Senin, 13 Oktober 2025

Eskalator dan Teleprompter Macet di Markas PBB, Trump Klaim Jadi Korban '3 Sabotase'

Eskalator dan Teleprompter Macet di Markas PBB, Trump Klaim Jadi Korban '3 Sabotase'
Eskalator dan Teleprompter Macet di Markas PBB, Trump Klaim Jadi Korban '3 Sabotase'

Radar Info- Kejadian tak terduga yang dialami Presiden AS Donald Trump saat berada di kantor pusat PBB tiba-tiba membuatnya marah dan menyatakan dirinya menjadi korban tiga tindakan sabotase.

Tiga kejadian yang videonya menyebar di media sosial, menurut Trump, "benar-benar tindakan sabotase," mengacu pada laporan dari Times of London yang menyebutkan bahwa staf PBB terdengar bercanda bahwa mereka mungkin akan mematikan eskalator dan memaksa Trump berjalan kaki ke aula untuk memberikan pidatonya.

Peristiwa yang membuat Trump marah adalah ketika ia bersama Ibu Negara AS Melania Trump sedang naik eskalator yang tiba-tiba berhenti, sehingga mereka harus terus berjalan naik tangganya sampai ke atas.

"Orang-orang yang melakukan hal itu harus ditangkap!" kata presiden dengan nada marah, sebagaimana dilaporkan AP dari Truth Social.

Seorang perwakilan PBB mengira bahwa seseorang dari rombongan Trump mungkin bersalah atas kemacetan pada eskalator.

Eskalator tiba-tiba berhenti, hampir membuat Melania Trump jatuh, merupakan salah satu dari paling sedikit tiga kesalahan yang diperhatikan oleh Trump saat ia berada di gedung tersebut untuk memberikan pidato di depan para pemimpin dunia dan diplomat dalam Sidang Umum PBB di New York.

Kedua, Trump menyatakan bahwa teleprompternya menjadi "gelap gulita" saat berpidato di PBB. Kendala dengan klaim tersebut adalah Gedung Putih bertanggung jawab dalam mengoperasikan teleprompter bagi presiden, demikian dikatakan oleh seorang pejabat PBB yang berbicara dengan nama samaran karena sifat sensitif dari isu ini.

Ketiga, Trump menyatakan bahwa suara di PBB dimatikan saat dia berbicara dan orang-orang hanya bisa mendengar pidatonya jika ada penerjemah yang menyampaikannya melalui earphone. Trump mengatakan istrinya, Melania, memberitahunya bahwa dia tidak bisa mendengar apa yang dia katakan.

"Ini bukan kebetulan, ini tindakan sabotase yang terencana," ujar Trump, yang saat ini sedang berupaya melakukan investigasi terkait isu ini.

Trump meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyimpan rekaman keamanannya mengenai penghentian eskalator karena Badan Rahasia akan terlibat dalam penyelidikan tersebut.

Presiden Trump meminta penangkapan terkait dengan eskalator yang tiba-tiba berhenti bekerja di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa tepat setelah ia dan Ibu Negara Melania Trump naik ke atasnya pada hari Selasa, 23 September 2025.

"Pertama, eskalator yang menuju Lantai Utama tiba-tiba berhenti. Berhenti secara mendadak. Sangat menakjubkan bahwa Melania dan saya tidak jatuh ke depan ke tepi tajam tangga baja ini, dengan wajah terlebih dahulu. Hanya saja kami masing-masing memegang pegangan tangga dengan kuat, atau itu akan menjadi bencana," lanjut presiden sebagaimana dilaporkan Antara dari Sputnik.

Setelah tuduhan Trump terhadap "kesengajaan" peristiwa ini, Departemen Rahasia Amerika Serikat sedang menyelidiki apakah gangguan pada eskalator dan teleprompter selama kunjungan Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump ke Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) disebabkan oleh peretasan yang sengaja dilakukan. Bloomberg melaporkan hal tersebut, merujuk pada beberapa sumber pada hari Rabu.

Di sisi lain, pada hari Selasa, seorang sumber dari PBB memberi tahu RIA Novosti bahwa escalator di kantor pusat PBB yang membawa Trump dan Melania berhenti karena mekanisme keselamatan bekerja secara tidak sengaja.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric selanjutnya menjelaskan bahwa sistem keamanan otomatis di bagian bawah tangga eskalator mungkin aktif karena seorang kameraman yang sedang merekam kedatangan Trump dan istrinya.

Sistem tersebut dibuat untuk menghindari orang atau benda terjebak atau tertarik ke dalam gigi roda.

"Videografer mungkin secara tidak sengaja mengaktifkan fitur keamanan tersebut," kata Dujarric kepada para jurnalis, sambil menambahkan bahwa kamerawan itu berasal dari delegasi Amerika Serikat.

Dalam pidato yang berlangsung selama 56 menit dalam Sidang Majelis Umum PBB, Trump menyampaikan keluhannya bahwa dirinya dan Melania pernah terjebak di sebuah eskalator serta teleprompter mengalami gangguan tepat saat ia mulai berbicara.

Ia mengkritik bahwa yang ia peroleh dari PBB hanyalah eskalator dan teleprompter "yang buruk." ***

Sabtu, 11 Oktober 2025

Kacab Bank BUMN Sempat Komunikasi dengan Kakaknya Sebelum Diculik

Kacab Bank BUMN Sempat Komunikasi dengan Kakaknya Sebelum Diculik

BOGOR, D'moneyTalk - Kepala cabang bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37), sempat berkomunikasi dengan kakaknya sebelum dirinya diculik dan dibunuh.

Juru bicara keluarga korban, Widodo Bayu Ajie mengatakan, kacab bank BUMN itu beberapa jam sebelum diculik dan dibunuh sempat berkomunikasi dengan kakak tertuanya yang berada di Surabaya.

"Tidak ada gelagat aneh yang diperlihatkan oleh korban selama ini. Bahkan di hari kejadian, di siang harinya, dia (korban) masih ngobrol telponan sama kakaknya yang ada di Surabaya," ujar Bayu, saat ditemui D'moneyTalk, Senin (25/8/2025) malam.

"Jadi, Ilham ini kan sempat tugas di Surabaya. Nah, kakaknya yang paling tua lagi ada di sana. Terus mereka telponan ngomongin soal kuliner, makanan," sambung dia.

Sang kakak tak mengira jika obrolan tersebut menjadi obrolan terakhirnya dengan adiknya.

Kabar kasus penculikan serta pembunuhan yang diterima keluarga korban di hari kejadian itu itu ibarat petir di siang bolong. Tidak ada yang menduganya.

"Ngobrol biasa itu, kayak enggak ada beban. Makanya, kakaknya sama sekali enggak duga. Istrinya juga terpukul, anak-anaknya juga. Enggak kebayang kan," kata Bayu.

Bayu menyampaikan, keluarga korban meminta agar para pelaku penculikan dan pembunuhan dapat dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan.

"Keinginan kami satu, para pelaku ini dihukum sesuai hukum yang berlaku. Terang benderang kasus ini, tidak ada yang ditutup-tutupi," ucap dia.

Pihak keluarga saat ini masih menunggu informasi terbaru dari polisi dalam penanganan kasus tersebut.

"Prosesnya saat ini kan masih penangkapan-penangkapan, belum ada statement dari polisi soal motif dan sebagainya. Harapan keluarga kasus ini bisa ditegakkan," ujar dia.

8 pelaku ditangkap

Subdit Resmob dan Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap delapan orang yang terlibat dalam kasus ini.

Sebanyak tiga pria berinisial AT, RS, dan RAH, ditangkap di sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025). Di hari yang sama, pria berinisial EW ditangkap di Bandar Udara Komodo Nusa Tenggara Timur.

Mereka adalah pelaku penculikan yang membawa MIP dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Sementara, polisi menangkap empat aktor intelektual dalam penculikan dan pembunuhan MIP. Empat orang itu ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam operasi terpisah.

Tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB.

Sementara pelaku berinisial C diringkus di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.

Kronologi penculikan

MIP ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.

Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.

Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.

Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.

Belakang diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.

Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima D'moneyTalk, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.

Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.

Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.

Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.

Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.

Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.

Jumat, 10 Oktober 2025

Keluarga Byron Dumschat Kecewa dengan Penanganan Kematian Anaknya oleh Polisi Bali

Keluarga Byron Dumschat Kecewa dengan Penanganan Kematian Anaknya oleh Polisi Bali

Baca beritanya dalam bahasa Inggris

Polisi di Bali rencananya akan memanggil tiga warga Australia terkait kematian seorang pria berusia 23 tahun asal Queensland, yang jenazahnya ditemukan di kolam renang sebuah villa di Bali.

Ibu dari anaknya mengira ada tindakan kriminal di balik kematian putranya.

Berdasarkan laporan polisi, mereka ingin berbicara dengan tiga individu yang mengenal Byron James Dumschat sebelum ia meninggal.

Byron adalah seorang karyawan yang bekerja dengan sistem 'fly-in fly-out' dari Noosa, wilayah Queensland.

Dokumen yang dilihat oleh ABC menunjukkan bahwa kepolisian Bali berencana mengajukan permohonan kepada Kepolisian Federal Australia (AFP) agar ketiga warga Australia tersebut, yang telah meninggalkan Indonesia, diserahkan.

Tiga orang diperbolehkan meninggalkan Bali

Byron meninggal di The Grove Bumbak, wilayah Seminyak, tempat ia menginap bersama seorang teman pada 26 Mei 2025.

Meskipun ibunya, Chantal Haddow, dan keluarganya mengetahui kematian Byron segera setelah jenazahnya ditemukan, pihak berwajib di Bali baru menerima laporan mengenai kematian tersebut empat hari setelahnya.

"Mereka mengatakan dia tenggelam di kolam renang ... dan tidak ada indikasi tindakan kriminal," ujar Chantal.

Ini terasa seperti belum bangun dari mimpi buruk.

Hasil pemeriksaan forensik di Bali menunjukkan bahwa terdapat kandungan alkohol yang tinggi dalam tubuh Byron, ditambah dengan penggunaan obat antidepresan.

Laporan tersebut juga membenarkan adanya lebam di dahi sebelah kiri, kelopak mata kanan, dan lutut kanan Byron "karena cedera akibat benda tumpul."

Laporan tersebut menyebutkan adanya memar dan cedera pada tubuhnya "yang tidak mengancam nyawa", tetapi jika dikaitkan dengan konsumsi alkohol dan obat antidepresan "dapat memperparah" kondisi Byron.

Buku laporan kepolisian Bali menyatakan bahwa polisi berkeinginan untuk berkomunikasi dengan teman Byron serta dua perempuan yang berada di villa miliknya sebelum ia meninggal.

Mereka berharap bisa mengetahui momen-momen terakhirnya.

Seorang pengacara dari keluarga Haddow, yang berbicara di Bali pada hari Rabu lalu, meragukan mengapa tiga warga Australia tersebut bisa pergi dari Indonesia tanpa berkomunikasi dengan pihak kepolisian.

"Karena alasan yang tidak dijelaskan secara rinci, polisi memperbolehkan ketiganya pergi dari Bali tanpa pemeriksaan dan tanpa memberikan penjelasan apa pun mengenai kejadian yang menyebabkan kematian Byron," kata Ni Luh Sari, dari Kantor Hukum Malekat Hukum International.

Polisi mengatakan mereka memerlukan bantuan dari konsulat Australia untuk mendapatkan keterangan dari ketiga saksi tersebut. Namun, sangat mengkhawatirkan, hingga saat ini konsulat belum memberikan respons apa pun.

Tim hukum juga mencatat adanya memar, perdarahan, dan cedera kepala yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai penyebab kematian Byron.

Mereka tidak konsisten dengan penjelasan sederhana bahwa ia hanya ditemukan di kolam renang.

Keluarga Haddow menyampaikan kepada ABC bahwa mereka tidak puas dengan penanganan kasus ini oleh polisi Bali, dan menginginkan polisi melakukan penyelidikan terhadap transaksi keuangan sebelum kematian, serta memeriksa rekaman CCTV dari malam kematian secara forensik.

Mereka menyebutkan bahwa Pengadilan Koroner Queensland sedang melakukan penyelidikan dengan dukungan dari kepolisian Queensland.

Badan kepolisian federal Australia tidak memberikan pernyataan kepada ABC.

Jenazah dikirim kembali ke Australia tanpa memiliki jantung

Chantal menyebutkan bahwa jenazah putranya tiba di Australia sekitar sebulan setelah kematiannya, yaitu pada 18 Juni.

Beberapa hari setelahnya, ia akhirnya mengetahui bahwa jantung putranya telah diambil, meskipun ia telah meminta seluruh tubuh anaknya dikembalikan untuk proses pemakaman.

Jantung itu tiba di Australia pada pertengahan Agustus, namun keterlambatan dalam pemeriksaan membuatnya belum menerima konfirmasi bahwa organ tersebut benar-benar milik anaknya.

"Ketika saya mengetahui dia dikembalikan tanpa jantungnya, saya benar-benar kaget," ujar Chantal.

Saya bahkan tidak tahu cara menghadapinya.

Konsultan hukum keluarga menyebutkan bahwa mereka dikenakan biaya sebesar AU$700 untuk pengembalian jantung tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Bali, Dr. Made Sudarmaja, menyatakan bahwa otopsi dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Byron "anak yang sangat baik"

Byron bekerja di tambang Darwin di sebuah pabrik dengan tugas sebagai pengoperasi alat angkut, dan sering melakukan perjalanan bolak-balik antara Darwin untuk bekerja.

Chantal menyebutkan bahwa Byron bekerja selama dua minggu, lalu mengambil libur satu minggu dengan menghabiskan waktu di rumah mereka di Cooroy.

Chantal menyebutkan bahwa putranya memiliki "hati yang mulia."

"Ia penuh semangat, selalu gembira, selalu tersenyum, dan selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan," katanya.

Ia sangat ramah, sangat dermawan, benar-benar anak yang sangat baik.

Ia juga meninggalkan seorang kakak laki-laki yang berusia 19 tahun dan seorang adik perempuan yang berusia 14 tahun.

Keluarga 'butuh penyelesaian'

Ni Luh Sari menyebutkan bahwa keluarga Haddow "mengalami pelanggaran hak sebagai anggota keluarga dekat."

"Mereka berhak mengetahui fakta, menerima penjelasan yang tulus, serta agar anak mereka diperlakukan dengan penuh kehormatan dan martabat," ujarnya.

Kejadian ini memicu pertanyaan mendalam mengenai praktik medis di Bali.

Klien kami akan terus berjuang demi keadilan hingga seluruh kebenaran terungkap ... kami mengharapkan Polisi Badung untuk melakukan penyelidikan secara transparan, profesional, dan mandiri.

Chantal menyebutkan bahwa keluarganya memerlukan penyelesaian.

"Ku tidak bisa menghentikan pikiranku tentang hal itu," ujar Chantal.

Ia adalah seorang pria berusia 23 tahun yang dalam kondisi fisik yang baik dan sehat, ia merupakan atlet renang yang tangguh dan besar di lingkungan kolam renang di halaman belakang serta sering pergi memancing di air yang dalam.

"Tidak mungkin dia tenggelam."

Diproduksi oleh Erwin Renaldi darilaporan dalam bahasa Inggris

BGN Tutup Dapur SPPG yang Bermasalah Sampai Investigasi Selesai

BGN Tutup Dapur SPPG yang Bermasalah Sampai Investigasi Selesai

Radar Info,JAKARTA — Badan Pangan Nasional (BGN) mengakui telah menutup beberapa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami masalah dalam pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyampaikan bahwa penutupan dapur tersebut dilakukan setelah ditemukan pelanggaran terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang berpotensi membahayakan penerima manfaat MBG, termasuk kejadian keracunan makanan setelah mengonsumsi menu MBG.

Nanik mengatakan, penutupan dapur SPPG akan terus berlangsung hingga hasil penyelidikan akhir dikeluarkan.

"Ini yang terbaru, hari ini kami telah mengirimkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah, dimulai dari yang paling banyak terjadi pada bulan September, kami tutup sementara hingga investigasi selesai," ujar Nanik di Hotel Artotel Cibubur, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

Oleh karena itu, Nanik mengungkapkan bahwa dapur SPPG yang sebelumnya hanya ditutup sementara, kini secara resmi ditutup tanpa batas waktu hingga hasil investigasi selesai.

"Tetapi kami telah mengirimkan surat hari ini, yang sebelumnya hanya merupakan penutupan sementara, kami tutup dalam waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Menurutnya, akibat penutupan dapur SPPG yang bermasalah, pihak yayasan atau lembaga yang mengelola dapur tersebut menjadi menanggung kerugian.

Nanik mengungkapkan, beberapa dapur SPPG yang ditutup antara lain 2 titik SPPG di Bandung, 1 SPPG di Garut, 1 SPPG di Tasikmalaya, serta 1 dapur SPPG di Banggai.

Di sisi lain, sejumlah dapur SPPG lainnya masih dalam proses penyelidikan. Karena, menurut Nanik, tidak semua kasus disebabkan oleh keracunan.

"[Dapur SPPG] yang lainnya seluruhnya sedang dalam penyelidikan. Karena terkadang ada kejadian, misalnya penyebabnya ternyata bukan keracunan, jadi kita akan berdasarkan hasil penyelidikan nanti," katanya.

Selain penutupan dapur, Nanik menyampaikan bahwa BGN juga menghentikan sementara jabatan Kepala SPPG di beberapa dapur yang mengalami masalah. “KSPPG-nya sekarang sedang tidak aktif. Ada, kita langsung tindak lanjuti,” jelasnya.

Nanik juga menyatakan bahwa BGN telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH) dalam menangani dugaan pelanggaran berat, termasuk membuka kemungkinan adanya unsur pidana.

"Jika ditemukan unsur-unsur pidana atau kesengajaan, misalnya setelah uji pada sampel makanan ini nanti ditemukan zat-zat tertentu, kami akan menindak secara hukum. Kami tidak main-main dalam menangani hal ini," katanya.

Meskipun demikian, Nanik mengakui terdapat kesalahan internal dalam pengawasan. Namun, menurutnya, mitra juga dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik karena seharusnya ikut memantau proses yang berlangsung di lapangan.

"Kita sendiri harus mengakui, dalam hal ini BGN bersalah, jadi kita tidak bisa menyalahkan pihak lain. Dan tentu saja mitra juga bersalah karena tidak melakukan pengawasan," tutupnya.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) merilis data terbaru mengenai kasus keracunan makanan dalam program MBG. Data yang diperoleh dari BGN mencatat sebanyak 46 kasus dengan 5.080 korban hingga tanggal 17 September. Sementara itu, Kemenkes melaporkan 60 kasus dengan 5.207 penderita pada 16 September. Di sisi lain, BPOM melaporkan 55 kasus dengan 5.320 penderita hingga 10 September 2025.

Selasa, 07 Oktober 2025

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Sempat Menyentuh 900 Meter di Atas Puncak

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Sempat Menyentuh 900 Meter di Atas Puncak
D'moneyTalk – Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi letusan yang sempat menyentuh 900 meter pada Rabu (24/9) malam.

Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut dilaporkan mengalami empat kali erupsi di atas puncak (Mahameru) pada Rabu (24/9).

Dikutip dari situs berita ANTARA, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi memberikan laporan tertulis terkait erupsi yang diterima di Lumajang.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 24 September 2025, pukul 21.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak," kata Yadi.

Yadi mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Kamis (25/9) pukul 01.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati yang menurun kurang lebih 600 meter di atas puncak.

Sigit Rian Alfian yang menggantikan Yadi berkata bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi pertama terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 127 detik.

Gunung Semeru mengalami erupsi kedua pada pukul 05.50 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati yang semakin menurun kurang lebih 500 meter di atas puncak.

Sigit mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.

Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 115 detik.

Yadi yang kembali menggantikan Sigit melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi ketiga pada pukul 06.56 WIB.

Menurut Yadi, tinggi kolom letusan Gunung Semeru pada erupsi ketiga teramati kembali meningkat kurang lebih 700 meter di atas puncak.

Yadi mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.

Erupsi ketiga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik.

Berdasarkan keterangan dari aplikasi MAGMA Indonesia pada Kamis (25/9), erupsi Semeru saat ini masih dalam status Waspada atau level II.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

Masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujar Yadi.

PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selain itu, masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Munculnya sebuah lubang besar mengejutkan warga Bangkok, Thailand pada hari Rabu (24/9). Lubang yang terletak di Jalan Samsen, dekat Rumah Sakit Vajira, dikabarkan memiliki kedalaman sekitar 50 meter.

Akibatnya, Jalan Sukhothai yang berada di sekitar kawasan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan besar karena menunjukkan adanya pergeseran tanah. Kira-kira apa penyebab munculnya lubang besar di Bangkok ini? Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah ringkasan informasinya di bawah ini.

1. Terjadi sekitar pukul 07.00 pagi

Ketidakstabilan tanah di sekitar Jalan Samsen diperkirakan terjadi pada pukul 07.00 waktu setempat. Selain rumah sakit, wilayah ini juga berdekatan dengan sekolah dan kantor polisi.

"Rumah Sakit Vajira, terletak di Jalan Samsen, Distrik Dusit, Bangkok, memiliki lubang dengan ukuran 30 x 30 meter dan kedalaman 50 meter, yang cenderung semakin ambrol. Selanjutnya, di tempat kejadian, dua tiang listrik roboh dan terdapat sebuah gerbong kereta,"begitu bunyi pernyataan dari Polisi Kerajaan Thailand (RTP), dikutip dari People.

Lubang besar tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan di Kantor Polisi Metropolitan Samsen yang berdekatan, di mana dua tiang listrik dan truk derek terjatuh. Selain itu, dua kendaraan lainnya juga ikut masuk ke dalam lubang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.

2. Penyebab lubang raksasa di Bangkok

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt menyatakan bahwa lubang tersebut disebabkan oleh aktivitas konstruksi di stasiun kereta bawah tanah. Selain itu, saat ini Thailand sedang memasuki musim hujan.

Pada hari Rabu sore, longsoran tambahan dilaporkan terjadi di lubang besar tersebut. Kemungkinan penyebabnya adalah air yang mengalir ke wilayah tersebut. Selain itu, saluran pipa pembuangan memungkinkan tanah masuk ke dalam terowongan dan stasiun MRT yang berada di bawahnya.

3. Cara mengatasi lubang raksasa di Bangkok

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Authority MRT Thailand (MRTA) bersama dengan kontraktor telah menurunkan lebih dari 50.000 karung pasir untuk menghentikan aliran air masuk ke dalam terowongan. Tanpa tindakan ini, penurunan tanah dikhawatirkan akan semakin memburuk. Pengecoran beton tambahan juga akan dilakukan di area tersebut.

Menurut laporan terbaru Nationthailand.com, aktivitas pergerakan tanah telah mengalami penurunan yang cukup besar. Meskipun demikian, pihak berwenang tetap waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman akibat curah hujan tinggi. Selain dapat memengaruhi ketahanan tanah, air yang meluap juga berpotensi mengubah bentuk lereng.

"Penyebab utama pergerakan tanah terjadi ketika tanah tidak memiliki ruang untuk bergerak; setelah terhambat, pergerakan akan berhenti. Namun, hujan lebat dapat mengubah kemiringan dan memengaruhi kestabilan. kata Gubernur Bangkok.

4. Proses pengungsian penduduk sekitar

Gubernur Bangkok mengonfirmasi bahwa banyak warga telah pindah ke tempat penampungan sementara, sementara sebagian lainnya memilih menginap di hotel. Mengenai ruko-ruko di dekat Jalan Samsen, tercatat 21 penghuni.

Selanjutnya, Gubernur Bangkok menyampaikan bahwa fokus saat ini adalah mengidentifikasi jumlah keluarga yang terkena dampak kekurangan pasokan air atau listrik di lingkungan sekitar Samsen. Badan Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk menentukan bantuan tambahan apa yang bisa diberikan.

5. Ringkasan mengenai proyek MRT yang menjadi penyebab terbentuknya lubang besar di Bangkok

Lokasi lubang besar di Bangkok yang menjadi bagian dari jalur MRT Purple Line, yang akan menghubungkan Tao Poon-Rat Burana (Jalan Lingkar Kanchanaphisek). Proyek konstruksi ini dilakukan melalui kemitraan antara Sino-Thai Engineering & Construction Public Company Limited, dengan CH. Karnchang bertindak sebagai kontraktor dan peralatan bor berasal dari luar negeri.

Enam kontrak dengan total nilai 82 miliar Baht telah dimulai sejak tahun 2022. Area yang mengalami amblesan merupakan bagian dari Kontrak 1 yang mencakup desain dan pembangunan terowongan serta stasiun bawah tanah antara Tao Poon dan Perpustakaan Nasional, dengan anggaran sebesar 19,43 miliar baht.

Proyek Jalur Biru MRT ini diperkirakan akan selesai dan siap digunakan oleh masyarakat pada tahun 2027. Namun, kejadian lubang besar ini adalah kasus terbaru dan belum diketahui secara pasti apakah akan memengaruhi jadwal pengerjaannya. Semoga yang terbaik terjadi, ya, Bela!

Satu Tahun Setelah Tragedi Itaewon, Apakah Perayaan Halloween di Korea Kembali? Mengenal Sukhothai, Pusat Kota Sebelum Bangkok di Thailand

Senin, 06 Oktober 2025

KontraS Beberkan Dugaan Kekerasan Seksual terhadap Massa yang Ditangkap

KontraS Beberkan Dugaan Kekerasan Seksual terhadap Massa yang Ditangkap

D'moneyTalk, SURABAYA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya menyampaikan bahwa massa yang ditangkap pasca aksi unjuk rasa berujung kerusuhan pada akhir Agustus 2025 di Surabaya, diduga mengalami tindakan penganiayaan hingga kekerasan seksual oleh aparat kepolisian.

KontraS Surabaya mengungkapkan dugaan-dugaan tersebut lewat sebuah video pendek yang berisi kesaksian 2 korban yang ditangkap oleh polisi, tetapi kemudian dibebaskan karena terbukti tidak terlibat dalam peristiwa tersebut. 

Korban pertama, Warno (bukan nama sebenarnya), mengaku bahwa dirinya menerima penganiayaan fisik ketika digiring aparat dan menjalani proses pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya.

Dia juga menyebut perilaku serupa juga dialami sekitar ratusan orang lainnya yang sama-sama ditangkap dan diringkus.

"Selang, tongkat, sabuk dipukulkan ke punggung berkali-kali. (Jumlah orang yang mendapat tindak penganiayaan) sekitar 150-an," ucap Warno dalam cuplikan rekaman video yang diputar KontraS Surabaya, Rabu (24/9/2025).

Korban kedua, Warni (bukan nama sebenarnya), juga menjelaskan secara spesifik dugaan perilaku kekerasan seksual yang dialaminya.

Dia mengaku dipaksa aparat kepolisian untuk mengoleskan balsam terhadap alat vitalnya saat menjalani tes urine.

Praktik tersebut, ujarnya, juga dilakukan secara bergantian bersama-sama dengan mereka yang ditangkap polisi. 

"Ketika tes urine, alat kelamin kita dikasih balsam. Gantian saya ngasih balsam duluan (kemudian bergiliran). Anak-anak (dipaksa) 'ayo kencing ayo kencing', terus misal kencingnya cuma satu tetes dua tetes, langsung disikat (dipukul)," papar Warni. 

Terkait dugaan tindakan kekerasan seksual tersebut, Kabiro Kampanye HAM KontraS Surabaya, Zaldi Maulana, menyebut bahwa hal itu terjadi terhadap Warni dan sekitar 19 orang lainnya yang ditangkap.

"Jadi untuk teknisnya itu, satu anak Si A (dipaksa) memberikan balsam kepada Si B, kemudian Si B memberikan balsam kepada si A secara bergantian gitu. Selain itu, juga enggak boleh kalau semisal kelihatan ngasih balsam itu sedikit, jadi harus banyak gitu kan. Kemudian mereka tidak diizinkan untuk pergi ke kamar mandi," ujar dia.

Terkait dugaan tindakan kekerasan seksual yang terjadi itu, Zaldi menyatakan korban dan orang tuanya mengalami guncangan psikologis. Terlebih korban Warno yang masih berusia 18 tahun dan duduk di bangku kelas XII SMK. 

"Untuk langkah hukum, kami belum memutuskan, karena itu hak keputusan korban. Sampai hari ini kami masih terus berkoordinasi dengan orang tua sebab kondisinya ini belum stabil masih ada rasa ketakutan," sebut Zaldi. 

KontraS Surabaya pun mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera menghentikan tindakan penangkapan massal, membebaskan seluruh tahanan, menghormati hak memilih penasihat hukum independen, dan menghentikan narasi kriminalisasi anarkisme.

Mereka juga meminta kepada pemerintah untuk menegakkan penuh UU SPPA dan prinsip diversi bagi anak. Selain itu mendorong Komnas HAM, KPAI, Ombudsman, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertindak tegas.

"Jangan diam! Segera lakukan investigasi dan jalankan fungsi dan mandat HAM. Jadikan kasus ini indikator lemahnya implementasi ICCPR, CRC, dan CAT di Indonesia," serunya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Bisnis, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan enggan berkomentar lebih jauh mengenai dugaan tindakan kekerasan seksual yang dilakukan aparat terhadap massa aksi yang ditangkap tersebut.

Tiga Pelaku Edit Foto Syur AI Siswi Cirebon Mundur dari Sekolah, Kenal Saat SMP

Tiga Pelaku Edit Foto Syur AI Siswi Cirebon Mundur dari Sekolah, Kenal Saat SMP
Tiga Pelaku Edit Foto Syur AI Siswi Cirebon Mundur dari Sekolah, Kenal Saat SMP

Liputan Jurnalis Radar Info, Eki Yulianto

Radar Info, CIREBON-Kasus foto seorang siswi SMA di Cirebon yang diedit dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) hingga terlihat telanjang semakin mendapat perhatian masyarakat.

Setelah video yang berisi ratusan foto hasil manipulasi menyebar di WhatsApp, kini keluarga tiga tersangka pelaku memastikan anak mereka memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah.

Jaminan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum dua tersangka yang bernama I dan A, yaitu Angga, dalam konferensi pers di sebuah kafe di kawasan Pekalangan, Kota Cirebon, pada Senin (25/8/2025) malam.

"Untuk ketiga tersangka pelaku ini, kami pastikan mengundurkan diri, tidak ada yang dikeluarkan. Ketiganya semua mengundurkan diri," kata Angga.

Menurutnya, keputusan tersebut diambil setelah keluarga menyadari kesalahan yang dilakukan anak-anak mereka dan memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari sekolah.

Jika klien kami I dan A bersekolah di tempat yang sama, sedangkan klien teman saya Gusti, yaitu si V, berbeda sekolah.

"Semua mundur setelah kami menyadari kesalahan mereka. Keluarga kemudian mengambil keputusan untuk mengambil anaknya," katanya.

Angga menekankan, terdapat banyak informasi yang tidak jelas dan berbeda-beda beredar di kalangan masyarakat mengenai jumlah foto yang beredar.

Ia menolak pendapat bahwa terdapat ratusan foto korban yang diubah.

Benar, jumlah foto dari klien kami hanya berkisar antara 23 hingga 25.

"Dari jumlah tersebut, hanya lima yang terlihat menarik. Sisanya masih tertutup. Dari kelima foto itu, masing-masing berbeda, artinya satu korban memiliki satu foto," katanya.

Ia menuturkan, korban dan pelaku sebenarnya memiliki hubungan persahabatan yang sudah lama terjalin.

Korban dan pelaku adalah teman sekelas SMP. Setelah masuk SMA, mereka terpisah.

"Foto yang digunakan diambil pada masa peralihan dari SMP ke SMA, sekitar Maret hingga Mei," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, pihak keluarga juga menyampaikan permohonan maaf.

Selain permintaan maaf, kami selaku perwakilan keluarga tersangka pelaku juga merasa khawatir jika kasus ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu.

"Kami juga siap menghadapi konsekuensi, baik yang bersifat materiil maupun sosial, yang selama ini sudah sangat berat bagi keluarga kami," ujarnya.

Ia berharap para korban serta keluarga dapat membuka pintu pengampunan dan menyelesaikan masalah ini melalui jalur keluarga.

"Permintaan maaf tetap akan kami lakukan. Tindakan ini kami lakukan agar terbuka kesempatan dari para korban," katanya.

Di sisi lain, suasana pertemuan yang diadakan di Jalan dr Wahidin, Kota Cirebon, pada siang hari, antara orang tua korban dan pelaku serta didampingi oleh kuasa hukum mereka, berlangsung penuh emosi.

Seorang ibu yang menjadi korban tidak mampu menahan air mata saat menyampaikan perasaannya di depan semua pihak.

"Anak kami memiliki masa depan. Kami sangat tidak terima jika putrinya dijadikan bahan foto yang tidak senonoh. Meskipun bukan tubuh anak kami, wajahnya adalah wajah anak-anak kami," katanya dengan suara bergetar.

Wakil hukum korban, Sharmila, juga menyatakan bahwa kasus ini melibatkan beberapa pihak.

"Yang melakukan pengeditan memang hanya satu orang, tetapi ada yang menyediakan foto dan ada pula yang ikut menyebarkan. Jadi tidak sendirian," jelas Sharmila.

Di sisi lain, kuasa hukum korban lainnya, Reza, menekankan pentingnya penanganan kasus ini secara hukum.

"Jangan sampai dilewatkan begitu saja. Ada Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang mampu menjerat pelaku. Kita semua berharap para korban mendapatkan keadilan," ujar Reza.

Seperti yang diketahui, perkara ini melibatkan tiga tersangka dengan inisial V, I, dan A, yang saat ini masih menjadi siswa di dua sekolah ternama di Cirebon.

Mereka telah diperiksa oleh penyidik Polres Cirebon Kota bersama orang tua masing-masing pada hari Sabtu (23/8/2025).

Tidak lama setelah itu, sejumlah korban yang jumlahnya diperkirakan puluhan menjalani pemeriksaan.

Informasi terkini mengungkapkan, selain beredar di WhatsApp, gambar-gambar hasil manipulasi AI tersebut juga pernah dijual melalui aplikasi Telegram.

Jumat, 03 Oktober 2025

Bak Menantang,Unggahan Terakhir Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada yang Berani Lawan?

Bak Menantang,Unggahan Terakhir Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada yang Berani Lawan?

D'moneyTalk - DH alias Dwi Hartono otak pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Ilham Pradipta sempat membuat unggahan bak menantang sebelum ditangkap polisi.

Unggahan itu dibuat Dwi Hartono melalui akun Instagram @klanhartono pada 13 Agustus 2025.

Unggahan terakhir Dwi Hartono memperlihatkan dirinya sedang asyik bermain billiard bersama beberapa orang.

Melalui caption unggahan, ia bertanya apakah ada yang berani melawannya.

"Ada yang berani lawan kah?" tulisnya.

Tampak dalam unggahan video tersebut, salah satu pelaku berkacamata terekam.

Pria berkacamata itu disinyalir merupakan salah satu pelaku yang ditangkap di Solo, Jawa Tengah.

Sontak unggahan Dwi Hartono itu banyak hujatan dari warganet, tak sedikit yang memberikan label 'pembunuh' padanya.

Ditangkap Tanpa Perlawanan

Dwi Hartono dan dua pelaku lainnya ditangkap tanpa perlawanan.

Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak pada pukul 20.15 WIB.

Sementara pelaku lainnya, yakni pria berinisial C ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pukul 15.30 WIB, Minggu (24/8/2025).

"Benar," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, dikutip TribunnewsBogor.com.

Tiga orang awal, yaitu AT, RS, RAH, ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Sementara, RW, ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dwi Hartono atau dikenal Klan Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha.

Dirinya memiliki akun Instagram bernama Klan Hartono, pun dengan TikTok dan Youtube.

Dalam setiap bio-nya, Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha property, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care, masih dari TribunnewsBogor.com.

Merangkum berbagai sumber, Dwi Hartono lahir 6 Oktober 1985 di Lahat, Sumatra Selatan.

Ia sudah merambah ke dunia wirausaha sejak duduk di bangku kuliah.

Hartono merintis karier dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop, sampai warung tegal (warteg).

Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.

Tak hanya itu, Dwi Hartono juga dikenal sebagai seorang motivator.

Terlihat di akun YouTube dirinya Klan Hartono, tampak di beberapa kontennya berisi soal tips dan trik termasuk untuk bisnis hingga lainnya.

Sosok Dwi Hartono Versi Kepala Desa di Rimbo Bujang Jambi

Berikut ini penuturan Joko, Kepala Desa Tirta Kencana (Mekar Kencana), Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, wilayah tempat Dwi Hartono tinggal.

Dwi Hartono alias DH, pria Asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo diduga otak pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, ditangkap di Solo.

DH banyak beraktivitas di Pulau Jawa. Namun, dia sesekali pulang ke kampung halaman mengunjungi orang tuanya di Desa Mekar Kencana, yang dulunya bernama Desa Tirta Kencana, Unit 6, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Kades Tirta Kencana, Joko menuturkan Dwi Hartono adalah sosok yang dermawan dan suka melakukan kegiatan sosial.

"Mas Dwi, ini dikenal orang yang dermawan, suka bergaul dan suka melakukan kegiatan sosial," ungkapnya Senin (25/8/2025) malam.

Menurutnya, Dwi tinggal di Jakarta, namun sesekali pulang ker umah orang tuanya di Unit Tindak 6, Jalan Sapat, Desa Tirta Kencana, Rimbo Bujang.

Bahkan,  selama Joko menjabat kades, Dwi sudah dua kali mendatangkan artis dari ibu kota untuk menghibur warga Rimbo Bujang.

"Setiap kali ngundang artis, Mas Dwi selalu koordinasi dengan saya. Kemarin, beliau ngundang Via Vallen, " ujarnya.

Pak Kades Kaget Dwi Hartono Jadi Otak Pembunuhan

Selama ini dia mengenal Dwi. Joko tak menyangka dapat berita bahwa Dwi menjadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih.

"Selaku orang yang pernah kenal, saya kaget, dak menyangka. Setahu kami, dia baik. Cuma soal kehidupan dia di jakarta, saya dak tahu," ujarnya.

Perlu diketahui, Desa Tirta Kecana sudah dimekarkan. Saat ini namanya Desa Mekar Kecana, tempat orang tua Dwi Hartono tinggal.

"Dulu satu desa, sekarang sudah dimekarkan, sekarang di jabat Pj kades," imbuhnya. (Tribunnewsmaker/Tribunnews)