Sabtu, 27 September 2025

Hati-Hati! Beredar Gula Merah Campuran Bahan Kimia, Dokter Warning Risiko Serius Hingga Kanker

Hati-Hati! Beredar Gula Merah Campuran Bahan Kimia, Dokter Warning Risiko Serius Hingga Kanker Priangan Insider — Lagi-lagi, isu soal makanan sehari-hari bikin masyarakat was-was. Kali ini kabar beredar bahwa ada gula merah yang ternyata dicampur bahan kimia berbahaya.

Padahal, gula merah dikenal sebagai pemanis alami yang sering dipakai buat masakan tradisional, minuman herbal, sampai camilan.

Tapi kalau sudah ada campuran zat kimia berbahaya, dampaknya bisa serius banget buat kesehatan.

Fenomena ini langsung bikin heboh di masyarakat, apalagi gula merah jadi kebutuhan pokok di banyak dapur rumah.

Tim medis pun angkat suara, mengingatkan publik buat lebih hati-hati dalam memilih bahan makanan, terutama yang berhubungan langsung dengan tubuh dalam jangka panjang.

Dari Manis Jadi Berbahaya

Biasanya gula merah dibuat dari nira kelapa atau aren yang dimasak hingga mengental dan dicetak.

Prosesnya alami dan relatif aman. Tapi, ada oknum nakal yang nyampurin bahan kimia seperti pewarna sintetis, pemanis buatan berbahaya, bahkan pengawet industri supaya tampilan gula merah lebih menarik dan tahan lama.

Masalahnya, gula merah “palsu” ini kadang susah dibedakan dengan yang asli. Dari segi warna dan bentuk, kelihatannya sama saja.

Bedanya baru terasa ketika dikonsumsi dalam jangka panjang: bisa bikin tubuh pelan-pelan rusak dari dalam.

Dokter Ingatkan Dampak Serius

Dokter spesialis gizi, dr. Laila Putri, mengungkapkan bahwa penggunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan tradisional seperti gula merah bisa memicu masalah kesehatan yang serius.

“Kalau dikonsumsi terus-menerus, bahan kimia tertentu bisa merusak fungsi hati, ginjal, bahkan meningkatkan risiko kanker. Ini bukan sekadar isu kecil, tapi ancaman nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Beliau juga bilang, masyarakat sering kali tergoda dengan harga murah atau tampilan gula merah yang terlihat lebih “cerah” dan menarik, padahal justru itu yang harus dicurigai.

Cara Bedain Gula Merah Asli dan Palsu

Biar nggak gampang ketipu, ada beberapa tips sederhana yang bisa dipakai masyarakat buat ngecek kualitas gula merah:

  1. Lihat warna: gula merah asli warnanya cenderung cokelat alami, bukan merah menyala atau terlalu mengkilap.
  2. Tes rasa: gula merah asli punya manis legit khas nira, sementara yang palsu bisa terasa getir atau terlalu manis kayak gula buatan.
  3. Cium aroma: gula merah asli biasanya punya wangi khas, sedangkan yang dicampur kimia kadang malah nggak berbau.
  4. Tes larut: coba larutkan di air. Gula merah asli larut lebih cepat dan rata, sedangkan yang palsu bisa meninggalkan endapan aneh.

Jangan Anggap Remeh

Kasus ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, juga pernah ada laporan soal makanan tradisional lain yang dicampur bahan berbahaya, mulai dari bakso berformalin, jajanan berboraks, sampai minuman berpewarna tekstil.

Semua itu punya dampak jangka panjang yang nggak kelihatan sekarang, tapi bisa berakibat fatal di masa depan.

Masyarakat diminta lebih kritis dan peduli sama bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Ingat, apa yang masuk ke tubuh bakal jadi investasi kesehatan kita di masa depan.

Pemerintah Diminta Tegas

Aktivis konsumen menilai pemerintah harus turun tangan lebih serius buat ngasih pengawasan dan sanksi keras pada produsen nakal.

Kalau dibiarkan, bukan cuma kesehatan masyarakat yang terancam, tapi juga kepercayaan terhadap produk lokal bisa runtuh.

“Gula merah itu warisan kuliner Nusantara. Jangan sampai rusak gara-gara ulah oknum yang cari untung cepat,” ujar salah satu pemerhati pangan sehat di Jakarta.

Kasus beredarnya gula merah campuran bahan kimia ini jadi wake-up call buat semua pihak.

Dari masyarakat yang harus lebih teliti, dokter yang terus kasih edukasi, sampai pemerintah yang wajib memperketat pengawasan.

Jadi, next time belanja gula merah di pasar atau toko, jangan cuma lihat harga atau tampilannya aja.

Ingat, lebih baik sedikit lebih mahal tapi aman, daripada murah tapi bahaya. Karena kalau kesehatan udah rusak, harganya bisa jauh lebih mahal daripada sekadar sebatang gula merah. (***)

0 Please Share a Your Opinion.: