2. Kesehatan Mental: Trauma perang diperparah rasa lapar kronis. Anak-anak tumbuh dalam ketakutan dan kekurangan, kehilangan rasa aman.

  3. Pendidikan: Banyak sekolah hancur atau dijadikan tempat pengungsian. Anak-anak yang lapar sulit belajar.

  4. Ekonomi: Blokade menghancurkan perekonomian lokal. Nelayan tak bisa melaut, petani tak bisa mengakses lahan, industri tak bisa beroperasi.

Hambatan Bantuan Kemanusiaan

Bantuan internasional seharusnya menjadi jalan keluar. Namun, truk-truk bantuan yang menumpuk di perbatasan Rafah dan Kerem Shalom sering tertahan berhari-hari karena izin Israel. Banyak truk berisi makanan basi sebelum sampai ke Gaza.

PBB dan organisasi kemanusiaan berulang kali menuduh Israel memperlambat, bahkan menghalangi masuknya bantuan. Sementara itu, kondisi di Gaza semakin memburuk. Rumah sakit kehabisan obat, bayi lahir tanpa inkubator, dan pengungsi bertahan hidup di tenda dengan makanan seadanya.

Politik Global yang Rumit

Mengapa dunia tidak bisa segera menghentikan kelaparan ini? Jawabannya ada pada politik global. Resolusi Dewan Keamanan PBB sering diveto oleh negara-negara besar, terutama Amerika Serikat, yang mendukung Israel. Meski ada kecaman keras dari berbagai belahan dunia, langkah nyata untuk menghentikan blokade atau membuka jalur kemanusiaan jarang berhasil.

Negara-negara Arab dan Muslim memang sering menyerukan solidaritas, namun langkah konkret masih terbatas. Sementara itu, rakyat Gaza terus menunggu keajaiban yang tak kunjung datang.

Suara dari Gaza

Mendengar langsung suara mereka yang hidup di Gaza membuat tragedi ini lebih nyata. Ahmed, seorang remaja berusia 15 tahun, berkata, “Saya sudah lupa rasanya makan daging. Kami hanya makan roti kering. Kadang hanya air.”

Sementara Mariam, seorang ibu muda, menangis ketika menceritakan bayinya yang meninggal karena kurang gizi. “Dia hanya butuh susu. Tapi tidak ada yang bisa saya berikan.”

Cerita-cerita ini menunjukkan bahwa di balik laporan PBB dan angka statistik, ada kehidupan nyata yang sedang runtuh.

Harapan dan Jalan Keluar

Meski situasi terlihat gelap, selalu ada secercah harapan. Tekanan masyarakat sipil dunia semakin besar. Gerakan solidaritas Palestina menggema di berbagai negara. Desakan agar jalur kemanusiaan dibuka terus bergulir.

Solusi jangka pendek adalah memastikan akses penuh bantuan kemanusiaan tanpa hambatan politik. Jangka panjangnya, hanya ada satu jalan: mengakhiri blokade dan mencari solusi adil atas konflik Palestina–Israel. Tanpa itu, kelaparan di Gaza akan terus berulang.***

Sabtu, 04 Oktober 2025

80 Tahun, 2.000 Kali Ledakan Nuklir, Dampaknya Masih Dirasakan Hari Ini

80 Tahun, 2.000 Kali Ledakan Nuklir, Dampaknya Masih Dirasakan Hari Ini

Radar Info- Lebih dari 2.000 senjata nuklir telah diuji coba dalam 80 tahun terakhir, dan dampaknya masih dirasakan hingga saat ini.

Pertama kali nuklir digunakan adalah ketika Amerika Serikat (AS) melemparkan dua bom atom ke kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang menjelang akhir Perang Dunia II.

Kemudian, negara-negara lain mulai mengembangkan senjata nuklir yang semakin kuat seiring berjalannya waktu.

Dikutip dari CNN, Minggu (24/8/2025), pengembangan senjata nuklir ini tidak terlepas dari serangkaian uji coba yang dilakukan antara tahun 1945 hingga 1996.

Negara-negara yang pernah menguji senjata nuklir meliputi Amerika Serikat, Prancis, Tiongkok, Inggris, India, Pakistan, Rusia (Uni Soviet), dan Korea Utara.

Seperti yang diketahui, sebagian besar uji coba nuklir dilakukan di negara bagian Nevada dan Kepulauan Marshall.

Pengujian tersebut dilaksanakan sebelum rangkaian perjanjian internasional yang mengatur bahkan membatasi kegiatan tersebut.

Hanya Korea Utara yang melakukan pengujian senjata nuklir pada abad ke-21, terakhir kali pada tahun 2017. Setelah itu, tidak ada pengujian atmosfer yang dilakukan sejak tahun 1980.

Lalu, apa saja pengaruh dari senjata nuklir tersebut?

Dampak senjata nuklir yang masih dirasakan hingga saat ini

Berikut beberapa dampak senjata nuklir yang masih dirasakan hingga saat ini:

Kesehatan masyarakat

Dampak senjata bom nuklir yang masih dirasakan hingga saat ini adalah kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, khususnya berkaitan dengan kasus kanker.

Salah satu korban yang mengalami dampak dari senjata nuklir adalah Mary Dickson, yang besar di Kota Salt Lake, Utah pada masa 1950 hingga 1960-an.

Dickson adalah salah satu dari jutaan siswa sekolah di Amerika Serikat yang diajarkan untuk "mengambil posisi berlindung" jika terjadi perang nuklir.

Pada saat itu, Dickson tidak menyadari bahwa senjata nuklir sedang diuji di negara bagian tetangga, Nevada, saat Amerika Serikat melakukan pengujian persediaan terbaru mereka.

Dickson mengakui dirinya menderita kanker tiroid, sementara saudara perempuannya meninggal akibat lupus pada usia 40-an.

Saudara perempuannya baru saja dikabarkan bahwa kanker ususnya telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Sementara kerabat-kerabat Dickson juga mengakui mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan radiasi nuklir.

Secara umum paparan radiasi meningkatkan kemungkinan terkena kanker, meskipun tidak secara langsung menyebabkan kondisi tersebut.

"Sangat menyedihkan. Saya tidak bisa menghitung berapa banyak teman yang saya miliki, dan kanker mereka kambuh kembali," kata Dickson.

"Kerusakan psikologisnya tidak pernah hilang. Anda menghabiskan sisa hidup Anda khawatir terhadap setiap benjolan, setiap rasa sakit (yang dianggap) kambuh lagi," lanjutnya.

Pencemaran lingkungan

Selain memengaruhi kesehatan masyarakat, pengujian senjata nuklir ini menyebabkan dampak lingkungan yang besar.

Antara tahun 1946 hingga 1958, Amerika Serikat melakukan 67 uji coba senjata nuklir di Kepulauan Marshall, dengan total kekuatan ledakan setara dengan 7.232 bom yang dilepaskan di Hiroshima.

AS memindahkan penduduk Kepulauan Marshall yang tinggal di atau dekat atol yang digunakan sebagai tempat uji coba. Mereka dipindahkan ke Amerika Serikat.

Beberapa di antaranya belum kembali ke tanah air mereka, meskipun terdapat usaha pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Lima pulau mengalami kerusakan parah atau total akibat uji coba nuklir yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Sementara beberapa pulau di Kepulauan Marshall masih tercemar hingga hampir 70 tahun kemudian.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota tim peneliti dari Universitas Columbia yang telah melakukan penelitian mengenai tingkat radiasi di sana, Ivana Nikolic Hughes.

Menurutnya, melalui proses bioakumulasi, beberapa isotop radioaktif terkonsentrasi dalam sumber makanan.

"Kami menemukan kandungan isotop yang sangat tinggi bernama Cesium-137 di dalam makanan, dan isotop ini secara kimia mirip dengan kalium," kata Hughes.

"Karena tanaman terus menyerap nutrisi dari tanah, mereka akan mengalami penumpukan biologis," tambahnya.

Kepiting kelapa yang tinggal di pulau-pulau tersebut mengonsumsi banyak buah kelapa yang tercemar.

Oleh karena itu, tim peneliti benar-benar mampu mengarahkan detektor radiasi dan menemukan tingkat paparan yang tinggi pada kepiting kelapa.

Kehancuran total kota

Dampak paling parah dari senjata nuklir adalah hancurnya seluruh kota, seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

AS melepaskan bom nuklir dalam perang yang melibatkan Jepang pada akhir Perang Dunia II.

Dilansir dari Britannica,serangan bom atom Amerika Serikat terhadap Hiroshima terjadi pada 6 Agustus 1945, diikuti oleh serangan terhadap Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Selain kota yang hancur total, ratusan ribu penduduk dari kedua kota tersebut menjadi korban jiwa akibat bom atom Amerika Serikat.

Laporan mengungkapkan bahwa sebanyak 135.000 penduduk Hiroshima meninggal dunia. Di Nagasaki, jumlah korban jiwa mencapai 64.000 orang.

11 Weton yang Diramalkan Kebanjiran Rezeki di Bulan September: Musim Hujan Jadi Musim Berkah Menurut Primbon Jawa

11 Weton yang Diramalkan Kebanjiran Rezeki di Bulan September: Musim Hujan Jadi Musim Berkah Menurut Primbon Jawa

D'moneyTalk-Bagi masyarakat Jawa, hujan bukan hanya fenomena alam. Dalam kepercayaan tradisional, hujan dipandang sebagai tanda kesuburan tanah, datangnya berkah, dan melimpahnya rezeki. Air yang jatuh dari langit diibaratkan sebagai berkah dari Tuhan untuk menghidupi segala makhluk.

Tidak heran, banyak leluhur percaya bahwa ketika hujan deras turun, ada simbol rezeki yang juga mengalir. Nah, uniknya di bulan September—yang memang identik dengan awal musim hujan—primbon Jawa menandai 11 weton tertentu yang akan menikmati berkah luar biasa. 

Dilansir dari kanal Mbah Eko Daeng,  rezeki yang datang tidak hanya berupa uang, tapi juga peluang, pertolongan, dan jalan hidup yang lebih terang.

1. Senin Pon 

Orang yang lahir di weton Senin Pon dikenal berhati-hati, penuh perhitungan, dan jarang gegabah. Mereka cenderung memikirkan segala sesuatu dengan matang sebelum bertindak.

Di bulan September ini, mereka dipercaya akan mendapatkan rezeki dari arah yang tidak disangka. Ibarat sedang duduk santai, tiba-tiba ada kabar baik—entah itu tawaran kerja, proyek baru, atau pelanggan yang datang membawa keuntungan besar.

Selain itu, Senin Pon dikenal sering dilindungi dari kerugian besar. Jadi, meskipun sempat menghadapi masalah keuangan, bulan ini justru bisa jadi titik balik keberuntungan. Pesan leluhur: jangan menunda kesempatan yang datang. Rezeki di bulan ini ibarat hujan deras, harus cepat ditampung agar tidak terbuang percuma.

2. Selasa Wage

Weton Selasa Wage punya aura sederhana dan tulus. Orangnya kadang cuek, tapi sering mendapat keberuntungan unik.

Di bulan September, mereka dipercaya akan menerima rezeki yang datang dari arah misterius. Misalnya, tiba-tiba bertemu teman lama yang memberi peluang bisnis, mendapatkan bantuan di saat butuh, atau barang dagangan yang lama tak laku mendadak terjual dengan harga tinggi.

Meski begitu, ada satu catatan penting: jangan boros. Karena walau rezeki deras, Selasa Wage sering terbawa suasana. Jika bisa menabung dan mengelola uang dengan bijak, rezeki misterius ini bisa jadi pondasi masa depan yang kokoh.

3. Rabu Kliwon 

Weton Rabu Kliwon dikenal punya wibawa dan dipercaya banyak orang. Karakter ini membuat mereka sering mendapat pertolongan, terutama ketika berada di situasi sulit.

Bulan September ini, primbon menyebut mereka akan diguyur rezeki lewat bantuan dari orang berpengaruh—entah itu atasan, rekan kerja, keluarga, atau kenalan baru. Pertolongan ini bukan sekadar solusi sementara, tapi bisa jadi jalan pembuka peluang besar.

Hidup ibarat sedang kepepet hujan badai, tapi selalu ada orang yang datang membawa payung.

4. Kamis Legi 

Mereka yang lahir pada Kamis Legi biasanya punya sifat ramah, supel, dan mudah berteman. Lingkaran pergaulan mereka sering jadi pintu rezeki.

Bulan September ini, rezeki mereka dipercaya datang lewat relasi sosial. Misalnya, ada teman yang merekomendasikan pekerjaan, tetangga yang membawa peluang usaha, atau sahabat yang membantu mengembangkan bisnis.

Pesan leluhur: jangan menutup diri. Semakin banyak berinteraksi, semakin deras pula aliran rezeki.

5. Jumat Kliwon 

Weton Jumat Kliwon dikenal penuh aura spiritual. Banyak orang percaya mereka punya energi doa yang kuat.

Di bulan September, setiap usaha dan doa mereka seolah lebih cepat mendapat jawaban. Rezeki bisa datang lewat peluang bisnis yang tiba-tiba lancar, hutang yang terbayar, atau kesehatan yang membaik sehingga membuka jalan baru.

Pesan leluhur: perbanyak doa dan syukur. Karena bulan ini doa-doa Jumat Kliwon ibarat tanaman yang langsung tumbuh subur setelah disiram hujan pertama.

6. Sabtu Pahing 

Sabtu Pahing dikenal punya jiwa pekerja keras. Mereka tidak takut memulai sesuatu dari bawah.

Bulan September ini, primbon menyebut Sabtu Pahing akan mendapatkan keberuntungan berupa modal kecil yang berkembang jadi besar. Usaha yang tadinya kecil bisa melejit, atau pekerjaan yang tampak sepele ternyata membuka jalan karier yang lebih besar.

7. Minggu Wage 

Orang dengan weton Minggu Wage sering merasa hidupnya penuh ujian. Namun, bulan September ini ibarat jalan yang tadinya berlubang tiba-tiba diaspal mulus.

Rezeki mereka mengalir lancar, masalah keuangan yang seret mulai terurai, dan pintu baru terbuka. Semesta seolah memberi hadiah setelah perjuangan panjang.

8. Senin Kliwon 

Senin Kliwon dikenal berhati lembut tapi punya intuisi tajam. Mereka sering mendapat perlindungan dari hal-hal buruk.

Di bulan September ini, mereka akan mendapat rezeki berupa keselamatan dari kerugian besar. Uang yang nyaris hilang bisa kembali, rencana yang hampir gagal justru menghasilkan keuntungan, atau keputusan tepat yang menyelamatkan keuangan mereka.

9. Selasa Pon 

Selasa Pon punya semangat kerja yang tinggi. Mereka jarang menyerah meskipun sering tertimpa rintangan.

Bulan ini, rezeki mereka banyak datang dari pekerjaan dan karier. Bisa berupa promosi, kenaikan gaji, atau kepercayaan dari atasan untuk memegang proyek penting.

10. Rabu Wage 

Weton Rabu Wage dikenal pantang menyerah. Meski sering menghadapi jalan buntu, mereka selalu punya cara untuk bangkit.

Bulan September ini, usaha yang sebelumnya mandek akan mulai jalan lancar. Proyek yang lama tertunda akhirnya terealisasi. Ibarat tanah kering yang akhirnya disirami hujan, bisnis mereka mulai tumbuh kembali.

11. Kamis Pahing 

Kamis Pahing biasanya sangat dekat dengan keluarga. Hubungan hangat dengan orang tua, saudara, dan pasangan menjadi sumber energi hidup mereka.

Di bulan September, rezeki mereka justru datang dari dukungan keluarga. Bisa berupa warisan, bantuan modal usaha, atau dukungan moral yang membuat langkah mereka lebih ringan.

Bulan September memang identik dengan hujan deras, udara dingin, dan jalanan basah. Namun, bagi 11 weton yang disebutkan di atas, hujan juga berarti berkah. Rezeki bisa datang dari banyak arah—pekerjaan, bisnis, doa, hingga dukungan keluarga.

Pesan penting dari leluhur adalah: jangan biarkan rezeki menguap sia-sia. Kelola dengan bijak, syukuri setiap nikmat, dan jangan lupa berbagi. Karena semakin banyak berbagi, semakin deras pula hujan berkah yang akan turun di hidupmu.

Rabu, 01 Oktober 2025

9 Tanda Alam yang Diyakini Menghadirkan Hujan Rezeki dan Keberuntungan Menurut Primbon Jawa

9 Tanda Alam yang Diyakini Menghadirkan Hujan Rezeki dan Keberuntungan Menurut Primbon Jawa

D'moneyTalkDalam budaya Jawa, tanda-tanda alam dipercaya bukan sekadar kebetulan.

Setiap kejadian yang tampak sederhana, seperti hewan masuk rumah atau bunga yang mekar di luar musim, dianggap sebagai pesan dari alam semesta.

Kepercayaan turun-temurun ini mengajarkan bahwa alam kerap memberikan isyarat tentang rezeki, keberuntungan, dan kebahagiaan yang akan menghampiri.

Primbon Jawa menafsirkan berbagai fenomena sehari-hari sebagai pertanda baik yang membawa pesan positif bagi kehidupan.

Dari kupu-kupu yang masuk ke rumah hingga suara ayam berkokok di waktu tidak biasa, semuanya memiliki makna simbolis yang dalam.

Berikut sembilan tanda alam menurut primbon Jawa yang diyakini menjadi isyarat datangnya rezeki besar yang dirangkum dari kanal YouTube LARAS SUKERTA.

1. Kupu-Kupu Masuk Rumah

Apabila seekor kupu-kupu tiba-tiba masuk ke dalam rumah, primbon Jawa menafsirkannya sebagai tanda akan hadirnya tamu yang membawa kabar baik.

Terlebih jika kupu-kupu itu memiliki warna cerah seperti kuning keemasan atau coklat muda.

Kehadirannya dipercaya menjadi simbol keberuntungan yang segera menghampiri.

Secara filosofis, kupu-kupu melambangkan transformasi dan perubahan hidup menuju arah yang lebih indah.

Dari ulat yang sederhana, ia bertransformasi menjadi makhluk bersayap yang menawan.

Simbol ini mengajarkan bahwa kehidupan manusia juga bisa berubah menjadi lebih baik tanpa disangka-sangka.

Apabila kupu-kupu hinggap di ruang tamu atau dekat seseorang, primbon menafsirkan hal ini sebagai kabar menyenangkan yang akan datang.

Meski begitu, pesan moralnya adalah kita tetap harus berusaha dan siap menyambut peluang, karena keberuntungan tidak akan berarti tanpa tindakan nyata.

2. Kucing Tidur di Depan Pintu

Kucing yang tidur di depan pintu rumah bukan sekadar pemandangan biasa.

Dalam primbon Jawa, hal ini dianggap sebagai tanda datangnya rezeki atau tamu yang membawa kabar bahagia.

Hewan ini diyakini memiliki kepekaan terhadap energi, sehingga keberadaannya melambangkan kenyamanan dan keberkahan.

Jika kucing datang tanpa dipanggil dan beristirahat di depan pintu, primbon menafsirkan bahwa jalur masuk rezeki sedang terbuka lebar.

Posisi kucing seolah menjadi penjaga yang memastikan energi positif bisa masuk ke dalam rumah.

Namun, pesan utamanya bukan hanya menunggu keberuntungan, melainkan juga menjaga kebersihan serta kenyamanan rumah.

Energi positif akan mudah hadir jika lingkungan terjaga, sama seperti kucing yang merasa betah ketika atmosfer rumah penuh ketenangan.

3. Bunga Mekar di Luar Musim

Ketika bunga di halaman rumah tiba-tiba mekar di luar musimnya, primbon Jawa menafsirkannya sebagai isyarat rezeki yang datang lebih cepat dari perkiraan.

Fenomena ini dianggap sebagai kejutan manis yang membawa kebahagiaan.

Bunga dalam budaya Jawa melambangkan cinta, keindahan, dan keberlimpahan.

Jika ia mekar sebelum waktunya, hal itu seakan memberi pesan bahwa hidup akan dipenuhi kejadian tak terduga yang membawa kebaikan.

Banyak yang percaya, mekar bunga mendadak ini terkait dengan datangnya peluang baru atau kabar bahagia dari orang terdekat.

Pesan moral yang terkandung adalah pentingnya kesiapan menerima perubahan positif.

Sama seperti bunga yang mekar tanpa aba-aba, kesempatan baik bisa hadir kapan saja.

Dengan hati bersyukur dan usaha sungguh-sungguh, keberuntungan itu dapat berkembang menjadi lebih besar.

4. Burung Bertengger di Atap Rumah

Seekor burung yang hinggap lama di atap rumah dianggap sebagai pertanda turunnya kabar baik.

Primbon Jawa memandang burung sebagai utusan langit yang membawa doa atau pesan keberkahan bagi penghuni rumah.

Jika burung tersebut berkicau merdu, artinya kabar yang akan datang bersifat menyenangkan.

Hal ini diyakini sebagai simbol kebahagiaan yang sedang mendekat. Burung seakan menjadi perantara rezeki yang hadir melalui jalan tak terduga.

Pesan positif dari fenomena ini adalah mengingatkan kita untuk selalu terbuka terhadap kabar baik dan menjadi pembawa kebaikan bagi orang lain.

Sama seperti burung yang menyebarkan benih, manusia pun bisa menebarkan energi positif agar keberuntungan berbalik menghampiri.

5. Aroma Wangi Tanpa Sumber

Fenomena mencium aroma wangi tanpa mengetahui asalnya dipercaya sebagai tanda bahwa energi baik sedang mendekati seseorang.

Dalam primbon Jawa, wewangian tanpa sumber jelas dianggap sebagai simbol keberkahan.

Aroma tersebut membawa ketenangan batin dan menandakan adanya kabar menyenangkan atau rezeki yang akan segera tiba.

Hal ini sering dimaknai sebagai salam dari alam semesta untuk membuka hati agar siap menerima kebaikan.

Pesannya adalah agar kita senantiasa bersyukur dan menjaga hati tetap bersih.

Sebab, hati yang tulus dan ikhlas menjadi wadah terbaik untuk keberuntungan singgah dan berkembang.

6. Hujan Turun di Hari Panas

Fenomena hujan yang turun saat matahari bersinar terik dalam budaya Jawa dikenal sebagai udan iris atau hujan koncak.

Peristiwa ini jarang terjadi dan dianggap sebagai pertanda datangnya kejutan baik.

Dalam simbolisme Jawa, hujan di tengah panas melambangkan harmoni dua hal berbeda yang membawa keseimbangan.

Seperti halnya hidup, setelah melalui masa sulit, seseorang akan memperoleh kelegaan berupa kabar bahagia atau rezeki tak terduga.

Pesan yang dapat diambil adalah untuk tidak kehilangan harapan.

Sama seperti hujan yang tiba-tiba turun di tengah panas, pertolongan Tuhan bisa hadir di saat paling tidak diduga.

7. Binatang Kecil Masuk Rumah

Kedatangan binatang kecil seperti capung, belalang, atau kumbang ke dalam rumah sering ditafsirkan sebagai pertanda positif.

Setiap hewan membawa simbol berbeda yang semuanya bermakna keberuntungan.

Capung misalnya dipercaya membawa kabar baik, belalang melambangkan lompatan menuju kesuksesan, sementara kumbang menjadi simbol keberanian menghadapi peluang.

Keberadaan mereka di rumah menunjukkan energi positif yang sedang menyelimuti penghuni.

Pesannya adalah kita harus peka terhadap tanda-tanda sederhana dalam hidup.

Kebahagiaan sering hadir dalam bentuk kecil yang sering terabaikan, tetapi sesungguhnya menjadi awal dari keberkahan besar.

8. Ayam Berkokok di Waktu Tidak Biasa

Ayam biasanya berkokok pada pagi hari. Namun, jika ayam berkokok di waktu yang tidak semestinya, primbon Jawa mengartikannya sebagai pertanda rezeki atau kabar gembira yang akan datang.

Fenomena ini dipercaya sebagai respon ayam terhadap energi baru yang hadir di sekitar rumah.

Banyak kisah turun-temurun menyebutkan bahwa beberapa hari setelah ayam berkokok di luar waktu biasanya, keluarga yang mendengarnya akan menerima berita baik.

Pesan yang terkandung adalah perlunya kesiapan menyambut peluang.

Sama seperti kokok ayam yang hadir tak terduga, kesempatan emas pun sering datang tanpa perencanaan.

9. Angin Sepoi Masuk Tiba-Tiba

Angin sejuk yang tiba-tiba masuk rumah tanpa alasan jelas dianggap sebagai tanda perubahan positif.

Primbon Jawa menyebut fenomena ini sebagai hembusan energi keberkahan yang membawa rasa nyaman.

Jika angin tersebut datang pada pagi atau sore, artinya urusan yang sedang dihadapi akan dimudahkan.

Sementara jika terjadi pada malam hari, pertanda doa-doa yang dipanjatkan akan segera terkabul.

Pesan moral dari tanda ini adalah pentingnya menjaga ketenangan hati dan pikiran.

Angin yang menyejukkan menjadi pengingat bahwa hidup penuh kejutan indah, dan energi positif akan selalu menemukan jalannya untuk kembali kepada kita.

***