Jumat, 24 Oktober 2025

Lonjakan Harga Saham GMF Aero Asia Jelang Aksi Rights Issue

Radar Info, JAKARTA — Harga saham PTFasilitas Perawatan Garuda Aero AsiaPT (GMFI) mengalami kenaikan seiring persiapan tindakan korporasinya yaitu penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) ataurights issue.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham GMFI meningkat sebesar 37,5% dalam seminggu terakhir, mencapai Rp88 per lembar pada sesi perdagangan pertama hari ini, Kamis (25/9/2025). Dalam sebulan terakhir, kenaikannya lebih besar lagi, yaitu sebesar 44,26%.

Tidak berhenti sampai di situ, anak perusahaan perusahaan penerbangan pelat merah PTGaruda IndonesiaPT (GIAA) ini juga mencatat kenaikan harga saham hingga 79,59% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) sejak awal perdagangan 2025.

Peningkatan harga saham GMFI terjadi saat perusahaan sedang mempersiapkan langkah-langkah korporasinya. GMFI akan melakukan rights issue dengan menerbitkan maksimal 124,26 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per lembar.

Kepala Sekretaris Perusahaan dan Kelompok HukumGMFIRian Fajar Isnaeni telah merespons pertanyaan dari BEI mengenai fluktuasi transaksi saham GMFI di pasar. Menurutnya, perusahaan menyadari adanya informasi atau fakta penting yang bisa memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi para pemodal. Hal ini berkaitan dengan rencana rights issue yang diumumkan dalam pengungkapan informasi pada 17 September 2025.

Namun, Rian menjelaskan bahwa perusahaan tidak mengetahui atau menerima laporan maupun informasi mengenai adanya kegiatan dari pemegang saham tertentu, khususnya terkait dengan transaksi saham yang mencapai paling sedikit 5%.

“Selanjutnya, perusahaan memahami perubahan harga saham yang terjadi pada tanggal 18 hingga 22 September 2025 sebagai bentuk aktivitas perdagangan saham yang biasanya terjadi sesuai dengan situasi di pasar saham,” tulis Rian dalam keterbukaan informasi hari ini, Kamis (25/9/2025).

Seperti yang diketahui, GMFI akan melaksanakan rights issue dan terlebih dahulu memperoleh persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya diadakan pada 24 Oktober 2025. Dalam kegiatan rights issue ini, PT Angkasa Pura Indonesia (API) akan ikut berpartisipasi dengan menyetor aset berupa tanah atau inbreng senilai Rp5,66 triliun kepada GMFI.

Pihak manajemen GMFI mengumumkan bahwa API akan ikut serta dalam aksi korporasi tersebut dengan menyediakan lahan seluas 972.123 meter persegi di kawasan GMF, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Skema ini dilakukan dengan pemindahan HMETD milik GIAA sebagai induk GMFI kepada API melalui perjanjian jual beli HMETD. Setelah itu, API akan melaksanakan rights issue tersebut dengan mekanisme setoran inbreng aset.

"Dengan demikian, setelah pelaksanaan rencana PMHMETD, API akan memiliki beberapa saham di perusahaan," tulis manajemen GMFI melalui pengungkapan informasi pada pekan lalu (17/9/2025).

Manajemen memprediksi bahwa inbreng akan membawa dampak yang baik terhadap situasi keuangan perusahaan. Pemanfaatan aset secara maksimal, peningkatan ekuitas, serta penguatan bisnis perawatan pesawat menjadi fokus utama dari program ini.

Pengambilan alih yang dilakukan API juga akan memperbaiki ekuitas GMFI dari posisi negatif US$248,99 juta menjadi negatif US$102,86 juta. Selain itu, tindakan ini berpeluang meningkatkan aset tetap perusahaan sebesar Rp5,66 triliun atau setara dengan US$351,86 juta.

"Pelaksanaan PMHMETD akan memberikan dampak langsung berupa peningkatan aset tetap perusahaan minimal sebesar Rp5.664.912.000.000 [Rp5,66 triliun] yang berasal dari penyertaan modal non tunai berupa aset API," kata manajemen.

Rasio keuangan GMFI diperkirakan meningkat dengan rasio lancar naik dari 87,91% menjadi 90,69% serta return on equity (ROE) berubah dari -3,52% menjadi 8,52%. Meski begitu,return on asset(ROA) dan tingkat pengembalian investasi (ROI) diperkirakan mengalami penurunan.

_______

DisclaimerBerita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Radar Info tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

0 Please Share a Your Opinion.: