D'moneyTalk - Peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025 menyelipkan sebuah kisah unik.
Dua anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Aliah Sakira dan Bianca Alessia Christabella yang sukses saat bertugas dalam acara tersebut memperoleh beasiswa pendidikan dari sebuah perusahaan kosmetik.
Dari perusahaan kosmetik itu, Aliah Sakira dan Bianca Alessia Christabella, mendapatkan beasiswa sebesar Rp 100 juta.
Beasiswa tersebut diberikan oleh perusahaan kosmetik saat menggelar acara di Jakarta, Jumat (22/8/2025) dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah.
Aliah Bercita-cita Jadi Polisi
Pada perayaan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Bianca Alessia bertugas sebagai pembawa baki bendera pada upacara pengibaran bendera Merah Putih.
Sedangkan, Aliah Sakira menjalankan peran serupa pada upacara penurunan bendera.
Keduanya merupakan pelajar asal Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan yang berhasil lolos seleksi nasional Paskibraka dan menjalani pelatihan intensif selama dua bulan di Jakarta.
"Aku senang bisa dipercayakan menjadi pembawa baki bendera dan sekarang dipercaya lagi menerima apresiasi ini. Untuk ku, ini sebuah kebanggaan tersendiri," kata Bianca Alessia.
Hal senada dikatakan Aliah Sakira.
Dia berencana memanfaatkan beasiswa tersebut untuk melanjutkan pendidikan sekaligus mempersiapkan diri masuk Akademi Kepolisian.
"Beasiswa yang diberikan akan saya gunakan untuk pendidikan di masa depan," kata Aliah Sakira, seperti dilansir Kompas.com.
Profil Aliah Sakira
Aliah Sakira merupakan siswi SMA Negeri 14 Makassar, Sulawesi Selatan.
Dikutip dari rilis resmi Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Aliah lahir di Makassar pada 1 Oktober 2008.
Aliah merupakan putri dari pasangan Djabbar B dan Azmach Febriany.
Aliah jadi anggota Paskibraka setelah mengikuti proses seleksi dari tingkat kota hingga provinsi, dan akhirnya lolos seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada 25 Juni 2025, Aliah mulai mengikuti seleksi calon Paskibraka Tingkat Nasional.
Profil Bianca Alessia Christabella
Sementara itu, Bianca Alessia Christabella mewakili Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Dia lahir di Tomohon pada 28 Februari 2009.
Bianca Alessia Christabella merupakan putri pasangan Fransiskus Ferdinand Lantang dan Fike Felda Rondonuwu.
Saat ini, Bianca bersekolah di SMA Lentera Harapan Tomohon.
Sejarah Paskibraka
Dikutip dari Lampiran I Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 14 Tahun 2017, Paskibraka memiliki sejarah panjang yang bermula dari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Seperti diketahui, setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berkumandang lalu dikibarkan kebangsaan yang dipimpin oleh Latief Hendraningrat.
Bahkan saat Ibu Kota Negara dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta, Bendera Merah Putih tetap gagah berkibar.
Jelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-2, Presiden Soekarno memanggil ajudannya, Mayor (L) Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan.
Upacara sedianya dilakukan di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta pada 17 Agustus 1946.
Mayor Husein Mutahar kemudian berpikir bahwa pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh anak muda untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa.
Kemudian ditunjuk 5 orang, yang terdiri dari 3 pemudi dan 3 pemuda sebagai perwakilan daerah yang akan mengibarkan Bendera Pusaka pada saat upacara tersebut.
Selepas upacara tersebut yaitu tanggal 19 Desember 1948, meletuslah Agresi Militer II dimana Mayor Husein Mutahar dipercaya untuk menyimpan Bendera Pusaka.
Karena berhasil menjaga Bendera Pusaka, Mayor Husein Mutahar kemudian diganjar Bintang Maha Putera pada tahun 1961.
Kemudian pada 1967, Mayor Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani kegiatan pengibaran Bendera Pusaka.
Dengan pengalaman saat pengibaran di Yogyakarta, dibentuklah 3 kelompok formasi pengibaran 17-8-45 yang merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1967, dilakukanlah pengibaran dengan formasi tersebut dengan melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan anggota Pandu/Pramuka.
Baru pada tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar Bendera Pusaka mulai dilakukan oleh para pemuda utusan provinsi.
Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.
Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar Bendera Pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.
Panggilan yang digunakan untuk petugas pengibar Bendera Pusaka dari tahun 1967 - 1972 adalah Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.
Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan akronim untuk Paskibraka, yaitu PAS berasal dari pasukan, KIB berasal dari kibar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendera, dan KA berarti Pusaka.
Mulai saat itu, anggota pengibar Bendera Pusaka disebut dengan Paskibraka.
Keuntungan jadi Anggota Paskibraka, Dapat Honor hingga Mudah Masuk Akpol atau Akmil
Bukan hanya kebanggaan, menjadi anggota paskibraka juga memiliki keuntungan tersendiri.
Saat perayaan HUT RI yang jatuh pada setiap tanggal 17 Agustus, anggota Pengibar Bendera Pusaka atau lebih dikenal dengan anggota Paskibraka selalu menjadi sorotan.
Anggota paskibraka yang diambil dari siswa-siswi terbaik Tanah Air ini akan menjalankan tugasnya, yakni mengibarkan bendera.
Sebelum resmi menjadi anggota paskibraka khususnya paskibraka nasional yang akan mengibarkan bendera di Istana Negara, para siswa-siswi ini terlebih dahulu akan melalui seleksi yang ketat secara berjenjang.
Setelah dipilih, mereka juga akan menjalankan latihan yang keras hingga menjadi pasukan terbaik.
Lantas apakah ada keuntungan bagi mereka yang bisa terpilih menjadi pasukan pengibar bendera pusaka di Istana negara?
Mengutip dari berbagai sumber dan BangkaPos.com di artikel berjudul Inilah Keuntungan jadi Anggota Paskibraka, Dapat Honor hingga Mudah Masuk Akpol atau Akmil, berikut keuntungan menjadi anggota paskibraka, di antaranya:
Dapat Honor
Anggota paskibraka diberi honor atau gaji, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Jumlahnya bervariatif, tergantung dari tingkatannya dan juga ketentuan masing-masing pemkab.
Melansir dari berbagai sumber, gaji Paskibraka kabupaten sekira Rp500.000-Rp1.500.000.
Jumlah tersebut juga akan berbeda-beda tiap daerahnya.
Gaji Paskibraka provinsi sekitar Rp1,5 juta per orang (mengacu pada honor yang diberikan oleh Provinsi Sulawesi Barat pada 2022 lalu).
Pemberian honor terserbut sudah sesuai Satuan Standar Harga (SSH). Bahkan, Paskibraka juga diberi pengganti uang transpor.
Selain itu, anggota Paskibraka juga memperoleh sertifikat yang bermanfaat untuk mendaftar jenjang pendidikan berikutnya.
Mengutip Tribunnews, anggota Paskibraka tingkat nasional melalui seleksi yang cukup ketat secara berjenjang untuk memilih anggota yang benar-benar terbaik dari masing-masing provinsi.
Anggota Paskibraka nasional mendapat gaji Rp3 juta-Rp10 juta dan juga sertifikat.
Mereka juga berpeluang untuk mendapat beasiswa pendidikan.
Kemudahan Masuk Akpol atau Akmil
Jika bertugas di Istana, para purna Paskibraka tak sedikit yang ditawari untuk meniti karier di dunia militer.
Ada kemudahan bagi anggota Paskibraka yang tertarik masuk Akpol atau Akmil karena mereka putra dan putri terbaik dari daerah asal masing-masing.
Paskibraka biasanya punya kelebihan tersendiri dari segi fisik dan kemampuan terkait lainnya karena telah digembleng sedemikian rupa sewaktu mengikuti seleksi.
Saat seleksi Akpol atau Akmil, biasanya mereka akan lulus karena bisa melewati tes tersebut.
Banyak presden bagaimana mantan Paskibraka ternyata memang banyak yang lulus masuk Akpol atau Akmil.
Misalnya 2014, Kapolri kala itu, Jenderal Sutarman terang-terangan pernah menawarkan para anggota Paskibraka 2014 untuk menjadi anggota Polri.
Liburan di Dalam dan Luar Negeri
Selain mendapat tawaran untuk masuk Akpol dan Akmil, ada penghargaan yang bisa langsung dinikmati, yakni bonusnya berupa liburan.
Dari sejumlah berita, liburan bersama setelah sukses menjalankan tugas ini biasa dilakukan.
Tak hanya di dalam negeri, para Paskibraka biasanya juga ada yang diajak liburan ke luar negeri.
Pada tahun 2014, anggota Paskibraka mendapat bonus dari pemerintah daerah setempat untuk keliling beberapa negara tetangga.
Sebayak 77 anggota Paskibra diberangkatkan ke Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Masih pada tahun yang sama, sebanyak 68 anggota Paskibrakayang bertugas di Istana mendapatkan bonus jalan-jalan ke Jepang selama 5 hari.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram