
Radar InfoSanggar Tari Svadara Wama Indonesia, yang merupakan lembaga binaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, kembali memperkenalkan budaya Nusantara ke panggung internasional melalui misi budaya dengan tema "Rentak Nusantara Menyapa Jepang" pada tanggal 15 dan 18 September 2025 di Jepang.
Svadara tampil dalam dua acara bergengsi, yaitu Indonesian Night 2025 yang merupakan acara budaya prestisius dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Kyoto. Tahun ini menjadi perayaan 30 tahun penyelenggaraan acara tersebut, serta tampil pula di Osaka World Expo 2025, sebuah panggung internasional yang menghadirkan berbagai bangsa dan budaya.
Selama 1,5 bulan, 26 delegasi yang terdiri dari 20 penari dan 6 official dengan latar belakang beragam—mulai dari pelajar, pekerja lepas, karyawan hingga ibu rumah tangga—melakukan latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan. Meski memiliki latar belakang yang berbeda, mereka bersatu dalam satu tujuan yaitu menampilkan tarian sebagai kekayaan budaya Indonesia. Partisipasi Svadara dalam dua ajang internasional ini bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga diplomasi budaya yang menunjukkan wajah Indonesia yang inklusif, kaya, dan penuh warna," kata Ketua Tim Misi Budaya, Alviani Devi.
Di Kyoto dan Osaka, Svadara tampil di depan publik internasional, para diaspora, serta pemangku kepentingan dengan menampilkan lima tarian khas dari berbagai daerah, yaitu Tun Putri (Melayu), Enggang Gading (Kalimantan), Dikideng (NTT), Molong Bhako (Madura), dan Rampak Cut Dare (Aceh). Dengan menyampaikan pesan persahabatan melalui tari, Svadara berupaya memperkenalkan keragaman tradisi Indonesia secara autentik dan penuh semangat, sambil melibatkan generasi muda sebagai penggerak utama pelestarian seni tari.
Menurut Ketua Yayasan Svadara Warna Indonesia, Muhammad Jufri, pilihan tarian ini menggambarkan keberagaman budaya Nusantara. "Kami yakin budaya Indonesia selalu memiliki tempat di hati masyarakat global. Bagi kami, diplomasi budaya atau jembatan budaya adalah cara terhangat untuk memperkuat persahabatan antar bangsa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, tim Svadara mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka. Konsul Jenderal RI Osaka, Bapak John Tjahjanto Boestarni menyampaikan, "Kami sangat senang menyambut Svadara di Jepang. Mereka menunjukkan bahwa seni dan budaya merupakan bahasa yang universal yang mampu memperkuat citra positif Indonesia di dunia internasional."
Kyoto, tampilan Svadara menjadi bagian dari Malam Indonesia Spesial 30 Tahun yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Kyoto. "Tahun ini adalah tahun istimewa karena selain kami merayakan Malam Indonesia Tahun ke-30, PPI Kyoto kedatangan tamu khusus, yaitu Svadara Warna Indonesia yang menampilkan beberapa tarian dengan profesional dan menciptakan suasana Malam Indonesia yang penuh semangat dengan nuansa budaya dan rasa percaya diri. Selain itu, penampilan dari warga Kyoto seperti Wiyantari Sakuma, Asosiasi Persahabatan Jepang-Indonesia (APJI), serta teman-teman pelajar Indonesia di Kyoto menambah keseruan dalam pertunjukan Malam Indonesia," kata Ayik Abdillah, Ketua PPI Kyoto 2024/2025.
Dukungan dari sponsor seperti Pegadaian, Wardah, Galeri Indonesia Kaya, dan Banyu Communications menunjukkan bahwa sektor swasta memainkan peran signifikan dalam mendukung ekonomi kreatif. Bantuan sponsor tidak hanya akan memperkuat program tersebut, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga warisan budaya bangsa di kancah internasional.
Persiapan misi budaya ini melibatkan banyak seniman, mulai dari pembuat kostum, ahli tata rias, koreografer, hingga tim produksi musik. Bagi penyelenggara, festival budaya juga memberikan dampak ekonomi. Kehadiran tim internasional memicu interaksi antar bangsa, di mana penonton membeli tiket, menikmati makanan, serta berbelanja di pasar seni. Dengan demikian, diplomasi budaya melalui tari tidak hanya memperkuat persahabatan, tetapi juga berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian kreatif di kedua negara.
Sejak berdirinya, Svadara konsisten mengembangkan inovasi dalam seni tari dan musik tradisi. Melalui berbagai kolaborasi lintas negara, Svadara telah menjadi duta budaya yang memperkuat interaksi antar bangsa, sekaligus memberikan ruang bagi seniman muda untuk berkembang dalam konteks global. "Partisipasi di Jepang melanjutkan jejak internasional Svadara setelah meraih Gold Award di Asia Arts Festival 2025 (Singapura) dan Bronze Award di Powerful Daegu Festival 2025 (Korea Selatan). Bagi kami, ini bukan hanya perjalanan menari, tetapi bagian dari misi jangka panjang agar budaya kita dikenal dan dihargai oleh dunia," tutup Jufri.
0 Please Share a Your Opinion.: