Minggu, 12 Oktober 2025

Profil Benyamin Davnie, Wali Kota Tangsel yang Menarik Perhatian: Agama, Pendidikan, dan Karier

Profil Benyamin Davnie, Wali Kota Tangsel yang Menarik Perhatian: Agama, Pendidikan, dan Karier
Profil Benyamin Davnie, Wali Kota Tangsel yang Menarik Perhatian: Agama, Pendidikan, dan Karier

Radar InfoTangerang Selatan sering menjadi perhatian masyarakat. Baik karena perkembangan kota maupun isu-isu terkait kepemimpinan. Salah satu tokoh yang saat ini banyak dibicarakan adalah Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. Ia dikenal sebagai pejabat pemerintah senior dengan pengalaman luas dalam pemerintahan daerah, khususnya di Tangerang dan Tangerang Selatan.

Baru-baru ini, Benyamin kembali menjadi sorotan setelah memberikan tanggapan terhadap kritik yang datang dari Leony Trio Kwek Kwek. Kritik tersebut menyentuh anggaran belanja alat tulis kantor (ATK) milik Pemkot Tangsel yang dinilai terlalu besar. Menariknya, alih-alih merasa kesal, Benyamin justru menjawab dengan tenang. Ia menekankan bahwa kritik masyarakat merupakan hal penting dalam proses evaluasi dan menjaga transparansi pemerintahan.

Selain itu, jalur karier Benyamin Davnie juga layak mendapat perhatian. Ia memulai kariernya sebagai staf pelaksana di Kabupaten Tangerang, kemudian menjabat berbagai posisi penting hingga akhirnya menjadi Wali Kota Tangsel. Keberhasilannya menjabat selama dua periode bersama wakilnya Pilar Saga Ichsan menunjukkan tingginya kepercayaan dari masyarakat Tangsel.

Sebagai tokoh yang dikenal luas, kehidupan pribadi dan informasi tentang Benyamin juga menjadi topik menarik untuk dibahas. Mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman karier, hingga cara dia menghadapi kritik dari masyarakat. Artikel ini akan membahas secara lengkap profil dan biodata Benyamin Davnie, Wali Kota Tangerang Selatan.

Wali Kota Tangerang Selatan Dua Periode

Drs. H. Benyamin Davnie secara resmi menjabat sebagai Wali Kota Tangerang Selatan sejak 26 April 2021. Dalam masa jabatannya yang pertama, ia berpasangan dengan Pilar Saga Ichsan. Mereka kembali terpilih untuk periode kedua pada 2025–2030, yang diumumkan pada 20 Februari 2025. Sebelum menjabat sebagai wali kota, Benyamin pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan bersama Airin Rachmi Diany selama dua periode penuh.

Kepemimpinan Benyamin di Tangsel sering menjadi perhatian, baik dari sisi positif maupun kritik. Namun, catatan pengalamannya menunjukkan bahwa ia memiliki pengalaman yang panjang dalam lingkungan birokrasi. Mulai dari posisi staf pelaksana, camat, hingga kepala dinas, semua pernah dijalaninya. Hal ini yang membuatnya mendapatkan julukan sebagai birokrat senior.

Tanggapan Terhadap Kritik Publik

Isu pengeluaran alat tulis kantor Pemerintah Kota Tangerang Selatan sempat menimbulkan respons masyarakat, salah satunya dari Leony Trio Kwek Kwek. Leony merasa anggaran tersebut terlalu besar dan kurang jelas. Merespons hal ini, Benyamin Davnie memilih untuk bersikap terbuka. Ia menyatakan bahwa kritik tidak perlu diperlakukan secara hukum, tetapi lebih baik dijadikan bahan evaluasi.

Benyamin juga menganggap kritik masyarakat penting dalam meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Ia bahkan meminta Leony untuk berdiskusi langsung jika ingin informasi lebih lanjut. Namun, Leony menolak undangan tersebut dan merasa ada isu yang lebih mendesak, seperti masalah sampah dan perbaikan jalan.

Bagi Benyamin, kritik merupakan bagian dari sistem pengawasan masyarakat. Ia menyatakan bahwa laporan keuangan Pemkot Tangsel telah diverifikasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Anggaran besar yang dikritik merupakan hasil akumulasi dari berbagai kebutuhan pelayanan publik dalam jangka satu tahun.

Karier Panjang di Pemerintahan

Benyamin Davnie lahir di Pandeglang pada tanggal 1 September 1958. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dalam Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran (UNPAD). Awal karier di bidang pemerintahan dimulai di Kabupaten Tangerang sebagai staf pelaksana. Secara bertahap, ia mengemban berbagai jabatan hingga menjadi kepala dinas dan asisten daerah.

Pada tahun 2006, ia pernah maju sebagai calon wakil gubernur Banten, tetapi gagal. Meskipun demikian, jalannya karier di bidang pemerintahan tetap berjalan. Ia diberi kepercayaan menjadi Wakil Wali Kota Tangsel selama dua periode, bersama dengan Airin Rachmi Diany. Akhirnya, pada tahun 2021, ia berhasil menjabat sebagai Wali Kota Tangsel.

Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam birokrasi, Benyamin dikenal oleh banyak orang di Tangsel. Masyarakat sering memanggilnya dengan sebutan "Bang Ben". Kehadirannya dianggap memberikan stabilitas politik dan pembangunan yang berkelanjutan di Tangsel.

Biodata Lengkap Benyamin Davnie

  • Nama: Drs. H. Benyamin Davnie
  • Tempat dan tanggal lahir: Pandeglang, 1 September 1958
  • Jenis Kelamin: Laki-laki
  • Agama: Islam
  • Pendidikan Terakhir: Sarjana Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjadjaran (UNPAD)
  • Lokasi: Kota Tangerang Selatan, Banten
  • Jabatan: Walikota Tangerang Selatan masa jabatan 2021–2025, terpilih kembali untuk periode 2025–2030

Karier Pemerintahan:

  • Petugas Pelaksana dan Kepala Sub Bagian Kependudukan Kabupaten Tangerang
  • Camat Ciledug (1988)
  • Kepala Divisi Humas Kabupaten Tangerang (1991)
  • Kepala Desa Cisoka (1993) dan Tigaraksa (1995)
  • Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian Pembinaan Wilayah, Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kabupaten Tangerang
  • Kepala Daerah Urusan Pemerintahan (ASDA 1)
  • Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang (1998–2002)
  • Wakil Walikota Tangerang Selatan (2011–2021)
  • Wali Kota Tangerang Selatan (2021–2025, 2025–2030)

Wali Kota Pasangan: Pilar Saga Ichsan (masa jabatan 2025–2030)

 

Benyamin Davnie adalah seorang birokrat yang memiliki pengalaman luas dengan catatan kinerja yang panjang di lingkungan pemerintahan. Sebagai Wali Kota Tangerang Selatan selama dua periode, ia terkenal tanggap terhadap masukan masyarakat.

Gaya kepemimpinan yang transparan menjadi modal penting dalam membangun kepercayaan masyarakat. Berkat pengalaman yang panjang, Benyamin diharapkan mampu membawa Tangsel menuju arah yang lebih baik pada masa jabatannya yang kedua.

5 Trik Jitu Bagi Seorang Pemalu dan Introvert Agar Cepat Mendapatkan Teman Baru di Kampus

5 Trik Jitu Bagi Seorang Pemalu dan Introvert Agar Cepat Mendapatkan Teman Baru di Kampus

D'moneyTalk Memasuki kehidupan kampus adalah momen yang menyenangkan sekaligus menantang, terutama bagi mereka yang pemalu atau introvert.

Menemukan teman baru di kampus bukan hanya soal kebetulan, tapi juga membutuhkan strategi dan keberanian untuk memulai interaksi.

Bagi banyak mahasiswa yang lebih pendiam, rasa canggung atau takut ditolak sering kali menjadi penghalang utama.

Anda mungkin akan bertemu banyak teman sekelas dan rekan sesama mahasiswa saat memasuki perguruan tinggi, tetapi ikatan persahabatan yang sejati hanya bisa terbentuk ketika Anda terhubung secara personal.

Setiap orang berasal dari latar belakang yang berbeda, dan mereka memiliki definisi persahabatan yang berbeda pula.

Dilansir dari laman stylecraze.com, berdasarkan survei terhadap 1.000 peserta, dalam konteks bertemu seseorang secara satu lawan satu, 50% percaya bahwa ekstrovert memiliki lebih banyak keuntungan, sementara 14% berpikir introvert yang lebih diuntungkan.

Demikian pula, ketika bertemu dengan kelompok baru, 69% berpendapat bahwa ekstrovert memiliki lebih banyak keuntungan, dengan hanya 8% yang mengaitkan keuntungan tersebut pada introvert.

Namun, jangan khawatir, dengan beberapa trik jitu, siapa pun bisa belajar cara membangun pertemanan baru dengan mudah dan nyaman.

Cara Mendapatkan Teman di Kampus Bagi Seorang Pemalu dan Introvert

Menurut laman spunout.ie, berikut adalah lima tips terbaik bagi seorang pemalu dan introvert agar cepat mendapatkan teman baru di lingkungan kampus.

  1. Terhubung dengan Teman Sekelas Secara Daring

Di awal semester, banyak kelas membentuk grup di media sosial sebagai sarana berkomunikasi antar mahasiswa.

Grup ini memudahkan mahasiswa untuk saling mengenal sebelum perkuliahan dimulai dan membangun jaringan sosial yang lebih luas di kampus.

  1. Mengikuti Kegiatan Malam Hari

Kegiatan kampus di malam hari, seperti seminar atau workshop, memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sekelas di luar ruang kuliah atau laboratorium.

Aktivitas semacam ini membantu mahasiswa mengenal satu sama lain dalam suasana santai dan mendukung pengembangan hubungan sosial yang positif.

  1. Bergabung dengan Klub dan Organisasi

Klub dan organisasi kampus merupakan sarana efektif untuk memperluas jaringan pertemanan. Mahasiswa dapat bergabung sesuai minat, seperti jurnalistik, seni, atau komunitas gaya hidup.

Keterlibatan dalam organisasi ini tidak hanya meningkatkan rasa keterhubungan di kampus, tetapi juga mempertemukan mahasiswa dengan individu yang memiliki minat serupa.

  1. Memanfaatkan waktu luang di kampus

Waktu senggang antara perkuliahan dapat dimanfaatkan untuk bersosialisasi, misalnya dengan mengobrol di kafe kampus atau berjalan-jalan di area kampus.

Aktivitas sederhana ini membantu mahasiswa membangun hubungan dengan teman sekelas dan meningkatkan kenyamanan dalam berinteraksi.

  1. Bersikap ramah dan terbuka

Sikap ramah dan keterbukaan dalam berinteraksi menjadi langkah awal yang efektif untuk memulai pertemanan.

Senyum, salam, atau percakapan ringan dapat membantu membuka komunikasi dan membangun hubungan yang lebih mendalam secara bertahap.

Membangun pertemanan di kampus memang membutuhkan waktu dan usaha, terutama bagi mahasiswa yang pemalu atau introvert.

Dengan memanfaatkan sarana daring, mengikuti kegiatan kampus, bergabung dengan klub atau organisasi, serta bersikap ramah dan terbuka, proses ini dapat menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Kunci utamanya adalah konsistensi dan keberanian untuk memulai interaksi, sehingga hubungan sosial yang positif dapat terjalin secara alami dan bertahan lama selama masa studi.

Sabtu, 11 Oktober 2025

5 Kebiasaan Sehari-Hari yang Membuat Otak Kurang Cerdas dan Cara Mengatasinya

5 Kebiasaan Sehari-Hari yang Membuat Otak Kurang Cerdas dan Cara Mengatasinya

D'moneyTalkKecerdasan bukan hanya soal kemampuan bawaan sejak lahir, tetapi juga tentang bagaimana Anda merawat, melatih, dan memanfaatkan potensi otak setiap hari.

Banyak orang tidak menyadari bahwa pola pikir dan kebiasaan sehari-hari bisa menjadi faktor penting yang menajamkan atau justru menumpulkan daya pikir.

Saat kebiasaan buruk dilakukan berulang-ulang, kinerja otak perlahan menurun tanpa terasa.

Kesadaran diri menjadi langkah awal untuk memperbaiki kualitas pikiran.

Dengan mengenali hal-hal kecil yang secara diam-diam merugikan fungsi kognitif, Anda dapat mulai mengubah arah dan membangun kebiasaan yang lebih sehat.

Berikut ini lima kebiasaan yang membuat otak kurang cerdas setiap hari, beserta alasannya mengapa kebiasaan tersebut berbahaya dan bagaimana cara menghentikannya dihimpun dari Psychology Today.

1. Tidak Melatih Otak Secara Konsisten

Otak ibarat otot yang membutuhkan latihan teratur untuk tetap tajam.

Jika Anda memperlakukannya seolah-olah kemampuan berpikir sudah tetap dan tidak bisa berkembang, maka potensi kognitif akan stagnan.

Inilah yang disebut pola pikir tetap, yang membuat seseorang enggan berusaha memperbaiki diri.

Sebaliknya, pola pikir bertumbuh justru menekankan bahwa kecerdasan dapat ditingkatkan melalui usaha, belajar, dan strategi baru.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang percaya otaknya bisa berkembang cenderung memiliki prestasi akademik dan kinerja lebih baik dibandingkan mereka yang menganggap kecerdasan bersifat bawaan.

Dengan kata lain, cara Anda berbicara kepada diri sendiri menentukan perkembangan kemampuan berpikir.

Mulailah melatih otak melalui membaca, menulis, belajar keterampilan baru, hingga melatih logika dengan permainan edukatif.

Kegiatan sederhana ini membantu otak tetap aktif, lentur, dan siap menghadapi tantangan baru.

Jangan biarkan pikiran berjalan pasif, karena kelenturan otak adalah hasil dari latihan yang konsisten.

2. Mengurangi Waktu Tidur yang Penting untuk Otak

Tidur bukan sekadar waktu beristirahat, melainkan proses penting bagi otak untuk memproses informasi, memperbaiki jaringan, serta menyusun kembali memori.

Kurang tidur akan menurunkan kemampuan konsentrasi, memperlambat respons, dan mengganggu suasana hati.

Akibatnya, kinerja otak dalam mengambil keputusan pun menurun drastis.

Penelitian neurosains menunjukkan bahwa kurang tidur walau hanya beberapa jam dapat mengurangi fungsi eksekutif otak, termasuk fokus, daya ingat, serta kemampuan berpikir kritis.

Bahkan, efek jangka panjangnya dapat mempercepat penurunan kognitif dan risiko penyakit otak.

Untuk mengatasinya, biasakan tidur cukup 7–8 jam setiap malam.

Atur rutinitas tidur dengan pola yang konsisten, hindari penggunaan gawai sebelum tidur, serta ciptakan suasana kamar yang tenang.

Dengan tidur yang cukup, otak Anda akan lebih segar, fokus, dan siap menghadapi berbagai tantangan intelektual.

3. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Alkohol sering dianggap sebagai hiburan, tetapi dampaknya terhadap otak tidak bisa diabaikan.

Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengurangi kejernihan berpikir, menurunkan kemampuan memori, dan melemahkan kendali diri.

Bahkan, efek jangka panjangnya dapat merusak jaringan otak secara permanen.

Studi medis menemukan bahwa peminum berat berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif, lesi otak, hingga gejala menyerupai penyakit degeneratif.

Bahkan, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang pun dapat menumpulkan ketajaman berpikir jika dilakukan secara terus-menerus.

Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan otak.

Alih-alih mengandalkan minuman beralkohol untuk relaksasi, cobalah teknik pernapasan, meditasi, atau aktivitas fisik yang lebih sehat.

Dengan demikian, otak tetap terjaga dalam kondisi optimal tanpa gangguan yang tidak perlu.

4. Kehilangan Struktur dan Disiplin dalam Aktivitas Harian

Otak bekerja lebih baik saat memiliki struktur, tujuan, dan tenggat waktu.

Tanpa disiplin, otak mudah terdistraksi, kehilangan fokus, dan sulit mencapai hasil maksimal.

Kebiasaan menunda pekerjaan atau prokrastinasi adalah salah satu bentuk nyata dari kurangnya struktur yang menghambat produktivitas.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang cenderung menunda pekerjaan memiliki gangguan fungsi eksekutif yang membuat mereka sulit merencanakan, mengatur, dan menyelesaikan tugas dengan baik.

Akibatnya, pekerjaan menumpuk, pikiran terasa penuh, dan kreativitas pun terhambat.

Untuk mengatasi hal ini, biasakan membuat jadwal harian dengan prioritas yang jelas.

Terapkan disiplin waktu dengan menetapkan tenggat realistis dan memberi ruang istirahat singkat di antara pekerjaan.

Dengan struktur yang baik, otak lebih mudah fokus dan hasil kerja pun meningkat.

5. Lingkungan Pergaulan yang Tidak Sehat

Lingkungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir dan kesehatan mental.

Jika Anda sering berada di sekitar orang-orang yang pesimis, penuh gosip, atau mudah marah, pola pikir tersebut perlahan akan memengaruhi cara Anda berpikir.

Emosi negatif sangat menular dan bisa mengurangi kejernihan berpikir.

Studi psikologi perkembangan menunjukkan bahwa suasana hati seseorang dapat berubah mengikuti suasana hati lingkungannya.

Jika lingkaran pergaulan Anda didominasi hal-hal negatif, otak akan terbiasa dengan pola pikir tersebut, sehingga produktivitas dan kreativitas ikut menurun.

Untuk melindungi otak, pilihlah lingkungan pergaulan yang mendukung pertumbuhan positif.

Berada di sekitar orang-orang yang optimis, berwawasan luas, dan inspiratif akan membantu menjaga energi mental tetap sehat.

Lingkungan yang tepat adalah pupuk bagi otak untuk berkembang lebih cerdas dan produktif.

***

Kamis, 09 Oktober 2025

Kunci Sukses Jangka Panjang, 12 Hal yang Selalu Disyukuri Orang-orang Berprestasi

Kunci Sukses Jangka Panjang, 12 Hal yang Selalu Disyukuri Orang-orang Berprestasi

D'moneyTalkPencapaian luar biasa tidak hanya didapat dari kerja keras dan bakat semata.

Kesuksesan jangka panjang sering kali berakar dari pola pikir yang benar. Salah satunya adalah praktik rasa syukur yang konsisten.

Melansir dari Geediting.com Selasa (26/8), orang-orang yang sangat berhasil cenderung bersyukur atas hal-hal spesifik dalam hidup.

Rasa syukur ini membentuk fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan kesuksesan. Mari kita cermati hal apa saja yang mereka syukuri.

1. Orang-Orang yang Mendukung

Mereka sangat menghargai orang-orang yang mendukung sebelum mereka mencapai kesuksesan. Dukungan dari para mentor atau rival bisnis juga menjadi hal yang disyukuri. Mereka menyadari bahwa pencapaiannya dibangun di atas fondasi yang dibuat oleh orang lain.

Mereka juga selalu bersyukur atas tim yang solid di sekelilingnya. Tim yang mendukung adalah pondasi penting untuk mencapai hal-hal besar.

2. Pelajaran dari Kegagalan dan Tantangan

Orang sukses melihat kegagalan sebagai pelajaran berharga, bukan akhir dari segalanya. Mereka bersyukur atas setiap kesalahan yang pernah dibuat. Mereka juga menghargai orang-orang yang menantang pemikiran mereka.

Tantangan dan perbedaan pendapat menjadi bahan bakar untuk berkembang lebih baik. Kesulitan justru membuat mereka menjadi individu yang lebih kuat.

3. Keberanian Mengambil Peluang dan Kemampuan Beradaptasi

Mereka selalu bersyukur atas setiap peluang yang berani mereka ambil, meskipun penuh risiko. Mereka juga berterima kasih atas kemampuan diri untuk beradaptasi. Kemampuan ini memungkinkan mereka berkembang dalam situasi apa pun.

Mereka melihat perubahan bukan sebagai ancaman, melainkan peluang. Sikap ini memungkinkan mereka menghadapi tantangan dengan keyakinan penuh.

4. Kesehatan yang Baik dan Kebebasan Memilih

Kesehatan adalah kekayaan, dan orang sukses sangat memahaminya. Mereka bersyukur atas kesehatan yang baik. Mereka juga menghargai kebebasan untuk menentukan pilihan mereka sendiri.

Mereka melihat kebebasan memilih sebagai hak istimewa, bukan hal yang sepele. Mereka tak pernah lupa masa-masa di mana mereka tidak memiliki kebebasan tersebut.

5. Kemampuan untuk Memberi Kembali dan Momen Hening

Orang yang sukses menemukan kepuasan terbesar bukan pada apa yang mereka terima, melainkan pada apa yang dapat mereka berikan. Mereka bersyukur atas kesempatan untuk berbagi. Mereka juga berterima kasih atas momen-momen sunyi dalam hidup.

Momen hening ini adalah waktu berharga untuk berpikir dan menghargai apa yang telah dibangun. Ini membantu mereka menjaga keseimbangan dalam hidup.

6. Hal-Hal Sederhana dan Kesempatan Memulai Kembali

Mereka sangat bersyukur atas hal-hal sederhana dalam hidup yang sering terabaikan. Mereka menghargai kecantikan alam atau senyuman tulus. Mereka juga berterima kasih atas kesempatan untuk memulai lagi setiap hari.

Setiap hari adalah permulaan baru untuk mengoreksi kesalahan masa lalu. Ini adalah fondasi kuat untuk terus maju dalam hidup.

Rasa syukur bukanlah sekadar emosi sesaat, melainkan sebuah latihan mental yang konsisten. Itu adalah fondasi yang membantu mereka membangun kesuksesan jangka panjang. Mereka tidak hanya melihat tujuan, tetapi juga prosesnya.

Dengan berterima kasih atas hal-hal kecil dan besar, mereka membentuk pola pikir yang positif. Sikap ini memungkinkan mereka untuk terus berkembang, menghadapi tantangan, dan menemukan kebahagiaan sejati.

Rabu, 08 Oktober 2025

Fakta Ilmiah Kenapa Orang Sulit Fokus Belajar Malam, Ternyata Bukan Hanya Karena Kantuk dan Rasa Lelah

Fakta Ilmiah Kenapa Orang Sulit Fokus Belajar Malam, Ternyata Bukan Hanya Karena Kantuk dan Rasa Lelah

D'moneyTalk – Belajar malam kerap dianggap sebagai waktu paling ideal karena suasananya lebih sepi, udara lebih dingin, dan tidak banyak gangguan dari lingkungan sekitar. Namun faktanya, banyak orang justru merasa susah fokus ketika belajar di malam hari. Kondisi ini dialami oleh pelajar, mahasiswa, hingga pekerja yang terbiasa mengulang materi atau menyelesaikan tugas di waktu larut.

Lalu, kenapa sebenarnya orang sulit berkonsentrasi saat belajar malam?

Menurut kanal edukasi Satu Persen – Indonesia Life School, faktor biologis menjadi penyebab utama. Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian atau jam biologis alami yang mengatur kapan seseorang merasa segar atau mengantuk. Saat malam tiba, tubuh secara alami memproduksi hormon melatonin yang membuat rasa kantuk meningkat. Hal ini membuat otak lebih sulit fokus pada materi belajar dibandingkan di pagi atau siang hari.

Selain itu, Khalid Ibrahim melalui konten edukasinya di TikTok menjelaskan bahwa aktivitas otak di malam hari cenderung melambat. Otak bekerja lebih baik pada kondisi segar, sementara di malam hari setelah seharian beraktivitas, kapasitas berpikir sudah menurun. Itulah sebabnya belajar di malam hari sering kali tidak seefektif yang dibayangkan.

Dari sisi psikologis, konten edukator Unmasking Human di TikTok menambahkan bahwa tingkat stres dan beban pikiran yang menumpuk di siang hari bisa terbawa hingga malam. Ketika otak sudah kelelahan dengan banyak informasi, fokus untuk menyerap materi baru akan semakin sulit. Kondisi ini sering disebut mental fatigue.

Faktor lingkungan juga berperan penting. Menurut penjelasan Juni Anton di TikTok, malam hari seringkali justru menghadirkan distraksi baru, terutama dari gawai. Alih-alih konsentrasi belajar, banyak orang akhirnya tergoda untuk membuka media sosial, menonton film, atau bahkan sekadar scrolling layar. Gangguan kecil ini jika ditumpuk bisa membuat durasi belajar jadi tidak efektif.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Beberapa pakar menyarankan untuk tetap menjaga pola tidur teratur. Kanal Satu Persen menekankan pentingnya tidur minimal 7 jam agar otak tetap prima. Jika ingin belajar malam, sebaiknya dilakukan sebelum jam 11 malam, bukan larut hingga dini hari. Selain itu, metode Pomodoro Technique atau belajar singkat dengan istirahat terjadwal bisa membantu mempertahankan konsentrasi.

Konten kreator edukasi Lovlavina juga memberi tips sederhana: hindari distraksi dengan cara mematikan notifikasi ponsel selama belajar. Cara ini membantu otak tetap fokus tanpa terdistraksi notifikasi yang masuk.

Sementara itu, menurut akun BandoroMD di TikTok, konsumsi makanan atau minuman yang tepat juga berpengaruh. Asupan kafein memang bisa membantu tetap terjaga, namun jika berlebihan justru menimbulkan efek gelisah. Alternatifnya adalah minum air putih yang cukup agar tubuh tetap segar dan konsentrasi lebih terjaga.

Pada akhirnya, efektivitas belajar malam sangat bergantung pada kondisi tubuh dan kebiasaan individu. Ada orang yang memang produktif di malam hari, namun tidak sedikit pula yang justru lebih fokus di pagi hari. Yang terpenting adalah memahami ritme tubuh masing-masing dan menjaga kesehatan mental serta fisik agar kegiatan belajar tetap optimal.

Belajar malam memang menawarkan suasana yang tenang, tetapi bukan berarti selalu menjadi waktu terbaik untuk semua orang. Ritme biologis, kondisi mental, hingga faktor lingkungan punya peran besar dalam menentukan kualitas fokus. Dengan strategi yang tepat seperti menjaga tidur, mengatur distraksi, dan memahami batasan diri, belajar malam bisa tetap efektif tanpa mengorbankan kesehatan.

Sabtu, 04 Oktober 2025

Awas! Inilah 7 Benda di Rumah yang Bisa Menghambat Rezeki Menurut Kepercayaan Jawa: Semua Wajib Anda Singkirkan.

Awas! Inilah 7 Benda di Rumah yang Bisa Menghambat Rezeki Menurut Kepercayaan Jawa: Semua Wajib Anda Singkirkan.

D'moneyTalkAnda merasa rezeki terasa seret meskipun sudah bekerja keras setiap hari? Ternyata ada faktor-faktor yang mungkin jarang diperhatikan, salah satunya adalah keadaan rumah.

Dalam kepercayaan Jawa, rumah bukan hanya tempat tinggal, melainkan juga cerminan energi kehidupan penghuninya.

Benda-benda tertentu di rumah diyakini bisa membawa pengaruh terhadap kelancaran rezeki, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menariknya, sebagian besar benda tersebut sering dianggap sepele sehingga tetap disimpan di rumah.

Padahal, menurut filosofi leluhur, keberadaan benda-benda ini justru dapat menghambat masuknya energi positif dan membuka jalan kesulitan.

Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui apa saja benda yang sebaiknya dihindari agar rumah terasa lebih nyaman, harmonis, dan tentu saja lebih terbuka pada pintu rezeki.

Mari kita bahas tuntas tujuh benda yang diyakini bisa menjadi penghalang datangnya rezeki dirangkum dari YouTube LARAS SUKERTA pada Senin (25/08).

1. Piring atau Gelas Pecah

Menyimpan piring atau gelas pecah sering dianggap hal biasa, padahal menurut kepercayaan Jawa, benda retak melambangkan ketidakutuhan yang bisa memengaruhi keharmonisan dalam rumah tangga.

Selain itu, secara logis benda pecah berisiko membahayakan karena dapat melukai tangan atau bibir saat digunakan.

Jika Anda terus-menerus melihat peralatan makan yang rusak, tanpa disadari hal itu bisa menanamkan sugesti kekurangan atau rasa tidak lengkap.

Kondisi psikologis ini dapat menurunkan semangat dan motivasi dalam beraktivitas.

Peralatan makan yang utuh justru memberi kesan rapi, nyaman, dan positif bagi keluarga.

Oleh karena itu, sebaiknya segera mengganti piring atau gelas yang pecah dengan yang baru.

Anggap sebagai investasi kecil untuk menciptakan suasana makan lebih menyenangkan.

Dengan begitu, energi positif dalam rumah akan meningkat dan membuka ruang datangnya keberkahan rezeki.

2. Sampah Menumpuk di Rumah

Sampah yang menumpuk adalah sumber energi negatif yang paling jelas.

Selain menimbulkan bau tidak sedap, sampah juga mengundang serangga, tikus, dan bakteri yang bisa mengganggu kesehatan keluarga.

Jika kesehatan terganggu, otomatis produktivitas menurun dan berdampak pada rezeki.

Lebih dari itu, rumah yang dipenuhi sampah menciptakan rasa malas dan suasana yang pengap.

Secara psikologis, hal ini membuat penghuni rumah kurang bersemangat untuk beraktivitas atau mencari peluang baru.

Padahal, pikiran jernih dan tubuh sehat sangat penting untuk membuka pintu keberhasilan.

Membersihkan rumah secara rutin, membuang barang yang tidak terpakai, serta memastikan tempat sampah tertutup rapat adalah langkah sederhana yang efektif.

Rumah yang bersih dan segar akan meningkatkan semangat, kenyamanan, serta menciptakan atmosfer positif yang mendukung kelancaran rezeki.

3. Pintu atau Jendela Rusak

Pintu dan jendela bukan sekadar bagian rumah, melainkan jalur masuknya udara segar, sinar matahari, serta energi positif.

Jika kondisinya rusak atau jarang dibuka, rumah akan terasa pengap dan gelap.

Suasana seperti ini membuat penghuni mudah lelah, malas, dan sulit fokus.

Dalam kepercayaan Jawa, rumah yang terang dan memiliki sirkulasi udara baik adalah simbol keterbukaan terhadap peluang.

Sebaliknya, rumah yang tertutup rapat dan rusak justru melambangkan terhambatnya aliran rezeki.

Oleh sebab itu, memastikan pintu dan jendela berfungsi baik sangatlah penting.

Biasakan membuka jendela setiap pagi agar sinar matahari masuk dan udara berganti.

Selain menjaga kesehatan, kebiasaan ini juga memberi energi baru yang membuat penghuni rumah lebih bersemangat menjalani aktivitas dan bekerja demi keberhasilan finansial.

4. Tanaman Mati atau Layu

Tanaman hidup membawa kesan segar dan penuh energi positif, sedangkan tanaman mati atau layu menciptakan suasana suram dan tidak terawat.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memengaruhi suasana hati penghuni rumah, bahkan menimbulkan rasa malas dan murung.

Dalam pandangan masyarakat Jawa, tanaman yang mati menjadi simbol berhentinya pertumbuhan.

Hal ini seakan menjadi pengingat bahwa kehidupan kita pun bisa terhambat jika lingkungan tidak dirawat.

Selain itu, tanaman mati dapat menjadi sarang serangga dan menimbulkan bau tidak sedap.

Segera buang tanaman yang sudah mati dan ganti dengan yang baru.

Jika hanya layu, rawat kembali dengan air, sinar matahari, dan pupuk secukupnya.

Rumah yang dipenuhi tanaman hijau sehat akan terasa lebih hidup, memberikan semangat baru, dan menjadi magnet energi positif termasuk dalam hal rezeki.

5. Barang Rusak yang Dibiarkan

Barang-barang rusak yang menumpuk sering dianggap wajar disimpan, entah karena alasan sentimental atau masih berharap bisa diperbaiki.

Namun, membiarkannya justru membuat rumah terlihat berantakan, sumpek, dan menurunkan kenyamanan.

Secara psikologis, melihat barang rusak setiap hari memengaruhi pola pikir.

Hal kecil yang dibiarkan bisa menjadi kebiasaan menunda, yang akhirnya berdampak pada produktivitas.

Selain itu, barang rusak bisa menjadi sarang debu, serangga, bahkan tikus.

Langkah terbaik adalah memilah barang tersebut. Jika masih bisa diperbaiki, segera perbaiki.

Jika tidak, lebih baik disumbangkan untuk didaur ulang atau dibuang.

Rumah yang rapi tanpa barang rusak memberi ruang bagi hal-hal baru, termasuk kesempatan dan rezeki yang lebih besar.

6. Tumpukan Baju Kotor

Baju kotor yang menumpuk bukan hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga menjadi sarang bakteri dan tungau yang bisa membahayakan kesehatan kulit dan pernapasan.

Kesehatan yang menurun tentu menghambat produktivitas dalam bekerja.

Selain itu, ruangan yang penuh dengan tumpukan baju kotor menimbulkan kesan malas, tidak teratur, dan sumpek.

Hal ini secara tidak langsung memengaruhi semangat dan mood penghuni rumah.

Untuk mengatasinya, biasakan mencuci baju secara teratur agar tidak menumpuk.

Gunakan pewangi atau jemur di bawah sinar matahari agar tetap segar.

Rumah yang bebas dari tumpukan baju kotor akan terasa wangi, nyaman, dan menumbuhkan semangat positif untuk membuka jalan rezeki.

7. Jam Mati di Dinding

Jam adalah simbol waktu, dan waktu merupakan aset berharga dalam kehidupan.

Jam mati yang tetap digantung di dinding memberikan kesan waktu berhenti, yang dalam filosofi Jawa diibaratkan sebagai terhentinya kemajuan dan perkembangan.

Selain itu, jam mati tidak memberikan informasi yang benar sehingga bisa mengacaukan jadwal dan aktivitas.

Kondisi ini menciptakan kebiasaan tidak disiplin yang berpengaruh pada produktivitas.

Solusinya sederhana: segera ganti baterai atau perbaiki mesin jam.

Jika sudah tidak bisa diperbaiki, gantilah dengan yang baru.

Jam yang berfungsi baik akan mengingatkan Anda untuk menghargai waktu, lebih disiplin, dan memaksimalkan peluang demi kelancaran rezeki.

***