Jumat, 26 September 2025

Ilmuwan Bakal Tembak Nuklir ke Asteroid yang Mengancam Bumi pada 2032

D'moneyTalk, JAKARTA - Para ilmuwan sedang mempertimbangkan kemungkinan meluncurkan senjata nuklir ke asteroid yang berpotensi menabrak bulan pada tahun 2032.

Namun, mereka mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum menjadikannya sebagai opsi.

Sebuah wahana antariksa bergaya DART dapat dikirim bukan untuk menggerakkan asteroid, melainkan untuk menghancurkannya berkeping-keping, saran mereka. Ini adalah konsep yang belum teruji, tetapi NASA memiliki waktu beberapa tahun untuk memikirkannya mengingat waktu peluncuran untuk misi semacam itu adalah antara April 2030 dan April 2032.

Jika gagal, NASA dapat mengirimkan misi nuklir, meledakkan bom nuklir bertenaga roket di atau dekat asteroid sebelum mendekat. Metode ini juga belum teruji tetapi secara teoritis memungkinkan. Waktu untuk mempersiapkan misi tersebut akan sedikit lebih singkat, tetapi peluncurannya dapat dilakukan antara akhir 2029 dan akhir 2031, menurut para peneliti.

 Dilansir dari livescience, investigasi ini menyangkut asteroid 2024 YR4, yang menjadi terkenal tak lama setelah ditemukan pada Desember 2024 ketika para ilmuwan (dengan pengamatan terbatas) mengungkapkan bahwa asteroid tersebut memiliki peluang yang relatif tinggi untuk menabrak Bumi pada tahun 2032, dengan puncaknya sebesar 3,1%.

Hal ini menarik perhatian media karena asteroid berukuran 180 kaki (55 meter) tersebut cukup besar untuk meluluhlantakkan sebuah kota. Namun, kemungkinan bencana tersebut dengan cepat menurun ketika pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa asteroid tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk mendekati Bumi. Probabilitas tabrakannya turun menjadi kurang dari 1 banding 360 (0,28%) pada Februari 2025.

Ini kabar baik bagi planet kita, tetapi pelacakan terbaru juga menunjukkan asteroid tersebut memiliki peluang yang cukup besar untuk menabrak bulan — sekitar 4%. Tabrakan objek seukuran itu, dan relatif dekat dengan Bumi, hampir pasti akan berdampak pada kita.

Jika asteroid seukuran 2024 YR4 menabrak bulan, ia akan menghasilkan "ejekta" bulan, yang akan mengangkat regolith — lapisan atas debu dan batuan kecil di permukaan yang akan secara substansial meningkatkan puing-puing mikrometeorid di orbit rendah Bumi.

Fluksnya bisa mencapai 1.000 kali "di atas tingkat latar belakang, mungkin mengancam astronot dan pesawat ruang angkasa" karena batuan ruang angkasa kecil dapat menembus pesawat ruang angkasa, pakaian antariksa, dan sejenisnya, tulis para peneliti dalam studi baru tersebut, yang diunggah pada 15 September di server pracetak Arxiv dan belum ditinjau sejawat.

Meskipun hal itu merupakan ancaman bagi satelit dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (jika tidak melakukan deorbit pada tahun 2031 sesuai rencana), setiap upaya untuk mengalihkan asteroid dapat menciptakan risiko yang lebih tinggi, para penulis memperingatkan. Masih terdapat ketidakpastian yang besar mengenai massa pasti asteroid tersebut, yang berarti setiap upaya untuk mendorongnya keluar jalur juga masih jauh dari pasti. Misi pembelokan yang tidak direncanakan dengan baik dapat secara tidak sengaja mendorong asteroid tersebut ke arah Bumi, tulis para peneliti.

Para ilmuwan memang memiliki pengalaman menarik yang dapat dimanfaatkan: Misi DART NASA membelokkan lintasan sebuah bulan kecil asteroid pada tahun 2022. DART mengirimkan sebuah penumbuk kinetik ke bulan kecil tersebut, yang disebut Dimorphos, yang sedikit mengubah lintasan batu angkasa kecil tersebut di sekitar asteroid induknya, Didymos. Namun, para peneliti di balik studi baru ini menyimpulkan bahwa setiap upaya untuk membelokkan 2024 YR4 akan "tampak tidak praktis" karena kendala seperti tidak mengetahui massa objek tersebut — dan memiliki waktu yang sangat terbatas untuk mempelajari objek tersebut lebih lanjut sebelum terbang lintas dekatnya pada tahun 2032.

0 Please Share a Your Opinion.: