Selasa, 07 Oktober 2025

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Sempat Menyentuh 900 Meter di Atas Puncak

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Sempat Menyentuh 900 Meter di Atas Puncak
D'moneyTalk – Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi letusan yang sempat menyentuh 900 meter pada Rabu (24/9) malam.

Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut dilaporkan mengalami empat kali erupsi di atas puncak (Mahameru) pada Rabu (24/9).

Dikutip dari situs berita ANTARA, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi memberikan laporan tertulis terkait erupsi yang diterima di Lumajang.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 24 September 2025, pukul 21.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak," kata Yadi.

Yadi mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Kamis (25/9) pukul 01.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati yang menurun kurang lebih 600 meter di atas puncak.

Sigit Rian Alfian yang menggantikan Yadi berkata bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi pertama terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 127 detik.

Gunung Semeru mengalami erupsi kedua pada pukul 05.50 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati yang semakin menurun kurang lebih 500 meter di atas puncak.

Sigit mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.

Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 115 detik.

Yadi yang kembali menggantikan Sigit melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi ketiga pada pukul 06.56 WIB.

Menurut Yadi, tinggi kolom letusan Gunung Semeru pada erupsi ketiga teramati kembali meningkat kurang lebih 700 meter di atas puncak.

Yadi mengatakan bahwa erupsi menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.

Erupsi ketiga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik.

Berdasarkan keterangan dari aplikasi MAGMA Indonesia pada Kamis (25/9), erupsi Semeru saat ini masih dalam status Waspada atau level II.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

Masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujar Yadi.

PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selain itu, masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Potret Sinkhole Raksasa di Bangkok, Apa Penyebabnya?

Munculnya sebuah lubang besar mengejutkan warga Bangkok, Thailand pada hari Rabu (24/9). Lubang yang terletak di Jalan Samsen, dekat Rumah Sakit Vajira, dikabarkan memiliki kedalaman sekitar 50 meter.

Akibatnya, Jalan Sukhothai yang berada di sekitar kawasan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan besar karena menunjukkan adanya pergeseran tanah. Kira-kira apa penyebab munculnya lubang besar di Bangkok ini? Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah ringkasan informasinya di bawah ini.

1. Terjadi sekitar pukul 07.00 pagi

Ketidakstabilan tanah di sekitar Jalan Samsen diperkirakan terjadi pada pukul 07.00 waktu setempat. Selain rumah sakit, wilayah ini juga berdekatan dengan sekolah dan kantor polisi.

"Rumah Sakit Vajira, terletak di Jalan Samsen, Distrik Dusit, Bangkok, memiliki lubang dengan ukuran 30 x 30 meter dan kedalaman 50 meter, yang cenderung semakin ambrol. Selanjutnya, di tempat kejadian, dua tiang listrik roboh dan terdapat sebuah gerbong kereta,"begitu bunyi pernyataan dari Polisi Kerajaan Thailand (RTP), dikutip dari People.

Lubang besar tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan di Kantor Polisi Metropolitan Samsen yang berdekatan, di mana dua tiang listrik dan truk derek terjatuh. Selain itu, dua kendaraan lainnya juga ikut masuk ke dalam lubang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.

2. Penyebab lubang raksasa di Bangkok

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt menyatakan bahwa lubang tersebut disebabkan oleh aktivitas konstruksi di stasiun kereta bawah tanah. Selain itu, saat ini Thailand sedang memasuki musim hujan.

Pada hari Rabu sore, longsoran tambahan dilaporkan terjadi di lubang besar tersebut. Kemungkinan penyebabnya adalah air yang mengalir ke wilayah tersebut. Selain itu, saluran pipa pembuangan memungkinkan tanah masuk ke dalam terowongan dan stasiun MRT yang berada di bawahnya.

3. Cara mengatasi lubang raksasa di Bangkok

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Authority MRT Thailand (MRTA) bersama dengan kontraktor telah menurunkan lebih dari 50.000 karung pasir untuk menghentikan aliran air masuk ke dalam terowongan. Tanpa tindakan ini, penurunan tanah dikhawatirkan akan semakin memburuk. Pengecoran beton tambahan juga akan dilakukan di area tersebut.

Menurut laporan terbaru Nationthailand.com, aktivitas pergerakan tanah telah mengalami penurunan yang cukup besar. Meskipun demikian, pihak berwenang tetap waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman akibat curah hujan tinggi. Selain dapat memengaruhi ketahanan tanah, air yang meluap juga berpotensi mengubah bentuk lereng.

"Penyebab utama pergerakan tanah terjadi ketika tanah tidak memiliki ruang untuk bergerak; setelah terhambat, pergerakan akan berhenti. Namun, hujan lebat dapat mengubah kemiringan dan memengaruhi kestabilan. kata Gubernur Bangkok.

4. Proses pengungsian penduduk sekitar

Gubernur Bangkok mengonfirmasi bahwa banyak warga telah pindah ke tempat penampungan sementara, sementara sebagian lainnya memilih menginap di hotel. Mengenai ruko-ruko di dekat Jalan Samsen, tercatat 21 penghuni.

Selanjutnya, Gubernur Bangkok menyampaikan bahwa fokus saat ini adalah mengidentifikasi jumlah keluarga yang terkena dampak kekurangan pasokan air atau listrik di lingkungan sekitar Samsen. Badan Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk menentukan bantuan tambahan apa yang bisa diberikan.

5. Ringkasan mengenai proyek MRT yang menjadi penyebab terbentuknya lubang besar di Bangkok

Lokasi lubang besar di Bangkok yang menjadi bagian dari jalur MRT Purple Line, yang akan menghubungkan Tao Poon-Rat Burana (Jalan Lingkar Kanchanaphisek). Proyek konstruksi ini dilakukan melalui kemitraan antara Sino-Thai Engineering & Construction Public Company Limited, dengan CH. Karnchang bertindak sebagai kontraktor dan peralatan bor berasal dari luar negeri.

Enam kontrak dengan total nilai 82 miliar Baht telah dimulai sejak tahun 2022. Area yang mengalami amblesan merupakan bagian dari Kontrak 1 yang mencakup desain dan pembangunan terowongan serta stasiun bawah tanah antara Tao Poon dan Perpustakaan Nasional, dengan anggaran sebesar 19,43 miliar baht.

Proyek Jalur Biru MRT ini diperkirakan akan selesai dan siap digunakan oleh masyarakat pada tahun 2027. Namun, kejadian lubang besar ini adalah kasus terbaru dan belum diketahui secara pasti apakah akan memengaruhi jadwal pengerjaannya. Semoga yang terbaik terjadi, ya, Bela!

Satu Tahun Setelah Tragedi Itaewon, Apakah Perayaan Halloween di Korea Kembali? Mengenal Sukhothai, Pusat Kota Sebelum Bangkok di Thailand

Senin, 29 September 2025

Gempa Hari Ini Guncang Tambolaka NTT, Cek Magnitudo dan Kedalaman via BMKG

Gempa Hari Ini Guncang Tambolaka NTT, Cek Magnitudo dan Kedalaman via BMKG

Radar Info- Informasi gempa hari ini, dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, terjadi di kawasan Tambolaka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (26/8/2025).

Tambolaka merupakan salah satu kecamatan yang terletak di NTT dan menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya.

Sementara jarak dari Tambolaka ke ibu kota Nusa Tenggara Timur, yaitu Kupang, sekitar 492,39 km.

Waktu tempuh penerbangan rata-rata dari Tambolaka menuju Kupang sekitar satu jam.

Berdasarkan data dari akun @infoBMKG, gempa terbaru terjadi di kawasan Tambolaka, NTT.

 

Berdasarkan data dari BMKG, titik episentrum gempa berada pada kedalaman 48 Km dan terjadi pada pukul 04:43:07 WIB.

Intensitas gempa tersebut mencapai skala 2.1 dengan lokasi episentrum berada di 8 km barat daya Tambolaka, NTT.

Titik koordinat gempa terletak di 9.47 LS, 119.18 BT, Tambolaka, Nusa Tenggara Timur.

Informasi terbaru mengenai gempa di Tambolaka, NTT dengan kekuatan magnitudo 2.1 diperoleh dari akun resmi X @infoBMKG.

#Gempa Mag:2.1, 26-Agustus-2025 04:43:07 WIB, Lok:9.47 LS, 119.18 BT (8 km Barat Daya TAMBOLAKA-NTT), Kedalaman:48 Km #BMKG

DisclaimerData ini disajikan dengan fokus pada kecepatan, sehingga hasil pemrosesan belum sepenuhnya stabil dan dapat berubah seiring dengan lengkapnya data yang tersedia.

   

Apa saja langkah yang perlu diambil sebelum gempa terjadi, saat gempa sedang berlangsung, dan setelah gempa berakhir?

Sebelum terjadi gempa bumi

A. Kunci Utama adalah

Mengenali apa yang dimaksud dengan gempa bumi;

Pastikan bahwa tata letak dan struktur rumah Anda mampu mengurangi risiko bahaya yang diakibatkan oleh gempa bumi (seperti tanah longsor, liquefaction, dan lainnya);

Mengevaluasi dan melakukan perbaikan struktur bangunan Anda untuk mengurangi risiko kerusakan akibat gempa bumi.

B. Kenali Lingkungan di Mana Anda Bekerja

Perhatikan posisi pintu, lift, dan tangga darurat, jika terjadi gempa bumi, pastikan sudah mengetahui lokasi paling aman untuk berlindung;

Belajar melakukan P3K;

Mempelajari cara menggunakan alat pemadam api;

Catat nomor telepon penting yang bisa dihubungi saat terjadi gempa bumi.

C. Persiapan Harian di Tempat Kerja dan Tinggal Anda

Perabotan seperti lemari dan kabinet ditempatkan dengan cara dipaku atau diikat ke dinding agar tidak terjatuh, roboh, atau bergeser saat terjadi gempa bumi.

Simpan bahan yang mudah terbakar di lokasi yang tahan terhadap pecahan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Selalu mematikan aliran air, gas, dan listrik ketika tidak sedang digunakan.

D. Penyebab utama kecelakaan yang sering terjadi saat gempa bumi adalah akibat jatuhnya benda atau material

Atur barang berat sebanyak mungkin di bagian bawah.

Periksa stabilitas benda yang digantung yang berisiko jatuh saat terjadi gempa bumi (seperti lampu, dll).

E. Alat yang wajib tersedia di setiap lokasi

Kotak P3K;

Senter/lampu baterai;

Radio;

Makanan suplemen dan air.

Saat terjadi gempa bumi

A. Jika Anda sedang berada di dalam sebuah bangunan

Lindungi tubuh dan kepala Anda dari puing-puing bangunan dengan berlindung di bawah meja dan sebagainya;

Temukan lokasi yang paling aman dari bangunan yang rusak dan gempa;

Lari keluar jika masih mungkin dilakukan

B. Jika berada di luar gedung atau ruang terbuka

Mencegah diri dari struktur di sekitar Anda seperti bangunan, tiang listrik, pohon, dan lainnya

Perhatikan posisi kaki Anda, hindari jika terjadi retakan tanah

C. Jika Anda sedang mengemudikan kendaraan

Keluar, turun, dan menjauhi kendaraan hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran;

Lakukan point B.

D. Jika Anda berada atau tinggal di daerah pesisir

Jauhi wilayah pesisir agar terhindar dari ancaman tsunami.

E. Jika Anda tinggal di kawasan dataran tinggi

Jika terjadi gempa bumi, hindari area yang berpotensi mengalami tanah longsor.

Setelah terjadi gempa bumi

A. Jika Anda sedang berada di dalam sebuah gedung

Keluar dari gedung tersebut secara teratur;

Jangan memakai eskalator atau lift, gunakan tangga sederhana;

Cek apakah ada korban luka dan berikan pertolongan pertama;

Hubungi atau minta bantuan jika terjadi cedera berat pada diri Anda atau di sekitar Anda.

B. Periksa kondisi sekitar Anda

Periksa apabila terjadi kebakaran.

Cek apakah terjadi kebocoran gas.

Periksa apakah terjadi korsleting pada aliran listrik.

Cek alur dan saluran air.

Cek apakah ada hal-hal yang berbahaya (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dll)

C. Jangan memasuki struktur yang telah terkena gempa bumi

Karena kemungkinan masih ada sisa-sisa bangunan yang rusak.

D. Jangan melintasi area sekitar gempa bumi

Masih terdapat risiko bahaya lanjutan.

E. Mendengarkan informasi.

Mengikuti informasi mengenai gempa bumi melalui radio (jika terjadi gempa susulan).

Jangan tergoda oleh informasi atau berita yang tidak memiliki sumber jelas.

F. Mengisi kuesioner yang disediakan oleh lembaga terkait guna mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi

G. Jangan khawatir dan jangan pernah lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa demi menjaga keamanan dan keselamatan kita semua.

 

(*)

Sampai Kapan Musim Kemarau Basah Berlangsung di Indonesia?

Sampai Kapan Musim Kemarau Basah Berlangsung di Indonesia?
Featured Image

Fenomena Kemarau Basah di Indonesia

Beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau sejak akhir April, tetapi beberapa daerah masih mengalami hujan yang tidak terduga. Fenomena ini dikenal sebagai kemarau basah, yang terjadi karena kondisi atmosfer yang tidak stabil selama masa peralihan musim. Salah satu faktor utamanya adalah pemanasan global, yang dapat memicu perubahan cuaca yang tidak sesuai dengan pola musim yang biasa.

Kemarau basah merujuk pada situasi di mana hujan masih turun secara berkala selama musim kemarau. Meskipun frekuensi hujannya berkurang, intensitasnya tetap tinggi, sehingga tingkat kelembapan tetap tinggi meskipun sudah memasuki musim kemarau. Hal ini berbeda dari musim kemarau biasanya yang identik dengan cuaca panas dan minim hujan.

Penyebab Kemarau Basah

Berdasarkan analisis BMKG, kemarau basah dipengaruhi oleh berbagai faktor atmosfer, baik lokal maupun global. Salah satu penyebab utamanya adalah fenomena La Nina, yaitu pendinginan suhu permukaan laut di Pasifik tengah. La Nina dapat meningkatkan curah hujan di Indonesia, khususnya di wilayah dengan perairan hangat.

Selain itu, fenomena seperti Indian Ocean Dipole (IOD) negatif dan angin monsun yang aktif juga berkontribusi terhadap ketidakstabilan cuaca. Meskipun La Nina diperkirakan akan menuju fase netral, pengaruhnya terhadap pola cuaca di Indonesia tetap signifikan.

Durasi Kemarau Basah di Indonesia

Dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Cuaca dan Iklim” pada Senin, 7 Juli 2025, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa anomali curah hujan telah berlangsung sejak Mei 2025 dan diperkirakan terus terjadi hingga Oktober. Melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat, yang berkontribusi terhadap anomali curah hujan tersebut.

Menurut BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang mengalami kemarau basah, dan fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025. Setelah itu, Indonesia akan memasuki masa transisi antara September hingga November 2025, sebelum memasuki musim hujan pada Desember 2025 hingga Februari 2026.

Perkiraan Musim Kemarau 2025

Sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia akan mulai mengalami kemarau pada April hingga Juni 2025. Wilayah Nusa Tenggara diperkirakan memasuki musim kemarau lebih awal. Secara keseluruhan, musim kemarau 2025 diperkirakan berlangsung lebih lambat dari biasanya, dengan puncak kemarau diprediksi terjadi pada Agustus 2025. Durasi musim kemarau diperkirakan lebih pendek dari normal, yakni di sekitar 298 ZOM atau 43 persen wilayah Indonesia.

Dampak Kemarau Basah

Kemarau basah memiliki dampak ganda bagi berbagai sektor. Di satu sisi, pasokan air untuk sektor perairan dan sumber daya air menjadi lebih terjamin. Namun, bagi sektor pertanian, kemarau basah justru menjadi masalah. Kelembapan yang tinggi menyebabkan tanah menjadi terlalu lembap, sehingga komoditas seperti jagung, kacang-kacangan, dan kedelai berisiko gagal panen. Selain itu, kondisi lembap yang terus-menerus mendorong berkembangnya hama dan penyakit pada tanaman.

Muhammad Syaifulloh dan Titik Nurmalasari berkontribusi dalam tulisan ini.

Sabtu, 27 September 2025

Gunung Lewotobi Mendidih: 37 Letusan dalam Hitungan Hari, Suhu Kawah Tembus 40 Derajat

Gunung Lewotobi Mendidih: 37 Letusan dalam Hitungan Hari, Suhu Kawah Tembus 40 Derajat
Gunung Lewotobi Mendidih: 37 Letusan dalam Hitungan Hari, Suhu Kawah Tembus 40 Derajat

PR NTT - Gunung Lewotobi di Flores Timur kembali membuat resah. Getarannya bukan lagi kabar biasa. Catatan resmi menunjukkan 37 kali gempa letusan hanya dalam hitungan hari. Puncaknya, suhu di sekitar kawah menembus angka 40 derajat Celsius.

Gunung yang kerap jadi penanda alam ini seperti sedang marah. Masyarakat di sekitarnya mulai was-was. Getaran singkat namun tajam terasa hingga radius beberapa kilometer. Orang-orang mendengar suara bumi yang bergemuruh, seperti ada sesuatu yang mendesak keluar dari perut tanah.

"Pada periode 22-23 September 2025 pukul 12.00 WITA gunung api tampak jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas tebal," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafiddikutip dari Antara, Selasa, 23 September 2025.

Data Badan Geologi memperlihatkan pola peningkatan yang tajam. Tekanan magma disebut makin meninggi. Seorang ahli vulkanologi menegaskan, tanda-tanda ini tak bisa dianggap angin lalu. Peningkatan jumlah gempa letusan adalah sinyal kuat bahwa aktivitas di perut gunung sedang sibuk-sibuknya.

Di sisi lain, hawa panas kawah membuat suasana semakin mencekam. Termometer mencatat suhu 40 derajat Celsius di sekitar pusat erupsi. Panas itu bukan sekadar angka di layar, tapi terasa sampai ke kulit. Petugas pemantau gunung pun harus ekstra hati-hati, sebab kondisi ekstrem bisa berubah jadi bencana kapan saja.

Peningkatan Aktivitas

Tekanan Magma Kian Menyembur

Kenaikan frekuensi gempa tak bisa dilepaskan dari dorongan magma yang mencari jalan keluar. Tekanan ini, kata para ahli, ibarat air mendidih dalam panci yang ditutup rapat. Jika tak ada celah, letupan besar hanya soal waktu.

Suhu Panas dan Risiko Kebakaran

Tak hanya magma, hawa panas di permukaan menambah ancaman baru. Potensi kebakaran lahan meningkat. Ditambah angin kencang, abu vulkanik bisa terbang jauh, masuk ke permukiman, bahkan sampai ke wilayah lain di NTT.

"Kombinasi semua parameter ini mengindikasikan aktivitas vulkanik masih tinggi dan suplai magma ke permukaan masih berlangsung, sehingga potensi erupsi eksplosif maupun efusif tetap signifikan," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

Potensi Erupsi Besar di Depan Mata

Peringatan Dini untuk Warga

Badan Geologi meminta masyarakat tetap tenang tapi siaga. Jika situasi memburuk, jalur evakuasi harus segera digunakan. Pemerintah daerah pun diminta bersiap dengan fasilitas pengungsian, lengkap dengan kebutuhan dasar.

Gangguan Penerbangan Bisa Terjadi

Abu vulkanik adalah musuh utama pesawat. Mesin bisa rusak, jarak pandang terganggu. Otoritas penerbangan diminta waspada penuh. Bila perlu, bandara ditutup sementara hingga kondisi mereda.

Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Peran Pemerintah Daerah

Mitigasi bencana bukan pilihan, melainkan kewajiban. Pemerintah Flores Timur dituntut cepat menyiapkan pengungsian, logistik, dan koordinasi antarinstansi. Sosialisasi ke warga harus lebih masif agar tidak ada kepanikan.

Pentingnya Informasi Cepat

Kunci utama adalah komunikasi. Informasi terbaru dari Badan Geologi harus cepat sampai ke telinga warga. Satu menit telat bisa berarti nyawa. Karena itu, pemantauan gunung terus berjalan siang dan malam, tanpa henti.

Dengan pola aktivitas yang makin meningkat, semua mata kini tertuju pada Gunung Lewotobi. Apakah ia hanya mengeluarkan ancaman kecil, atau benar-benar meletus besar? Semua masih menunggu jawaban dari bumi yang bergolak itu. ***

Jumat, 26 September 2025

Malam Tadi,Gempa Terkini di Jawa Barat Mengguncang Pangandaran,BMKG: Pusat di Laut

Malam Tadi,Gempa Terkini di Jawa Barat Mengguncang Pangandaran,BMKG: Pusat di Laut

D'moneyTalk- Terjadi gempa terkini di Jawa Barat mengguncang Pangandaran, pada Rabu (24/9/2025) malam.

BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi di Pangandaran, terjadi pukul 18.42 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,5.

Pusat gempa Pangandaran ini berada di laut, 77 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Titik pusat gempa berada pada kedalaman 18 Km.

"Info Gempa Mag:2.5, 24-Sep-25 18:42:24 WIB, Lok:8.12 LS - 107.93 BT (77 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn: 18 Km ::BMKG," tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Rabu (24/9/2025) malam.

Sebelumnya, gempa terkini di Jawa Barat mengguncang Pangandaran, pada Rabu (24/9/2025) malam.

BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi di Pangandaran, terjadi pukul 17.48 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,6.

Pusat gempa Pangandaran ini berada di laut, 287 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Titik pusat gempa berada pada kedalaman 29 Km.

"Info Gempa Mag:3.6, 24-Sep-25 17:48:38 WIB, Lok:10.18 LS - 107.75 BT (287 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn: 29 Km ::BMKG," tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Rabu (24/9/2025) malam.

Sebelumnya, gempa terkini di Jawa Barat kembali mengguncang Sukabumi pada Rabu (24/9/2025) sore dengan pusat gempa di laut dekat pantai.

BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi di Sukabumi, terjadi pukul 15.02 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,6.

Pusat gempa Sukabumi ini berada di laut, 59 Km Tenggara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Titik pusat gempa berada pada kedalaman 39 Km.

"Info Gempa Mag:2.6, 24-Sep-25 15:02:21 WIB, Lok:7.48 LS - 106.75 BT (59 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 39 Km ::BMKG," tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Rabu (24/9/2025) sore.

Sebelumnya, gempa terkini di Jawa Barat mengguncang Bogor dan Sukabumi pada Rabu (24/9/2025) pagi dengan pusat gempa di darat dan cuma beda 20 menit.

BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi di Bogor, terjadi pukul 06.17 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,2.

Pusat gempa Bogor ini berada di darat, 25 Km Barat Daya Kota Bogor, Jawa Barat.

Titik pusat gempa berada pada kedalaman 9 Km, termasuk gempa dangkal.

"Info Gempa Mag:2.2, 24-Sep-25 06:17:08 WIB, Lok:6.72 LS - 106.60 BT (25 km BaratDaya KOTA-BOGOR-JABAR), Kedlmn: 9 Km ::BMKG," tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Rabu (24/9/2025) pagi.

Adapun gempa bumi di Sukabumi, terjadi pukul 06.37 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,1.

Pusat gempa Sukabumi ini berada di darat, 27 Km Timur Laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Titik pusat gempa berada pada kedalaman 12 Km.

"Info Gempa Mag:2.1, 24-Sep-25 06:37:39 WIB, Lok:6.74 LS - 106.58 BT (27 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 12 Km ::BMKG," tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Rabu (24/9/2025) pagi.

Skala Gempa

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.

1. Tetap tenang

Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!

Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.

2. Di dalam rumah

Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.

Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.

Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.

Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.

3. Di luar ruangan

Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.

Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.

Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan. 

4. Di kerumunan

Gempa bisa terjadi kapan saja.

JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.

Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.

5. Di gunung atau dataran tinggi

Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.

Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.

6. Di laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.

Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.

7. Di dalam kendaraan

Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.

Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)

 

Baca Berita-berita D'moneyTalkdi Google News