
Radar Info, JAKARTA - Harga tembaga global melonjak setelah Freeport-McMoRan Inc. (FCX) mengumumkan situasi -McMoRan Inc. (FCX) menyampaikan kondisi -McMoRan Inc. (FCX) memberitahukan keadaan -McMoRan Inc. (FCX) menginformasikan status -McMoRan Inc. (FCX) merilis pernyataan tentang keadaanforce majeureberdasarkan pasokan tembaga dari tambang Grasberg di Indonesia, yang menjadi tambang tembaga terbesar nomor dua di dunia.
Produksi di tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) sempat berhenti sementara setelah terjadi peristiwa jatuhan material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mine (GBC) pada 8 September 2025.
FCX memprediksi penjualan tembaga dan emas dari PTFI pada kuartal IV/2025 akan mengalami penurunan atau lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelum insiden terjadi. Sebelumnya, penjualan tembaga dan emas diperkirakan masing-masing mencapai 445 juta pound dan 345.000 ounce pada kuartal IV/2025.
Produksi tembaga dan emas PTFI pada tahun 2026 kemungkinan akan turun sebesar 35% dibandingkan perkiraan sebelum kejadian, yaitu sekitar 1,7 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.
Mengutip Bloomberg, Kamis (25/9/2025), harga tembaga untuk pengiriman 3 bulan meningkat sebesar 3,6% dan berakhir pada angka $10.336,50 per ton di London Metal Exchange pada sesi perdagangan Rabu (24/9/2025). Harga ini mencapai titik tertinggi dalam lebih dari satu tahun.
Dampak dari kejadian tersebut semakin menunjukkan rentannya pasar tembaga terhadap gangguan pasokan global. Selain Freeport, produsen tembaga Hudbay Minerals Inc. mengumumkan penutupan pabrik pengolahan di tambang Constancia, Peru, akibat protes politik yang berlangsung terus-menerus.
"Betapa sedikit saja [gangguan] yang diperlukan untuk mengencangkan pasar ini [tembaga]," ujar Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank saat menyoroti dua tambang tembaga terbesar di dunia mengalami gangguan secara bersamaan.
Dia menuturkan para tradersegera merespons dengan membeli tembaga tanpa menunggu penjelasan tambahan.
Harga Emas
Sementara itu, harga emasterkendala penurunan — namun tetap mendekati rekor tertinggi sepanjang masa — seiring para pelaku pasar mengamati data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif serta pernyataan beragam dari pejabat Federal Reserve pada minggu ini, yang menyebabkan ketidakpastian mengenai arah pemangkasan suku bunga.
Harga emas batangan mengalami kenaikan kecil mendekati angka US$3.745 per ounce, atau hanya sedikit di bawah US$50 dari rekor tertinggi yang tercapai dalam perdagangan Selasa (23/9/2025).
Namun, harga emas mengalami penurunan dalam perdagangan Rabu (24/9/2025) setelah data menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Amerika Serikat meningkat tajam secara tak terduga pada Agustus, mencatat tingkat pertumbuhan tercepat sejak awal 2022. Data ini mengurangi kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi AS, yang merupakan ekonomi terbesar di dunia.
Peningkatan nilai dolar AS ke posisi tertinggi dalam hampir dua minggu memberatkan harga emas karena membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional yang menggunakan mata uang lain.
Berdasarkan data Reuters, Kamis (25/9/2025), harga emas di pasar tunai naik 0,13% mencapai angka US$3.740,69 per troy ounce pada pukul 09.54 WIB. Di sisi lain, harga emas berjangka Comex juga mengalami kenaikan sebesar 0,21% menjadi US$3.740 per troy ounce.
0 Please Share a Your Opinion.: