Selasa, 07 Oktober 2025

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Munculnya sebuah lubang besar mengejutkan warga Bangkok, Thailand pada hari Rabu (24/9). Lubang yang terletak di Jalan Samsen, dekat Rumah Sakit Vajira, dikabarkan memiliki kedalaman sekitar 50 meter.

Akibatnya, Jalan Sukhothai yang berada di sekitar kawasan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan besar karena menunjukkan adanya pergeseran tanah. Kira-kira apa penyebab munculnya lubang besar di Bangkok ini? Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah ringkasan informasinya di bawah ini.

1. Terjadi sekitar pukul 07.00 pagi

Ketidakstabilan tanah di sekitar Jalan Samsen diperkirakan terjadi pada pukul 07.00 waktu setempat. Selain rumah sakit, wilayah ini juga berdekatan dengan sekolah dan kantor polisi.

"Rumah Sakit Vajira, terletak di Jalan Samsen, Distrik Dusit, Bangkok, memiliki lubang dengan ukuran 30 x 30 meter dan kedalaman 50 meter, yang cenderung semakin ambrol. Selanjutnya, di tempat kejadian, dua tiang listrik roboh dan terdapat sebuah gerbong kereta,"begitu bunyi pernyataan dari Polisi Kerajaan Thailand (RTP), dikutip dari People.

Lubang besar tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan di Kantor Polisi Metropolitan Samsen yang berdekatan, di mana dua tiang listrik dan truk derek terjatuh. Selain itu, dua kendaraan lainnya juga ikut masuk ke dalam lubang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.

2. Penyebab lubang raksasa di Bangkok

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt menyatakan bahwa lubang tersebut disebabkan oleh aktivitas konstruksi di stasiun kereta bawah tanah. Selain itu, saat ini Thailand sedang memasuki musim hujan.

Pada hari Rabu sore, longsoran tambahan dilaporkan terjadi di lubang besar tersebut. Kemungkinan penyebabnya adalah air yang mengalir ke wilayah tersebut. Selain itu, saluran pipa pembuangan memungkinkan tanah masuk ke dalam terowongan dan stasiun MRT yang berada di bawahnya.

3. Cara mengatasi lubang raksasa di Bangkok

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Authority MRT Thailand (MRTA) bersama dengan kontraktor telah menurunkan lebih dari 50.000 karung pasir untuk menghentikan aliran air masuk ke dalam terowongan. Tanpa tindakan ini, penurunan tanah dikhawatirkan akan semakin memburuk. Pengecoran beton tambahan juga akan dilakukan di area tersebut.

Menurut laporan terbaru Nationthailand.com, aktivitas pergerakan tanah telah mengalami penurunan yang cukup besar. Meskipun demikian, pihak berwenang tetap waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman akibat curah hujan tinggi. Selain dapat memengaruhi ketahanan tanah, air yang meluap juga berpotensi mengubah bentuk lereng.

"Penyebab utama pergerakan tanah terjadi ketika tanah tidak memiliki ruang untuk bergerak; setelah terhambat, pergerakan akan berhenti. Namun, hujan lebat dapat mengubah kemiringan dan memengaruhi kestabilan. kata Gubernur Bangkok.

4. Proses pengungsian penduduk sekitar

Gubernur Bangkok mengonfirmasi bahwa banyak warga telah pindah ke tempat penampungan sementara, sementara sebagian lainnya memilih menginap di hotel. Mengenai ruko-ruko di dekat Jalan Samsen, tercatat 21 penghuni.

Selanjutnya, Gubernur Bangkok menyampaikan bahwa fokus saat ini adalah mengidentifikasi jumlah keluarga yang terkena dampak kekurangan pasokan air atau listrik di lingkungan sekitar Samsen. Badan Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk menentukan bantuan tambahan apa yang bisa diberikan.

5. Ringkasan mengenai proyek MRT yang menjadi penyebab terbentuknya lubang besar di Bangkok

Lokasi lubang besar di Bangkok yang menjadi bagian dari jalur MRT Purple Line, yang akan menghubungkan Tao Poon-Rat Burana (Jalan Lingkar Kanchanaphisek). Proyek konstruksi ini dilakukan melalui kemitraan antara Sino-Thai Engineering & Construction Public Company Limited, dengan CH. Karnchang bertindak sebagai kontraktor dan peralatan bor berasal dari luar negeri.

Enam kontrak dengan total nilai 82 miliar Baht telah dimulai sejak tahun 2022. Area yang mengalami amblesan merupakan bagian dari Kontrak 1 yang mencakup desain dan pembangunan terowongan serta stasiun bawah tanah antara Tao Poon dan Perpustakaan Nasional, dengan anggaran sebesar 19,43 miliar baht.

Proyek Jalur Biru MRT ini diperkirakan akan selesai dan siap digunakan oleh masyarakat pada tahun 2027. Namun, kejadian lubang besar ini adalah kasus terbaru dan belum diketahui secara pasti apakah akan memengaruhi jadwal pengerjaannya. Semoga yang terbaik terjadi, ya, Bela!

Satu Tahun Setelah Tragedi Itaewon, Apakah Perayaan Halloween di Korea Kembali? Mengenal Sukhothai, Pusat Kota Sebelum Bangkok di Thailand

0 Please Share a Your Opinion.: